TRIBUNHEALTH.COM - Bulan puasa seringkali menjadi waktu yang dinantikan bagi umat Muslim untuk meningkatkan spiritualitas dan kebersamaan.
Selama bulan suci ini, saat berbuka puasa menjadi momen yang penuh makna, di mana berbagai macam makanan dan minuman disajikan untuk memulihkan energi setelah seharian menahan lapar dan haus.
Namun, bagi para penderita diabetes, berbuka puasa bukanlah perkara yang sederhana.
Sebagian besar makanan dan minuman yang disajikan saat berbuka puasa cenderung manis dan berminyak, yang dapat meningkatkan kadar gula darah secara signifikan.
Untuk menjaga kadar gula darah tetap terkontrol, penderita diabetes perlu memperhatikan jenis dan jumlah makanan yang mereka konsumsi.
Memilih menu yang tepat saat berbuka puasa menjadi kunci bagi para penderita diabetes agar tetap dapat menikmati hidangan yang enak tanpa mengorbankan kesehatan mereka.
Beberapa tips yang dapat diikuti antara lain adalah memilih makanan yang rendah gula dan rendah karbohidrat, seperti sayuran hijau, daging tanpa lemak, dan sumber protein lainnya.
Baca juga: Kalender Jawa Maret 2024: Tanggal Hijriah, Pasaran Jawa dan Libur Nasional
Selain itu, menghindari makanan yang digoreng dan berlemak juga merupakan langkah yang bijak.
Selain memilih menu yang tepat, jumlah makanan yang dikonsumsi juga perlu diperhatikan dengan seksama.
Mengonsumsi makanan dalam porsi yang lebih kecil dan tidak berlebihan dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil selama bulan puasa.
Meskipun menjadi sebuah tantangan, menjaga kadar gula darah selama bulan puasa bukanlah hal yang tidak mungkin dilakukan bagi para penderita diabetes.
Dengan pemilihan menu yang bijak dan pengaturan jumlah makanan yang tepat, para penderita diabetes tetap dapat menikmati berbuka puasa dengan aman dan nyaman, sambil tetap menjaga kesehatan mereka.
Melansir dari laman All Recipes, inilah sederet daftar menu buka puasa untuk pasien diabetes yang bisa menjadi referensi:
1. Es kelapa

Es kelapa menjadi alternatif yang menarik bagi penderita diabetes selama bulan puasa.
Es kelapa telah muncul sebagai opsi yang aman dan menyegarkan untuk disajikan saat berbuka puasa.
Namun demikian, para ahli menyarankan agar konsumsi es kelapa ini tetap dalam batas yang wajar dan sesuai dengan kebutuhan gula darah penderita diabetes.
Menurut rekomendasi para ahli, penderita diabetes sebaiknya hanya mengonsumsi sekitar 2-3 gelas es kelapa saja setiap kali berbuka puasa.
Hal ini bertujuan untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil dan menghindari lonjakan gula darah yang berlebihan.
Pentingnya mengonsumsi es kelapa tanpa penambahan pemanis seperti gula cair atau sirup juga ditekankan.
Penambahan pemanis buatan dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat dan berpotensi merusak kontrol gula darah penderita diabetes.
Dengan memperhatikan jumlah konsumsi yang tepat serta menghindari penambahan pemanis buatan, es kelapa dapat menjadi pilihan yang menyegarkan dan aman bagi penderita diabetes selama bulan puasa.
Baca juga: THR PNS, TNI, Polri, dan Pensiunan Akan Cair Akhir Maret 2024: Kabar Gembira bagi Ribuan Pegawai
Kombinasi antara kebutuhan akan hidrasi dan pengaturan gula darah yang tepat menjadikan es kelapa sebagai opsi yang menarik dan bergizi bagi mereka yang menjalani ibadah puasa.
2. Kolak

Kolak menjadi salah satu hidangan tradisional yang biasanya menjadi pilihan utama untuk berbuka puasa.
Kolak, dengan berbagai variasi bahan seperti pisang, ubi, atau labu kuning, telah dikenal sebagai hidangan yang lezat dan menyegarkan.
Kabar baiknya, kolak dapat menjadi pilihan aman bagi penderita diabetes asal dipersiapkan dengan tepat.
Para ahli menegaskan bahwa kolak yang dibuat sendiri menjadi opsi yang lebih baik untuk penderita diabetes.
Dengan membuat kolak sendiri, pengguna dapat mengontrol jumlah gula yang ditambahkan dan memilih bahan-bahan yang cocok untuk kesehatan gula darah.
Jika memilih untuk menggunakan pisang, disarankan untuk memilih pisang yang masih agak mengkal karena kandungan gulanya cenderung lebih rendah.
Selain itu, menambahkan kolang kaling ke dalam kolak juga disarankan sebagai sumber serat.
Serat ini tidak hanya membantu melancarkan pencernaan, tetapi juga berperan penting dalam mengatur gula darah dan mencegah komplikasi diabetes, seperti penyakit jantung.
Baca juga: THR PNS 2024 Kapan Cair? Pemerintah Tetapkan Jadwal dan Besaran THR PNS 2024
Dengan demikian, kolak tetap bisa menjadi hidangan yang nikmat dan bergizi bagi penderita diabetes selama dipersiapkan dengan memperhatikan komposisi bahan dan jumlah gula yang ditambahkan.
Dengan cara ini, penderita diabetes dapat menikmati hidangan berbuka puasa tanpa perlu khawatir akan dampak negatif terhadap kondisi gula darah mereka.
3. Kurma

