Breaking News:

Mom and Baby

Cara Berikan Stimulasi Dini pada Anak, Bantu Dukung Tumbuh Kembang Berdasarkan Usianya

Stimulasi adalah rangsangan yang diberikan kepada anak agar ia memperoleh kesempatan untuk belajar tentang lingkungannya, seperti sentuhan dan pelukan

Penulis: Irmarahmasari | Editor: Irmarahmasari
freepik.com
Ilustrasi seorang ibu yang memberikan stimulasi pada anak 

TRIBUNHEALTH.COM - Stimulasi merupakan rangsangan yang diberikan kepada anak agar ia memperoleh kesempatan untuk belajar tentang lingkungannya. 

Bentuk rangsangan yang bisa diberikan seperti sentuhan, senyuman, pelukan, atau bahkan kata-kata. 

Selain itu juga bisa dalam bentuk keterampilan sensorik atau panca indera, seperti pendengaran, penglihatan, perabaan, pembauan, dan pengecapan, keterampilan motorik, kognitif, hingga sosial. 

Pemberian stimulasi anak untuk mendukung tumbuh kembang ini baiknya diberikan sejak dini. 

Baca juga: 7 Faktor yang Menghambat Tumbuh Kembang Anak, Bisa Berdampak Buruk pada Pertumbuhan Anak

Ilustrasi ibu yang memberikan stimulasi pada anak berupa pelukan
Ilustrasi ibu yang memberikan stimulasi pada anak berupa pelukan (Pexels)

Pentingnya Mengajarkan Stimulasi pada Anak

Stimulasi penting diajarkan pada anak-anak guna mendukung perkembangan otak yang akan memengaruhi tumbuh kembangnya hingga dewasa. 

Menurut California Childcare Health Program, jumlah rangsangan yang diterima anak sejak dini dapat memengaruhi sinapsis (penghubung antar sel saraf) yang terbentuk. 

Stimulasi yang berulang dan konsisten dapat memperkuat sinapsis dan menjadikannya permanen. 

Sementara itu, sinapsis yang dibiarkan dan tidak digunakan dapat terputus. 

Artinya, otak anak akan semakin berkembang jika Mom memberikan stimulasi secara terus menerus dan semakin banyak. 

Baca juga: Mom, Berikut 4 Cara Memantau Tumbuh Kembang Anak Agar Pertumbuhan Berjalan dengan Optimal

2 dari 4 halaman

Bentuk Stimulasi Berdasarkan Usia Anak

Berikut ini beberapa stimulasi dini yang dapat diajarkan para orang tua kepada anaknya pada periode emas sesuai dengan usia anak. 

1. Usia 0-3 bulan

Pada usia ini, orang tua bisa mengajarkan stimulasi seperti memeluk, menatap mata, mengajak senyum, meniru ocehan dan mimik muka bayi, membunyikan berbagai suara atau musik secara bergantian. 

Selain itu bisa juga menggerakkan benda berwarna terang dan berbunyi, menggulingkan bayi ke kanan dan ke kiri, mengajarkan bayi untuk tengkurap, telentang, serta mengajak bayi mengamati benda-benda di sekitarnya.

Ilustrasi seorang ibu yang memberikan stimulasi pada anak
Ilustrasi seorang ibu yang memberikan stimulasi pada anak (kupang.tribunnews.com)

2. Usia 3-6 bulan

Pada usia ini, orang tua bisa mengajarkan anak untuk bermain petak umpet, mencari sumber suara, menirukan suara dan kata, melihat wajah bayi dan ibu di cermin, dan menendang mainan gantung. 

Selain itu bisa juga memperhatikan benda bergerak, meraba, dan merasakan berbagai bentuk permukaan dan tekstur. 

Baca juga: 5 Tips Beli Mainan yang Aman untuk Anak-anak, Cegah Cedera pada Anak yang Sedang Tumbuh Kembang

3. Usia 6-9 bulan

Memasuki usia 6-9 bulan, orang tua bisa mulai memanggil nama anak, mengajak bersalaman, tepuk tangan, membacakan dongeng, merangsang duduk, serta melatih berdiri sambil berpegangan. 

