TRIBUNHEALTH.COM - Secara umum, tubuh manusia dirancang untuk beristirahat pada malam hari.
Ini sebabnya bekerja pada shift malam dapat mengancam kesehatan, terlebih lagi jika tidak disertai dengan upaya untuk menjaga kesehatan.
Melansir kanal kesehatan Times of India, kerja shift malam mengganggu ritme sirkadian alami tubuh yang mengatur berbagai fungsi biologis. N
ukleus suprachiasmatic (SCN) di hipotalamus mengontrol ritme ini, memengaruhi siklus tidur-bangun, suhu inti tubuh, dan proses fisiologis lainnya.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Sleep Medicine Clinics menemukan bahwa pekerja shift malam mengalami kantuk, kelelahan, insomnia, dan penurunan efisiensi karena ritme sirkadian yang tidak selaras.
Selain itu, mereka berisiko lebih tinggi mengalami masalah pencernaan dan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.
Berikut ini berbagai efek buruk shift malam serta upaya untuk mengantisipasinya.
Pengaruh shift malam terhadap tidur

Kerja shift malam berdampak signifikan terhadap kualitas dan kuantitas tidur.
Pekerja shift malam seringkali mengalami gangguan tidur dan kurang nyenyak sehingga menyebabkan defisit tidur.
Faktor-faktor seperti pencahayaan dan kebisingan semakin mengganggu tidur mereka, sehingga memperburuk masalah.
Disarankan bahwa pekerja shift malam lebih rentan terhadap kesalahan dan kecelakaan, terutama pada jam-jam awal shift mereka.
Gangguan pola tidur juga mempengaruhi tidur rapid eye motion (REM) sehingga membuat tidur mereka kurang segar.
Baca juga: Wanita Mudah Mengalami Insomnia Saat Masuk Masa Menopause, Apa yang Bisa Dilakukan agar Tidur Lelap?
Pengaruh kerja shift malam terhadap kesehatan mental
Studi epidemiologi yang diterbitkan dalam jurnal Sleep Medicine telah menunjukkan dampak negatif kerja shift malam terhadap kesehatan mental.
Pekerja shift lebih mungkin mengalami kelelahan kronis, kecemasan, dan depresi.
Mereka mungkin juga memerlukan pengobatan dengan obat-obatan psikotropika untuk mengatasi masalah ini.

Kerja shift malam dan sistem pencernaan
Kerja shift malam mengganggu pola makan dan dapat memicu masalah pencernaan.
Pekerja shift seringkali mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak dan karbohidrat lebih tinggi karena kurang tidur.
Kebiasaan makan mereka seringkali tidak teratur sehingga menyebabkan masalah pencernaan.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Industrial Health menunjukkan bahwa pekerja shift malam lebih mungkin mengalami masalah pencernaan seperti mulas, sindrom iritasi usus besar, dan tukak lambung dibandingkan dengan pekerja harian.
Baca juga: Siklus Tidur Terbalik karena Shift Malam? Ini Tips dr. Andreas Prasaja Agar Tidur Tetap Berkualitas
Efek pada gangguan metabolisme
Kerja shift dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan metabolisme seperti obesitas, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi.
Irama sirkadian yang terganggu, kualitas tidur yang buruk, dan pola makan yang tidak teratur berkontribusi terhadap gangguan metabolisme tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa pekerja shift memiliki kadar trigliserida dan kolesterol total yang lebih tinggi, sehingga membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2.

Sistem kardiovaskular dan kanker
Ada hubungan yang kuat antara kerja shift malam dan gangguan kardiovaskular.
Pekerja shift memiliki risiko lebih tinggi terkena kondisi seperti penyakit jantung iskemik.
Kerja shift dapat meningkatkan risiko jenis kanker tertentu, meskipun mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami.
Baca juga: 3 Tahap Penyakit Hipertensi atau Darah Tinggi, Jika Sudah Parah Dapat Merusak Arteri dan Jantung
Cara tetap sehat meski bekerjs shit malam
Jika Anda pekerja shift malam, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk melindungi tidur dan kesehatan Anda secara keseluruhan:
1. Kelola paparan cahaya Anda dengan mengenakan kacamata pemblokir cahaya biru dan menggunakan tirai anti tembus pandang di kamar tidur Anda.
2. Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup pada hari libur untuk mengkompensasi hilangnya waktu tidur pada shift malam.
3. Pertahankan jadwal kerja shift yang konsisten dan cobalah meminimalkan jumlah shift malam berturut-turut.
4. Komunikasikan dengan atasan Anda tentang penjadwalan masalah dan cari solusi praktis untuk meningkatkan kualitas tidur Anda.
(TribunHealth.com)