TRIBUNHEALTH.COM - Asupan vitamin dan mineral menjadi kebutuhan penting bagi pasangan yang sedang menjalankan program hamil.
Selain frekuensi berhubungan intim dengan pasangan, menjalankan gaya hidup sehat, mengonsumsi vitamin dan mineral juga berperan besar.
Vitamin dan mineral dapat diperoleh dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari, untuk meningkatkan tingkat kesuburan, dan memperbesar peluang kehamilan.
Lantas, vitamin dan mineral apa saja yang harus dikonsumsi oleh pasangan agar peluang hamil menjadi lebih besar?
Baca juga: 6 Nutrisi Terbaik yang Bantu Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Vitamin dan Mineral yang Harus Dikonsumsi Saat Menjalankan Program Kehamilan
Berikut ini beberapa vitamin dan mineral yang harus dikonsumsi jika pasangan sedang melakukan program kehamilan.
Vitamin dan mineral ini bisa meningkatkan kesuburan, sehingga peluang hamil akan jauh lebih besar.
1. Vitamin B6

Mengonsumsi vitamin B6 selama program kehamilan dapat menurunkan homosistein di dalam tubuh.
Homosistein merupakan asam amino yang terdapat dalam aliran darah, di mana asam amino ini dikaitkan dengan peningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Menurut sebuah studi pada Nutrition Journal tahun 2015 menemukan bahwa tingginya kadar homosistein dalam folikel ovarium dapat berdampak buruk pada masa subur wanita.
Oleh karena itu, saat menjalankan program kehamilan, ada baiknya mulai mengonsumsi vitamin jenis ini.
Berikut ini beberapa makanan kaya vitamin B6 yang bisa dikonsumsi, seperti hati sapi, daging ayam, ikan, sayuran hijau, alpukat, dan pisang.
Baca juga: 7 Alasan Harus Minum Madu dengan Air Hangat Setiap Pagi, Bisa Memperkuat Kekebalan Tubuh
2. Asam folat atau vitamin B9

Asam folat adalah jenis vitamin yang cukup identik dengan kehamilan.
American Pregnancy Association menganjurkan wanita pada masa subur untuk memperoleh asupan 400 mikrogram (mcg) asam folat atau vitamin B9 setiap hari untuk mendukung program kehamilan.
Vitamin ini akan membantu untuk memproduksi sel darha merah untuk memenuhi kebutuhan darah yang meningkat saat hamil.
Tak hanya wanita, pria juga membutuhkan asam folat untuk program kehamilan.
Asupan asam folat yang tercukupi dengan baik akan bermanfaat untuk menghasilkan sperma yang sehat, mulai dari bentuk hingga jumlahnya.
Beberapa makanan yang mengandung asam folat atau vitamin B9 adalah sapi, daging ayam, telur, buncis, bayam, dan brokoli.
Berikut ini IPI vitamin D yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: 6 Manfaat Makan Tomat Setiap Hari, Menurunkan Gula Darah hingga Meningkatkan Kesehatan Kulit
3. Vitamin C

Vitamin C adalah vitamin yang dapat menjaga daya tahan tubuh dengan baik.
Vitamin jenis ini masuk ke dalam golongan antioksidan yang mudah didapatkan dari buah dan sayur.
Fungsi antioksidan sendiri dapat mengurangi efek radikal bebas yang mengancam kesehatan.
Tak hanya itu, sifat antioksidan juga dapat menunjang kesuburan, yang bagus bagi pasangan yang sedang melakukan program kehamilan.
Vitamin C yang dikombinasikan dengan vitamin E terbukti dapat meningkatkan kesehatan sperma dan menurunkan risiko kerusakan DNA sperma.
4. Vitamin D

Vitamin D selain bagus untuk kesehatan tulang dan meningkatkan kekebalan tubuh, juga tergolong ke dalam vitamin penyubur kandungan yang baik untuk program hamil.
Wanita yang kekurangan vitamin D berisiko mengalami endometriosis, yang merupakan salah satu penyebab sulit hamil.
Sedangkan pada pria, vitamin D dapat membantu meningkatkan kadar testoteron dan meningkatkan kualitas sel sperma.
Vitamin D dapat diperoleh dari berjemur di bawah sinar matahari pagi.
Selain itu, juga dapat diperoleh dari makanan kaya vitamin D seperti susu, minyak ikan, hati sapi, dan sereal.
Baca juga: 8 Rekomendasi Makanan untuk Meningkatkan Kesuburan Wanita Agar Cepat Hamil
5. Vitamin E

Ketebalan dinding rahim yang ideal sangat penting bagi pembuahan dan kehamilan.
Vitamin E adalah vitamin yang dapat menebalkan dinding rahim yang tipis agar cepat hamil.
Tak hanya itu, vitamin jenis ini dapat membantu mengatasi sindrom ovarium polikistik (PCOS) yang bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan memperlambat metabolisme pada wanita.
Mengonsumsi vitamin E pada pria dapat membantu meningkatkan jumlah sperma dan pergerakan sperma.
Vitamin E dapat diperoleh dari makanan seperti alpukat, ubi jalar, sayuran hijau, kacang almond, dan kacang tanah.
6. Zat besi

Seorang wanita yang tidak mendapatkan zat besi yang cukup bisa mengalami anovulasi, yaitu suatu kondisi saat ovarium gagal melepaskan sel telur yang sudah matang.
Kurangnya cadangan zat besi di dalam tubuh juga bisa menurunkan kosentrasi sel darah merah.
Ini bisa membuat sel telur yang disimpan dalam indung telur melemah, mengalami penurunan kualitas, atau bahkan tidak dapat hidup.
Jika terjadi pembuahan, kondisi ini bisa membuat sel-sel janin tidak membelah dan tumbuh dengan baik selama dalam kandungan.
Untuk memenuhi kebutuhan zat besi bisa ditemukan pada makanan seperti daging merah, hati sapi, hati ayam, bayam, sawi hijau, brokoli, kacang merah, kacang kedelai, ikan tuna, ikan salmon, kerang, dan biji-bijian.
Baca juga: 9 Makanan Kaya Kalsium, Selain Susu juga Ada Keju, Kacang Almond, dan Sayuran Jenis Ini
7. Kalsium

Tidak hanya bagus untuk pertumbuhan tulang dan gigi, kalsium juga dibutuhkan untuk perkembangan hati, saraf, dan otot janin yang sehat selama kehamilan.
Kalsium adalah mineral yang tidak bisa dihasilkan sendiri oleh tubuh.
Kebutuhan kalsium bisa dipenuhi melalui suplemen atau makanan seperti susu, keju, yoghurt, sayuran hijau, sereal, serta olahan kedelai termasuk tahu dan tempe.
Demikian beberapa vitamin dan mineral yang dianjurkan untuk dikonsumsi saat menjalankan program kehamilan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 5 Makanan yang Diam-diam Merusak Kualitas Tidur, Salah Satunya Makanan Manis
Asam folat untuk ibu hamil dan mendukung perkembangan janin, klik di sini untuk mendapatkannya.
FOLAVIT digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan Asam Folat terutama untuk ibu hamil dan menyusui.
Komposisi: Tiap tablet mengandung asam folat 400 mcg .
Dosis: 1) Anemia megaloblastik akibat kekurangan asam folat: 5 mg/hari selama 4 bulan hingga 15 mg/hari pada fase malabsorpsi.
2) Pencegahan anemia megaloblastik pada masa kehamilan: 0.2-0.5 mg/hari
3) Pencegahan kecacatan tabung syaraf (neural tube defect) pada masa kehamilan: 4 atau 5 mg/hari.4) Suplemen untuk wanita yang baru memiliki anak pertama (child-bearing) 0.4 mg/hari.
Indikasi: Membantu memenuhi kebutuhan Asam Folat terutama untuk ibu hamil dan menyusui.
Perhatian Khusus: Konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter sebelum menggunakan produk ini, terutama apabila ingin menggunakan pada kondisi sedang hamil, menyusui, sakit tertentu, akan menjalani operasi atau sedang menggunakan obat-obatan lain.
Hentikan penggunaan apabila muncul efek yang tidak diinginkan saat penggunaan dan segera konsultasi kepada dokter.