TRIBUNHEALTH.COM - Protein adalah salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh, sehingga harus dicukupi kebutuhannya.
Protein berfungsi untuk membangun otot, memperbaiki jaringan, dan mendukung sistem kekebalan tubuh.
Namun, tidak semua jenis protein mudah dicerna oleh tubuh, terlebih lagi jika kamu memiliki masalah pencernaan atau ingin menjaga kesehatan usus.
Meski begitu, ada beberapa jenis protein yang tidak hanya mudah dicerna, tapi juga ramah bagi usus.
Baca juga: 7 Tanda Tubuh Kekurangan Protein, Termasuk Mudah Lelah dan Rambut Sering Rontok
Protein yang Mudah Dicerna oleh Tubuh dan Bagus untuk Kesehatan Usus
Berikut ini ada beberapa pilihan protein yang mudah dicerna dan ramah untuk usus.
1. Telur
Telur adalah pilihan protein yang praktis dan kaya nutrisi.
Makanan ini adalah sumber protien yang paling mudah dicerna, karena memiliki struktur sederhana yang dapat dipecah tubuh secara efisien.
Bagi kebanyakan orang, telur tidak memicu masalah pencernaan, kecuali jika terdapat alergi atau intoleransi.
Beberapa penelitian menunjukkan, telur mungkin berperan dalam kesehatan usus, berpotensi memengaruhi mikrobioma dan bahkan mendukung lapisan usus.
Berikut ini IPI vitamin D yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: 8 Kacang dan Biji-bijian Kaya Protein, Bikin Kenyang Lebih Lama hingga Bantu Menjaga Metabolisme
2. Dada ayam
Dada ayam dianggap sebagai sumber protein yang sangat mudah dicerna, karena rendah lemak dan jaringan ikat, sehingga memudahkan enzim lambung untuk memecahnya.
Namun, memasak dada ayam terlalu lama akan membuatnya lebih alot, sehingga perhatikan proses memasaknya.
3. Dada kalkun
Kalkun memiliki banyak keunggulan pencernaan yang sama dengan ayam.
Dagingnya rendah lemak, rendah jaringan ikat, dan kaya akan protein berkualitas tinggi yang mudah diserap oleh tubuh.
Setelah dicerna, protein kalkun dipecah menjadi peptida kecil yang dapat bertindak sebagai antioksidan.
Peptida ini dapat membantu melindungi lapisan usus dan mengurangi stres oksidatif, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan.
Kalkun juga kaya asam amino esensial dan nutrisi bermanfaat lainnya, seperti vitamin B dan kolin.
Baca juga: 9 Makanan Super untuk Meningkatkan Metabolisme Tubuh, Cocok Dikonsumsi Sehari-hari
4. Tahu
Tahu lebih mudah dicerna daripada kedelai utuh karena diproses selama produksi.
Perendaman, penggilingan, dan pengepresan menghilangkan sebagian besar serat dan karbohidrat kompleks yang tidak dapat dicerna.
Hal ini membuat protein lebih mudah diserap oleh tubuh.
Tahu juga dapat bermanfaat bagi kesehatan usus berkat kandungan gula nabati alaminya atau oligosakarida.
Gula ini bertindak sebagai prebiotik, memberi makan bakteri baik di usus.
Bakteri ini menghasilkan asam lemak rantai pendek (SCFA), yang dapat membantu mendukung lapisan usus dan fungsi kekebalan tubuh.
5. Selai kacang
Selai kacang lebih mudah dicerna daripada kacang utuh, karena proses pemanggangan dan penggilingan memecah dinding sel yang keras, sehingga enzim pencernaan dapat mengakses protein dan lemak lebih cepat.
Selai kacang mengandung serat dan senyawa tanaman yang mendukung bakteri usus, menghasilkan SCFA dan membantu menyeimbangkan mikrobioma.
Baca juga: 10 Makanan Tinggi Gula, Bisa Lonjakkan Gula Darah dan Menghambat Penurunan Berat Badan
6. Ikan salmon
Salmon adalah protein yang ringan dan mudah dicerna karena mengandung protein lunak, rendah jaringan ikat, dan lemak sehat yang mudah diserap.
Dibandingkan dengan daging merah, salmon mungkin lebih kecil kemungkinannya menyebabkan rasa berat atau tidak nyaman setelah dimakan.
Lemak omega-3 (EPA dan DHA) yang terkandung di dalam salmon juga mendukung kesehatan usus dengan mengurangi peradangan dan memperkuat lapisan usus.
Beberapa penelitian menunjukkan, salmon dapat memengaruhi bakteri usus dengan cara yang bermanfaat.
7. Yogurt Yunani
Yogurt Yunani lebih mudah dicerna dibandingkan produk susu lainnya, karena fermentasi menghilangkan sebagian besar laktosa.
Kultur hidup seperti Lactobacillus dan Streptococcus, menghasilkan laktase, enzim yang membantu memecah sisa laktosa selama pencernaan.
Selain itu, yogurt Yunani memiliki sedikit laktosa dibandingkan jenis yogurt lainnya karena whey disaring, sehingga lebih banyak laktosa yang terbuang.
Proses penyaringan juga menyebabkan yogurt Yunani memiliki lebih dari dua kali lipat jumlah protein dibandingkan yogurt tanpa lemak biasa.
Untuk kesehatan usus, yogurt Yunani dapat membantu meningkatkan bakteri baik, meningkatkan keragaman mikroba, dan meningkatkan kadar SCFA, yang mendukung lingkungan usus yang sehat.
Beberapa orang juga melaporkan lebih jarang mengalami gejala kembung atau sembelit setelah mengonsumsi yogurt Yunani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 5 Fakta Biji Chia Makanan Terbaik untuk Diabetes dan Menyehatkan Jantung, Begini Cara Mengonsumsinya
Berikut ini suplemen SENDIFIT untuk mengatasi permasalah asam urat, klik di sini untuk mendapatkannya.
SENDIFIT adalah obat herbal yang diformulasikan khusus untuk mengatasi bebagai macam keluhan sendi, tulang, asam urat dan rematik.
Kandungan bahan aktif yang terdapat obat herbal SENDIFIT dipercaya dan terbukti cepat mengatasi radang dan nyeri.
Kandungan bahan aktif pada SENDIFIT diperoses secara khusus dengan rasio tinggi sehingga menghasilkan herbal yang berkhasiat cepat dan senyawa antoksidan yang mampu membuang/membersihkan sisa-sisa purin, sehingga asam urat dan rematik tidak kambuh lagi.
Khasiat & manfaat SENDIFIT antara lain adalah meredakan nyeri sendi, mengatasi radang sendi, mempercepat penyembuhan patah tulang, mencegah pengapuran sedni, mengatasi dan mencegah asam urat, hingga mencegah keropos tulang/pengapuran tulang.
Aturan pakai : 3 x 2 kapsul sehari.
Berikut ini suplemen SENDIFIT untuk mengatasi permasalah asam urat, klik di sini untuk mendapatkannya.