TRIBUNHEALTH.COM - Perut kembung merupakan sensasi rasa tertekan atau kepenuhan di perut dan terkadang disertai dengan perut yang terlihat buncit.
Kondisi ini menimbulkan rasa tidak nyaman hingga rasa yang menyakitkan.
Kembung bisa hilang dalam beberapa saat dan bisa terjadi secara berulang.
Baca juga: Tips BAB Lancar dan Mudah, Hentikan 3 Kebiasaan Ini
"Gas usus terdiri dari oksigen, karbon dioksida dan hidrogen dari makanan yang dipecah oleh bakteri kolon," kata Marc Bernstein, MD.
"Makanan yang dicerna dengan buruk, dapat menyebabkan fermentasi berlebih di kolon dan dapat menyebabkan perkembangan gelembung gas."
Perut kembung bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan, dan bisa diatasi dengan mencari tahu penyebabnya.
Bernstein menyebutkan, jika perut kembung terus-menerus atau menyebabkan gejala parah seperti diare, tinja berdarah, atau muntah, maka harus berkonsultasi dengan dokter.

Alasan atau Penyebab Perut Sering Terasa Kembung
Dilansir dari Eatingwell, berikut ini beberapa alasan yang jarang disadari ternyata dapat menyebabkan perut terasa kembung.
1. Pola tidur berantakan
Pola tidur yang tidak teratur dapat menyebabkan disbiosis, yaitu ketidakseimbangan flora usus.
"Ketika ini terjadi, kadar metana dan hidrogen dapat melonjak dan menyebabkan peningkatkan gas," kata Bernstein.
Ketidakseimbangan gastrointestinal (GI) ini dapat menyebabkan banyak masalah pencernaan yang mengganggu, seperti kram, mual, diare, dan sembelit.
Para ahli menyarankan untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, termasuk akhir pekan.
Selain itu, dianjurkan untuk tidur setidaknya tujuh jam setiap malam.
Baca juga: 7 Tanda Tubuh Kekurangan Protein, Termasuk Mudah Lelah dan Rambut Sering Rontok
2. Sedang mengonsumsi obat
Beberapa obat memiliki efek samping yang tidak diinginkan, seperti perut kembung.
"Pereda nyeri dalam golongan NSAID, dapat mengganggu produksi lendir di saluran cerna dan menyebabkan lapisan lambung teriritasi dan meradang," terang Maya Feller, RD.
Obat-obatan lain yang memengaruhi saluran cerna dan menimbulkan perut kembung dengan cara yang sama adalah obat penurun kolesterol, antidepresan tertentu, obat pencahar, dan obat penekaan asam lambung.
3. Makan sambil berbicara
Menelan udara di sela-sela suapan makanan dapat menyebabkan perut kembung.
"Para ahli menyebutnya dengan aerophagia, yaitu menelan udara secara berlebihan atau berulang-ulang, yang menyebabkan udara masuk ke kerongkongan dan terkumpul di lambung dan usus halus," jelas Peyton Berookim, MD.
Pastikan Anda mengunyah dan menelan makanan dengan seksama sebelum melanjutkan percakapan makan malam.
Baca juga: 7 Kebiasaan Baik di Sore Hari yang Harus Dilakukan untuk Meningkatkan Kualitas Tidur

4. Stres berlebihan
Mengalami stres dapat mencegah tubuh memproses makanan secara efisien, yang menyebabkan sistem tubuh mengeluarkannya secara lambat.
"Hal ini dapat menyebabkan bakteri dalam tubuh menumpuk, menghasilkan gas berlebih dan kembung," kata Cheryl Mussatto, RD.
Stres emosional yang berlebihan juga dapat meningkatkan jumlah asam klorida dalam saluran usus dan lambung, yang menyebabkan penumpukan gas di usus.
Mussatto imbau untuk mengatasi stres dengan cara berlatih teknik penghilang stres secara teratur, seperti bernapas dalam, olahraga, dan yoga.
Berikut ini terdapat suplemen kesehatan, Renovit yang dapat meningkatkan daya tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: 5 Cara Meningkatkan Stamina Secara Efektif, Selain Olahraga Lakukan Hal Ini
5. Meningkatkan latihan kardio
Latihan kardio meningkatkan denyut jantung dan laju pernapasan, yang artinya bernapas lebih sering dan berat.
"Hal ini dapat mengakibatkan konsumsi udarah melalui mulut, ke kerongkongan, dan ke lambung," jelas Berookim.
Selain itu, hal ini juga dapat menyebabkan goncangan fisik pada organ pencernaan, yang menyebabkan peningkatkan gas dan keinginan untuk buang air besar.
"Menunggu setidaknya 30 sampai 60 menit setelah makan untuk olahraga dapat membantu mencegah gejala gas dan keinginan untuk buang air besar saat olahraga," kata Berookim.
Menghindari makanan pemicu gas sebelum olahraga seperti kacang-kacangan, lentil, kubis, dan brokoli, juga dapat membantu.

