TRIBUNHEALTH.COM - Siapa sih yang tak suka jeroan?
Banyak masyarakat yang menyukai jeroan karena rasanya yang lezat.
Apalagi jika jeroan diolah menjadi gulai.
Namun, Anda harus hati-hati jika konsumsi jeroan, pasalnya bisa menimbulkan berbagai macam penyakit.
Sebenarnya banyak makanan Indonesia yang menggunakan jeroan seperti sup kikil, soto babat, sambal ati dan dan gulai otak.
Tak hanya lezat saja, jeroan juga murah harganya, namun Anda bisa berisiko mengalami gangguan kesehatan jika terlalu banyak mengonsumsi jeroan.
Lantas, apa saja risiko penyakit akibat banyak makan jeroan?
Sebenarnya makan jeroan tidak selalu buruk. Jeroan mengandung zat-zat gizi seperti beri, asam folat, magnesium, fosfor, zinc, citamin A, B, D, E, dan K.

Baca juga: Seberapa Penting Menjaga Berat Badan Tetap Ideal? Begini Penuturan Ahli Gizi
Vitamin dan mineral pada jeroan sangat penting untuk menjalankan proses metabolisme tubuh.
Namun, tidak bisa dipungkirijika jeroan termasuk makanan yang mengandung tinggi kolesterol.
Selain itu, jeroan juga menngandung tinggi purin dan lemak jenuh.
Inilah alasannya mengapa terlalu banyak makan jeroan berisiko pada kesehatan di masa mendatang.
Melansir KlikDokter, berikut penyakit yang bisa timbul akibat makan jeroan terlalu banyak:
1. Penyakit jantung

Jeroan mengandung kadar kolesterol yang tinggi, sehingga menyumbang peningkatan kolesterol di dalam darah. Selain itu juga tingginya kadar lemak jenuh pada jeroan.
Keduanya bisa menempel dan juga menyebabkan sumbatan di pembuluh darah koroner pada jantung, sehingga memicu penyakit jantung koroner.
2. Stroke

Baca juga: Agar Hasilnya Maksimal, Apakah Filler Harus Dilakukan Pengulangan?
Terlalu banyak makan jeroan bisa memicu stroke karena terjadinya penyumbatan pembuluh darah pada otak.
Pembuluh darah yang bertugas menyuplai nutrisi dan oksigen ke otak terhambat karena pembekuan darah sehingga akan memicu stroke.
3. Asam Urat

Jeroan mengandung kadar purin yang tinggi, sehingga berisiko menyebabkan penyakit asam urat.
Tubuh memetabolisme purin menjadi zat asam urat. Nantinya asam urat akan dikeluarkan oleh ginjal melalui urine.
Namun, jika kadar asam urat di dalam darah terlalu tinggi, maka ginjal tidak mampu mengeluarkannya.
Sehingga asam urat di dalam darah yang berlebih akan menumpuk pada jaringan tubuh seperti sendi dan menyebabkan nyeri yang hebat.
4. Kelebihan Vitamin A

Baca juga: 10 Dampak Negatif Terlalu Banyak Makan Daging, Bisa Memicu Bau Badan dan Bau Mulut
Jeroan, hati sebenarnya tinggi akan vitamin A. Jika tubuh kelebihan vitamin A bisa menyebabkan keracunan atau hipervitaminosis.
Gejalanya seperti muntah, mual, gangguan penglihatan dan juga nyeri tulang.
Bahaya konsumsi jeroan juga bisa mempengaruhi ibu hamil lho.
Menurut penelitian, ibu hamil yang konsumsi vitamin A lebih dari 10.000 IU per hari berisiko memiliki bayi cacat.
5. Jerawat

Baca juga: 5 Bahaya Duduk Terlalu Lama, Intip Faktor Risikonya Bagi Kesehatan
Jeroan mengandung tinggi lemak jenuh. Makanan tinggi lemak jenuh ternyata juga dikaitkan dengan kadar insulin yang tinggi.
Jika kedua kadar tersebut terlalu tinggi, maka bisa meningkatkan produksi sebum di kulit wajah. Produksi sebum yang berlebih bisa menyumbat pori-pori kulit dan memicu jerawat.
6. Penyakit Sapi Gila
Tak hanya terjadi pada hewan, rupanya penyakit sapi gila bisa dialami manusia lho.
Penyakit sapi gila pada manusia dikenal dengan istilah variant Creutzfeldt-Jakob Disease (vCJD).
Penyakit ini dapat menyebar ke manusia melalui protein yang disebut prion. Prion terdapat pada otak dan tulang belakang dari hewan yang terkontaminasi, dikutip dari KlikDokter.
Gejala yang timbul pada manusia seperti depresi, sering cemas, gemetar, gangguan tidur, adanya gerakan otot yang tak terkendali hingga penurunan daya ingat.
Sebenarnya penyakit sapi gila akibat jeroan ini sudah jarang ditemukan, namun tak ada salahnya jika kita tetap waspada.
Maka dari itu, sebaiknya Anda membatasi konsumsi jeroan agar terhindar dari penyakit yang tidak diinginkan.
(TribunHealth.com/PP)