Rasa manis dari buah kurma memang cukup aman bagi penderita diabetes karena memiliki indeks glikemik yang relatif rendah.
Buah kurma memiliki kandungan gula alami yang dapat memberikan rasa manis tanpa menyebabkan lonjakan gula darah yang terlalu tinggi.
Para ahli merekomendasikan konsumsi buah kurma dalam jumlah terbatas bagi penderita diabetes.
Sebanyak 1-2 biji kurma per serving biasanya dianggap sebagai porsi yang aman untuk dikonsumsi.
Jumlah ini membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mencegah lonjakan yang berlebihan setelah mengonsumsi buah kurma.
Meskipun buah kurma dianggap sebagai pilihan yang lebih baik dibandingkan dengan beberapa makanan atau camilan manis lainnya karena indeks glikemiknya yang rendah, tetap penting bagi penderita diabetes untuk memperhatikan jumlah konsumsi dan keseimbangan nutrisi secara keseluruhan dalam diet mereka.
Baca juga: Kabar Gembira! Menteri Keuangan Pastikan THR PNS, TNI-Polri 2024 Cair 100 Persen
Dengan membatasi jumlah konsumsi menjadi 1-2 biji kurma per serving, penderita diabetes dapat menikmati manfaat gizi buah kurma tanpa harus khawatir akan dampak buruk terhadap kontrol gula darah mereka.
Ini membuat buah kurma menjadi pilihan camilan yang memuaskan dan aman bagi mereka yang mengelola kondisi diabetes mereka dengan baik.
4. Puding buah

Berbuka puasa dengan puding buah dingin sebagai alternatif menu yang cocok bagi penderita diabetes.
Puding buah menjadi pilihan menarik karena dapat disajikan dalam keadaan dingin, memberikan sensasi menyegarkan setelah berpuasa sepanjang hari.
Pentingnya memilih buah-buahan dengan indeks glikemik rendah menjadi fokus dalam pembuatan puding buah ini.
Buah-buahan seperti mangga, nanas, apel, alpukat, atau stroberi telah diidentifikasi sebagai pilihan yang cocok karena memiliki indeks glikemik yang rendah.
Hal ini berarti konsumsi buah-buahan ini tidak akan menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan setelah berbuka puasa.
Salah satu keuntungan utama dari menggunakan buah-buahan ini dalam puding adalah rasa manis alami yang dimiliki oleh buah itu sendiri.
Karena itu, tidak diperlukan penambahan gula tambahan dalam proses pembuatan puding.
Rasa manis alami dari buah akan memberikan cita rasa yang lezat tanpa meningkatkan risiko peningkatan gula darah.
Pentingnya membatasi jumlah konsumsi tetap menjadi faktor yang perlu diperhatikan, meskipun buah-buahan tersebut memiliki indeks glikemik rendah.
Hal ini karena meskipun gula alami, jumlah konsumsi yang berlebihan tetap dapat mempengaruhi kadar gula darah.
Baca juga: Konsumsi Teh Hitam Sehari-hari Terbukti Menurunkan Risiko Diabetes, Studi Ungkap Manfaatnya
Dengan demikian, berbuka puasa dengan puding buah dingin merupakan pilihan yang cerdas bagi penderita diabetes.
Dengan memilih buah-buahan yang tepat dan menghindari penambahan gula tambahan, puding buah dapat menjadi hidangan yang menyegarkan dan menyehatkan bagi mereka yang menjalani perawatan diabetes.
5. Teh hangat