Baca juga: 9 Kebiasaan yang Dapat Membahayakan Kesehatan Usus, Apa Saja?
6. Sembelit
"Konstipasi pada akhirnya menjadi alasan utama mengalami perut kembung," kata Bernstein.
"Ketika tinja berada di usus besar terlalu lama, proses pencernaan menjadi kurang aktif dan bakteri memiliki lebih banyak waktu untuk berfermentasi," lanjutnya.
Meningkatkan asupan serat dengan menikmati pola makan yang kaya buah dan sayur dapat membantu sistem pencernaan menahan air, memperbanyak tinja, dan meredakan sembelit.
Targetkan 25 hingga 30 gram serat per hari, pastikan untuk meningkatkan asupan serat secara perlahan.
7. Mengonsumsi makanan tinggi lemak
Pola makan berlemak tinggi seperti hot dog, burger, kentang goreng, bacon, keripik, dapat membuat Anda merasa kembung.
"Karena makanan ini mengurangi motilitas, bakteri dapat memecah makanan yang tidak tercerna, yang mengakibatkan peningkatan produksi hidrogen, karbon dioksida, dan metana di usus besar," kata Mussatto.
Gantilah makanan berlemak tinggi dengan banyak buah, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, daging tanpa lemak, dan ikan.
"Minum cukup air dan berolahraga secara teratur juga dapat meningkatkan motilitas," imbuh Mussatto.
Baca juga: 8 Tips Tingkatkan Stamina Berlari Agar Lari Jarak Jauh Lebih Mudah Dilakukan
8. Minum air dari botol air
Membawa botol air dan minum dari botol air sudah menjadi hal lumrah yang dilakukan oleh banyak orang.
Tapi, banyak dari kita tidak minum langsung dari botol tersebut, melainkan meneguknya.
Feller mengatakan, saat kita meneguk minuman dari botol air, kita bisa menelan udara.
Udara yang tidak langsung kita sendawakan dapat keluar melalui ujung lainnya.
Sebaiknya minumlah perlahan-lahan dan batasi jumlah udara yang tertelan seminimal mungkin.

9. Terkena infeksi
Bakteri E.coli salmonella dapat menyebabkan diare dan perut kembung.
"Bakteri ini menyebabkan radang usus halus," jelas Berookim.
"Ketika duodenum meradang, hal itu dapat menyebabkan pengosongan isi lambung tertunda, yang dapat menyebabkan kembung."
Untuk mengurangi gejala selama pemulihan, pastikan untuk minum banyak cairan bening, konsumsi makanan yang mudah dicerna, hindari produk susu dan makanan berlemak tinggi.
Untuk mencegah infeksi, konsumsilah makanan sehat kaya nutrisi dan cuci tangan sebelum makan.
Baca juga: 8 Makanan yang Bikin Kenyang Lebih Lama, Cegah Nyemil Berlebihan
10. Perubahan pola makan
Mengubah pola makan kaya serat secara cepat dengan memasukkan buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh, dapat menimbulkan perut kembung.
"Karbohidrat kompleks, terutama kacang-kacangan, mengandung jenis karbohidrat yang disebut oligosakarida, dan bakteri dalam usus menyukai karbohidrat khusus ini," kata Mussatto.
"Ketika mereka mengunyahnya, mereka menghasilkan gas nitrogen, yang dilepaskan sebagai perut kembung."
Beberapa serat terkadang tidak diserap oleh saluran pencernaan, tapi difermentasi, yang akhirnya dapat menyebabkan penumpukan gas di usus besar atau kolon.
Untuk mencegah ketidaknyamanan, mulailah dengan mengonsumsi makanan berserat tinggi dalam porsi kecil untuk membantu saluran pencernaan terbiasa mencernanya.
Jika perut kembung terjadi terus-menerus atau gejala tidak nyaman tetap ada meskipun Anda sudah berusaha, penting untuk berkonsultasi dengan dokter.
Masalah seperti kembung kronis, diare, atau ketidaknyamanan parah terkadang dapat menandakan kondisi yang lebih serius yang memerlukan perhatian medis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 7 Alasan Harus Minum Madu dengan Air Hangat Setiap Pagi, Bisa Memperkuat Kekebalan Tubuh
Berikut ini IPI vitamin D yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.
Vitamin IPI D3 1000 IU isi 75 Tablet (Isi 6 Botol)
Kegunaan :
Memenuhi kebutuhan vitamin D dengan cepat pada kondisi tertentu seperti lanjut usia, ibu hamil dan menyusui, risiko tinggi/penderita penyakit infeksi atau penderita penyakit autoimun.
IPI Vitamin C
Kegunaan:
Vitamin C yang berfungsi untuk membantu menjaga daya tahan tubuh, membantu memperkuat tulang gigi dan memperlancar peredaran darah.
Vitamin C berfungsi untuk membantu menjaga daya tahan tubuh.
Membantu memperkuat tulang gigi dan memperlancar peredaran darah.
Berikut ini IPI vitamin C yang berfungsi menjaga kekebalan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.