TRIBUNHEALTH.COM - Memasuki program kehamilan, calon ibu dianjurkan untuk mengonsumsi berbagai makanan sehat untuk menjaga kesehatan tubuhnya.
Meski begitu, tidak semua makanan sehat boleh dikonsumsi saat sedang melakukan program hamil.
Salah satu makanan pantangan yang perlu diperhatikan saat program hamil adalah buah-buahan.
Terdapat beberapa buah yang memang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi saat program hamil.
Lantas, buah apa saja yang baiknya dihindari saat program hamil?
Baca juga: 7 Daftar Sayuran yang Harus Dikonsumsi Saat Program Hamil, Bantu Tingkatkan Kesuburan
Buah yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Saat Program Hamil
Berikut ini daftat buah-buahan yang sebaiknya dihindari saat sedang menjalankan program kehamilan.
1. Pepaya muda

Pepaya muda atau buah pepaya yang belum matang tidak dianjurkan untuk wanita yang sedang program hamil.
Ini karena pepaya muda mengandung lateks dan papain yang cukup tinggi.
Kedua zat tersebut bisa memicu kontraksi rahim, sehingga risiko keguguran bisa semakin meningkat.
Karena itulah buah ini tidak dianjurkan selama program kehamilan.
Susu ibu hamil untuk memenuhi nutrisi ibu dan janin di dalam kandungan, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: 7 Vitamin dan Mineral yang Harus Dikonsumsi Saat Melakukan Program Hamil
2. Anggur

Buah anggur mengandung zat gizi penting yang baik untuk kesehatan tubuh dan janin.
Buah ini mengandung antioksidan seperti flavonoid, tanin, dan antosianin, untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah risiko infeksi penyakit.
Namun, buah anggur dianggap dapat menyebabkan ketidakstabilan hormon.
Anggur bisa memicu kenaikan suhu tubuh yang berdampak negatif untuk janin yang baru berkembang.
3. Nanas

Meskipun nanas bisa dijadikan camilan saat kehamilan, namun buah ini tidak boleh dikonsumsi berlebihan.
Mengonsumsi nanas berlebihan saat program hamil atau sudah memasuki kehamilan, dapat meningkatkan risiko persalinan gagal atau keguguran.
Nanas adalah buah yang dapat menyebabkan aborsi atau kelahiran prematur.
Baca juga: 7 Cara Efektif untuk Mengatasi Kebiasaan Makan Berlebihan
4. Nangka

Buah nangka cenderung mengandung gas, mengandung gula, kolesterol, dan alkohol.
Kandungan-kandungan tersebut bisa memicu kembung, sehingga berisiko menyebabkan kontraksi, terutama di trimester pertama kehamilan.
Buah nangka juga memiliki efek samping saat hamil, yaitu dapat mempercepat pembekuan darah, diare, dan gangguan fungsi ereksi.
Buah ini tidak cocok untuk ibu hamil yang rentan terhadap alergi atau memiliki riwayat alergi.
5. Durian

Durin adalah buah yang dilarang saat program hamil, karena memiliki rasa khas dan nilai gizi yang lebih tinggi daripada buah tropis lainnya.
Buah jenis ini tidak hanya kaya akan nilai gizi, tapi juga mampu mengatasi, mencegah, dan mengobati penyakit secara efektif, salah satunya sembelit.
Namun, ibu hamil tidak boleh mengonsumsi buah durian berlebihan, karena bisa meningkatkan kadar glukosa darah dan berat janin meningkat dengan pesat.
Itulah beberapa jenis buah-buahan yang sebaiknya dihindari saat sedang program kehamilan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 9 Alasan Matcha Bagus Dikonsumsi Tiap Hari, Kaya Antioksidan yang Bagus untuk Jantung hingga Kulit
Asam folat untuk ibu hamil dan mendukung perkembangan janin, klik di sini untuk mendapatkannya.
FOLAVIT digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan Asam Folat terutama untuk ibu hamil dan menyusui.
Komposisi: Tiap tablet mengandung asam folat 400 mcg .
Dosis: 1) Anemia megaloblastik akibat kekurangan asam folat: 5 mg/hari selama 4 bulan hingga 15 mg/hari pada fase malabsorpsi.
2) Pencegahan anemia megaloblastik pada masa kehamilan: 0.2-0.5 mg/hari
3) Pencegahan kecacatan tabung syaraf (neural tube defect) pada masa kehamilan: 4 atau 5 mg/hari.4) Suplemen untuk wanita yang baru memiliki anak pertama (child-bearing) 0.4 mg/hari.
Indikasi: Membantu memenuhi kebutuhan Asam Folat terutama untuk ibu hamil dan menyusui.
Perhatian Khusus: Konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter sebelum menggunakan produk ini, terutama apabila ingin menggunakan pada kondisi sedang hamil, menyusui, sakit tertentu, akan menjalani operasi atau sedang menggunakan obat-obatan lain.
Hentikan penggunaan apabila muncul efek yang tidak diinginkan saat penggunaan dan segera konsultasi kepada dokter.