Berbuka puasa dengan segelas teh hangat telah menjadi sebuah tradisi yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Indonesia.
Teh hangat tidak hanya memberikan sensasi menyegarkan setelah seharian menahan lapar dan haus, tetapi juga menjadi salah satu pilihan yang bijak untuk mengakhiri puasa.
Menariknya, memilih teh hitam sebagai minuman buka puasa bisa memberikan manfaat kesehatan tambahan bagi penderita diabetes.
Teh hitam telah diketahui dapat membantu mengurangi resistensi insulin dalam tubuh, yang merupakan faktor penting dalam mengelola kondisi diabetes.
Dengan mengonsumsi teh hitam secara teratur, penderita diabetes dapat memperbaiki sensitivitas tubuh terhadap insulin, sehingga membantu mengendalikan kadar gula darah mereka.
Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi teh hangat ini sebaiknya tanpa tambahan gula.
Penambahan gula dapat mengubah manfaat positif teh hitam menjadi kontra-produktif bagi penderita diabetes dengan menyebabkan lonjakan gula darah yang tidak diinginkan.
Sehingga, menikmati teh hangat tanpa tambahan gula akan tetap memberikan kesegaran tanpa mengganggu kontrol gula darah.
Dengan begitu, segelas teh hangat tanpa gula menjadi pilihan yang cerdas dan sehat bagi penderita diabetes saat berbuka puasa.
Menghargai tradisi sambil memperhatikan kesehatan adalah langkah yang bijak untuk memastikan bahwa buka puasa tetap menjadi momen yang menyenangkan dan bermakna bagi semua orang, termasuk mereka yang menjalani perawatan diabetes.
6. Buah potong

Buah potong sebagai salah satu alternatif ide menu berbuka puasa yang cocok bagi penderita diabetes.
Buah potong menjadi opsi yang menarik karena buah-buahan tertentu memiliki kadar indeks glikemik yang rendah, sehingga tidak secara signifikan meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi.
Buah-buahan seperti apel, pisang, pir, dan melon termasuk dalam daftar buah-buahan yang dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes.
Hal ini disebabkan oleh kadar indeks glikemik yang cukup rendah pada buah-buahan tersebut.
Indeks glikemik yang rendah menandakan bahwa buah-buahan ini tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang tinggi setelah dikonsumsi.
Meskipun buah-buahan tersebut memiliki indeks glikemik rendah, para ahli tetap menekankan pentingnya konsumsi dalam jumlah yang wajar.
Seperti halnya dengan kurma, konsumsi buah-buahan ini dalam jumlah berlebihan juga dapat meningkatkan kadar gula darah karena kandungan gula alami (fruktosa) di dalamnya.
Baca juga: Memahami Perbedaan Antara Diabetes dan Gula Darah: Menghindari Kesalahpahaman yang Sering Terjadi
Oleh karena itu, penting bagi penderita diabetes untuk memperhatikan asupan buah-buahan secara proporsional.
Dengan memilih buah potong sebagai menu buka puasa, penderita diabetes dapat menikmati hidangan yang sehat dan menyegarkan tanpa perlu khawatir akan dampak negatif terhadap kontrol gula darah mereka.
Dengan memperhatikan jumlah konsumsi yang tepat, buah potong dapat menjadi pilihan yang aman dan bergizi bagi mereka yang menjalani perawatan diabetes.
7. Bubur beras merah

Berbuka puasa dengan menu yang sedikit berat, dimana bubur merah dianggap sebagai salah satu alternatif pilihan yang tepat.
Bubur merah memiliki sejumlah keunggulan, terutama dalam hal kandungan serat yang lebih tinggi dibandingkan dengan beras putih.
Kandungan serat yang tinggi dalam bubur merah dapat membantu mengontrol kadar gula darah, sehingga menjadi pilihan yang baik bagi penderita diabetes.
Proses pembuatan bubur merah hampir sama dengan bubur beras putih, dengan perbedaan utama pada jumlah air yang dibutuhkan.
Bubur merah memerlukan jumlah air yang lebih banyak agar beras merah dapat menjadi lebih lembut dan memiliki tekstur yang pas.
Hal ini penting untuk diperhatikan agar bubur merah memiliki konsistensi yang sesuai dengan preferensi masing-masing.
Selain itu, untuk melengkapi bubur merah, dapat ditambahkan irisan sayuran dan protein seperti daging ayam.
Penambahan sayuran dan protein tidak hanya menambah rasa dan tekstur bubur, tetapi juga memberikan tambahan nutrisi yang penting bagi tubuh.
Baca juga: Studi Terbaru Mengungkap Manfaat Teh Kombucha dalam Menurunkan Gula Darah pada Pasien Diabetes
Dengan demikian, bubur merah menjadi pilihan yang cerdas untuk menu berbuka puasa bagi mereka yang ingin mengonsumsi makanan yang sedikit lebih berat namun tetap sehat dan bergizi.
Kandungan serat yang tinggi dalam bubur merah serta tambahan sayuran dan protein menjadikannya pilihan yang sesuai untuk menjaga kesehatan gula darah, terutama bagi penderita diabetes.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.