3 dari 4 halaman

4. Usia 9-12 bulan

Usia 9-12 bulan, orang tua bisa mulai mengajak anak untuk mengulang nama ibu, ayah, atau kakak. 

Selain itu juga bisa memasukkan mainan ke dalam wadah, minuman dari gelas, menggelindingan bola, melatih berdiri, serta berjalan dengan berpegangan. 

Ilustrasi seorang ibu yang memberikan stimulasi pada anak
Ilustrasi seorang ibu yang memberikan stimulasi pada anak (Pexels)

5. Usia 12-18 bulan

Pada usia ini mulai ajarkan berjalan naik turun tangga, berjalan jinjit, menangkap dan melempar bola, bermain dengan mainan yang mengapung di air menggambar, menyusun kubus dan mainnya. 

Bisa juga diajarkan untuk memasukkan kubus di kotak, berbicara, menjawab pertanyaan, menunjuk dan menyebutkan gambar-gambar, bermain menirukan pekerjaan rumah tangga, serta mengeluarkan suara yang menyenangkan atau menarik. 

6. Usia 18-24 bulan/ 1 tahun

Memasuki usia 18-24 bulan, mulailah mengenalkan berbagai ukuran dan bentuk pada anak, menggambar wajah, bermain puzzle, meminta anak untuk menceritakan apa yang dilakukan dan dilihatnya. 

Selain itu, bisa juga mengajarkan bernyanyi, melepas pakaian, memakai kancing baju sendiri, makan sendiri, dan bisa bermain dengan anak usia sebaya. 

Baca juga: Screen Time Berlebihan Bisa Ganggu Tumbuh Kembang Anak, Berikut 6 Cara untuk Menguranginya

Ilustrasi orang tua yang memberikan stimulasi pada anak
Ilustrasi orang tua yang memberikan stimulasi pada anak (Pexels)

7. Usia 2-3 tahun

4 dari 4 halaman

Memasuki usia 2-3 tahun, perkembangan anak akan semakin kompleks. 

Mereka biasanya sudah memiliki setidaknya 50 kosakata yang bisa mereka ingat serta berbicara kalimat-kalimat sederhana. 

Tak hanya itu, dari aspek motorik halus, anak sudah mulai dapat mencoret-coret dan menggambar garis. 

Orang tua dapat melatihnya untuk menyebutkan berbagai nama warna, teman, diajarkan untuk menyikat gigi, buang air besar atau kecil di toilet, serta menggambar sebuah bentuk. 

Berikan berbagai mainan, misalnya bola untuk perkembangan motoriknya dan sering bacakan buku agar ia tertarik pada buku. 

Menginjak usia 3 tahun, anak dapat mulai diberikan stimulasi dengan tujuan mempersiapkan diri pada dunia sekolah. 

Baca juga: 7 Cara Membuat Anak Mau Makan Sayur, Bantu Dukung Tumbuh Kembang Sang Buah Hati

8. Usia 3-5 tahun

Usia 3-5 tahun memasuki usia pra sekolah, di mana anak tumbuh menjadi lebih mandiri dan meraa ingin tahu karena dunia mereka menjadi lebih luas. 

Seperti mendapatkan teman baru, pengalaman baru, lingkungan yang baru (sekolah). 

Untuk menstimulasi tumbuh kembang anak pada usia ini, ajarkan mereka untuk mengerjakan pekerjaan rumah sederhana. 

Dari aspek motorik kasar, anak sudah seimbang saat berlari dan bahkan sudah bisa naik sepeda roda tiga. 

Dari aspek motorik halus, anak sudah mulai dapat belajar menggambar bentuk bahkan menggambar huruf atau angka. 

Stimulasi pada anak harus diberikan dalam suasana yang menyenangkan. 

Jangan memberikan stimulasi secara terburu-buru dan dengan paksaan, karena ini bisa merangsang emosi negatif pada anak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di 

Google News

(Tribunhealth.com)

Baca juga: 10 Makanan Terbaik untuk Bantu Tumbuh Kembang pada Anak, Ada Telur, Brokoli, hingga Selai Kacang

Selanjutnya
Tags:
Stimulasitumbuh kembangtumbuh kembang anakpertumbuhan anakpertumbuhanperkembanganPerkembangan anakcara berikan stimulasi pada anakTribunhealth.com
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved