TRIBUNHEALTH.COM - Stres rentan menyerang pasangan suami istri yang sedang mengupayakan kehamilan.
Takut gagal, hasil tak sesuai dengan yang diinginkan, desakan punya momongan dari keluarga, menjadi penyebab munculnya stres pada pasangan suami istri.
Meskipun stres yang muncul terbilang umum dialami oleh banyak pasangan, tapi stres ini bisa menurunkan peluang kehamilan.
Menurut hasil survei yang dilakukan oleh banyak para ahli kandungan dan kesehatan mental, menunjukkan bahwa stres memang memiliki peran yang cukup berpengaruh dalam proses pembuahan.
Baca juga: 8 Fakta Daun Kemangi Bagus untuk Meningkatkan Kesuburan, Konsumsi Rutin Saat Program Hamil
Hal ini berlaku baik bagi pembuahan alami ataupun pembuahan dengan teknologi reproduksi terbaru seperti bayi tabung.
Untuk mengatasi stres yang menyerang, pasangan suami istri perlu menerapkan beberapa cara berikut untuk mengatasinya.
Cara Mengatasi Stres yang Muncul Saat Program Hamil
Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan pasangan suami istri untuk meminimalisir stres yang muncul saat program hamil.
1. Berolahraga

Olahraga terbukti ampuh dapat membuat seseorang menjadi lebih bahagia.
Olahraga membuat bahagia karena merangsang pelepasan zat kimia otak seperto endorfin, dopamin, dan serotonin, yang meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.
Cobalah untuk berolahraga dengan pasangan Anda secara rutin dengan durasi waktu sekitar 30 menit sampai 1 jam setiap harinya.
Jangan berolahraga terlalu keras, karena olahraga yang berlebihan juga berdampak buruk pada peluang kehamilan.
Berikut ini IPI vitamin D yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: 4 Manfaat Saffron untuk Program Hamil, Lengkap dengan Cara Mengolahnya
2. Menghabiskan waktu romantis dengan pasangan

Saat stres muncul, beberapa pasangan jadi kehilangan gairah untuk bercinta.
Untuk mengatasi hal ini, cobalah untuk meluangkan waktu khusus berdua saja tanpa ada pembicaraan soal anak atau kehamilan.
Cobalah untuk berlibur bersama, berkencan seperti padangan muda, atau saling memberikan kejutan satu sama lain.
3. Menjaga sikap positif

Jangan biarkan stres atau kecemasan menghantui Anda dan membuat Anda jari muram sepanjang waktu.
Alih-alih berpikiran negatif, ciptakan mantra atau kata-kata penyemangat supaya Anda tidak kehilangan semangat.
Tanamkan pikiran positif dan berikan afirmasi positif kepada diri Anda, daripada mengkhawatirkan apa yang orang lain pikirkan.
Dengan dimikian, pikiran Anda akan lebih rileks dan lebih tenang dari sebelumnya.
Baca juga: 4 Alasan Pasangan Suami Istri Dianjurkan Konsumsi Kurma Muda Saat Program Hamil
4. Menulis jurnal atau buku harian

Untuk mengatasi stres yang muncul, Anda juga bisa meluapkannya melalui sebuah jurnal atau buku harian.
Cobalah menuliskan apa yang Anda rasakan, misalnya kecemasan atau penyebab stres ke dalam buku harian.
Menuliskan hal-hal yang bersifat pribadi seperti ini bisa membantu Anda untuk melihat akar masalah dan mencari penyelesaian dengan baik.
Baca juga: Ingin Program Hamil Sukses? Lakukan 7 Hal Ini Bersama dengan Pasangan
5. Fokus merawat diri sendiri

Selain menghabiskan waktu berkualitas dengan pasangan, Anda juga perlu memanjakan diri sendiri untuk mengusir stres yang muncul.
Cobalah untuk pergi ke pusat perawatan diri, berkumpul dengan teman-teman, atau menyibukkan diri dengan hobi yang Anda sukai.
Selain itu, ubah juga pola makan dan gaya hidup menjadi lebih sehat.
Hindari merokok atau minum alkohol supaya tubuh jadi lebih siap untuk mendukung pembuahan.
Demikian beberapa cara yang bisa dilakukan pasangan untuk meredakan stres yang muncul saat program hamil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 6 Manfaat Konsumsi Asam Folat untuk Pria Selama Program Hamil, Termasuk Tingkatkan Kualitas Sperma
Asam folat untuk ibu hamil dan mendukung perkembangan janin, klik di sini untuk mendapatkannya.
FOLAVIT digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan Asam Folat terutama untuk ibu hamil dan menyusui.
Komposisi: Tiap tablet mengandung asam folat 400 mcg .
Dosis: 1) Anemia megaloblastik akibat kekurangan asam folat: 5 mg/hari selama 4 bulan hingga 15 mg/hari pada fase malabsorpsi.
2) Pencegahan anemia megaloblastik pada masa kehamilan: 0.2-0.5 mg/hari
3) Pencegahan kecacatan tabung syaraf (neural tube defect) pada masa kehamilan: 4 atau 5 mg/hari.4) Suplemen untuk wanita yang baru memiliki anak pertama (child-bearing) 0.4 mg/hari.
Indikasi: Membantu memenuhi kebutuhan Asam Folat terutama untuk ibu hamil dan menyusui.
Perhatian Khusus: Konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter sebelum menggunakan produk ini, terutama apabila ingin menggunakan pada kondisi sedang hamil, menyusui, sakit tertentu, akan menjalani operasi atau sedang menggunakan obat-obatan lain.
Hentikan penggunaan apabila muncul efek yang tidak diinginkan saat penggunaan dan segera konsultasi kepada dokter.