TRIBUNHEALTH.COM - Jagung, seperti biji-bijian sereal lainnya, terutama terdiri dari karbohidrat, di mana pati adalah komponen utamanya.
Namun, jagung juga menyediakan sedikit gula, sekitar 1-3 persen dari beratnya.
Varian tertentu, seperti jagung manis, memiliki kandungan gula yang lebih tinggi, mencapai sekitar 18 persen dari berat keringnya. Mayoritas gula dalam jagung manis adalah sukrosa.
Hal ini memiliki relevansi dengan kesehatan, terutama dalam konteks diabetes.
Diabetes adalah kondisi kesehatan di mana kadar gula darah seseorang terlalu tinggi.
Kadar gula darah yang tinggi secara kronis dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, termasuk komplikasi serius seperti penyakit jantung, kerusakan saraf, dan masalah mata.
Dalam konteks ini, konsumsi jagung, khususnya jagung manis yang tinggi gula, dapat memengaruhi kontrol gula darah pada individu dengan diabetes atau individu yang berisiko mengembangkan diabetes.
Baca juga: Perubahan Terbaru! Jadwal UTBK 2024 Mengalami Penyesuaian, Peserta SNBT Wajib Perhatikan
Oleh karena itu, penting bagi individu yang memiliki diabetes atau berisiko mengembangkan diabetes untuk memperhatikan asupan gula, termasuk dari sumber seperti jagung.
Meskipun jagung menyediakan nutrisi penting seperti serat, vitamin, dan mineral, individu yang memiliki diabetes atau berisiko mengembangkan diabetes perlu memperhatikan jumlah dan jenis karbohidrat yang mereka konsumsi, termasuk gula yang terdapat dalam jagung.
Konsultasi dengan profesional medis atau ahli gizi dapat membantu dalam merencanakan pola makan yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan individu.
Kandungan gula darah jagung

Menurut laporan yang dikutip dari laman Cleveland Clinic, jagung memiliki kandungan gula alami yang memberikan rasa manis pada bijinya.
Namun, jagung tidak termasuk dalam makanan dengan indeks glikemik tinggi.
Indeks glikemik (GI) merupakan ukuran seberapa cepat karbohidrat dalam makanan dicerna, dan makanan dengan peringkat tinggi pada indeks ini dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang tidak sehat.
Baca juga: Kalender Tanggal Merah Mei 2024: Hari Buruh hingga Kenaikan Isa Al Masih
Makanan dengan indeks glikemik tinggi memiliki skor 70 atau lebih, sementara makanan dengan GI antara 56 hingga 69 diklasifikasikan sebagai makanan dengan indeks glikemik sedang.
Makanan dengan skor kurang dari 55 dianggap memiliki indeks glikemik rendah. Jagung memiliki skor GI sebesar 52, yang menempatkannya pada kategori makanan dengan indeks glikemik rendah.
Hal ini disebabkan oleh profil nutrisi jagung yang rendah gula, tinggi serat, dan kandungan karbohidrat kompleksnya.
Meskipun mengandung gula alami, jagung tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan karena sifat-sifat nutrisinya yang mendukung kesehatan.
Lantas, apakah jagung boleh dikonsumsi penderita diabetes?

Informasi tentang kemungkinan konsumsi jagung bagi penderita diabetes telah menarik perhatian, dengan beberapa penelitian dan sumber kesehatan menggarisbawahi manfaatnya.
Menurut Healthline, jagung memiliki banyak kelebihan, termasuk sebagai sumber energi, vitamin, mineral, dan serat, serta rendah natrium dan lemak.
Namun, bagi penderita diabetes, fokus pada makanan dengan indeks glikemik (GI) rendah sangatlah penting.
Baca juga: 8 Manfaat Luar Biasa Daun Kemangi untuk Kesehatan Tubuh: Mengungkap Rahasia Kesehatan Alami
Makanan dengan GI tinggi dapat memicu lonjakan glukosa darah, sementara makanan dengan GI rendah cenderung melepaskan glukosa secara perlahan, membantu menjaga gula darah tetap stabil.
Penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi tinggi flavonoid, yang ditemukan dalam jagung, dapat mengurangi risiko penyakit kronis, termasuk diabetes.
Lebih lanjut, studi juga menunjukkan bahwa asupan pati resisten dalam jumlah sedang, sekitar 10 gram per hari dari jagung, dapat mengurangi respons glukosa dan insulin.
Konsumsi jagung utuh secara teratur juga dapat meningkatkan kesehatan pencernaan dan mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 dan obesitas.
Meskipun jagung mengandung gula alami, konsumsinya dalam jumlah yang cukup diyakini cukup aman bagi penderita diabetes.
Namun, penting untuk diingat bahwa respon tubuh terhadap makanan tertentu dapat bervariasi, dan tidak semua penderita diabetes akan merespons jagung dengan cara yang sama.
Oleh karena itu, memahami bagaimana karbohidrat tinggi dapat memengaruhi kadar glukosa darah dan bagaimana mengelola asupan karbohidrat menjadi penting dalam pengelolaan diabetes.
Baca juga: 4 Manfaat Luar Biasa Daun Sambung Nyawa untuk Kesehatan Tubuh, Meningkatkan Kesuburan
Meskipun demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami lebih dalam mengenai senyawa bioaktif jagung dan hubungannya dengan kesehatan.