Breaking News:

Tips dan Trik

Strategi Sederhana untuk Menghindari Diabetes dengan Mengurangi Konsumsi Gula

Mengurangi konsumsi gula tidak hanya berdampak positif pada pencegahan diabetes, tetapi juga memiliki manfaat lain seperti mencegah penuaan dini.

Penulis: dhiyanti.nawang | Editor: dhiyanti.nawang
Pixabay.com
Ilustrasi yogurt plain 

TRIBUNHEALTH.COM - Diabetes menjadi salah satu momok menakutkan yang dapat merusak organ tubuh dan bahkan mengancam nyawa seseorang.

Kementerian Kesehatan menekankan pentingnya perbaikan gaya hidup dan pola makan sebagai langkah utama untuk mencegah penyakit ini.

Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah konsumsi gula, dimana batasan harian yang direkomendasikan adalah maksimal 50 gram atau setara dengan 4 sendok makan.

Mengurangi konsumsi gula tidak hanya berdampak positif pada pencegahan diabetes, tetapi juga memiliki manfaat lain seperti mencegah penuaan dini, menghilangkan lemak perut, dan menurunkan risiko penyakit jantung.

Berikut tips yang bisa sobat sehat coba dalam mengurangi asupan gula:

1. Mengganti soda dengan sparkling water

Menurut informasi dari sumber terpercaya seperti Livestrong, minuman bersoda, termasuk soda diet, memiliki kandungan gula tambahan yang tinggi.

Risiko konsumsi gula berlebih ini dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit jantung dan diabetes.

Baca juga: Memerangi Diabetes dengan 5 Herbal Ampuh: Kadar Gula Darah Turun Berkat Khasiat Alami

Sebagai tambahan, soda diet ternyata tidak memberikan dampak signifikan terhadap kebiasaan konsumsi gula.

Dalam penelitian terkait, diketahui bahwa soda diet memiliki kaitan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung dan diabetes.

2 dari 4 halaman

Meskipun dinilai sebagai alternatif yang rendah kalori, soda diet tidak memberikan manfaat yang signifikan terhadap pengendalian konsumsi gula.

Untuk mengurangi risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi gula berlebih, salah satu solusi yang bisa dipertimbangkan adalah mengganti soda dengan sparkling water.

Selain memberikan sensasi menyegarkan dan efek menggelitik di lidah seperti soda, sparkling water memiliki keunggulan dalam kandungan gula yang lebih rendah.

Dengan melakukan perubahan ini, Anda dapat mengurangi konsumsi gula hingga sebanyak 35 gram.

Pilihan ini tidak hanya membantu menjaga kesehatan jantung dan mengontrol diabetes, tetapi juga dapat menjadi langkah positif dalam mengurangi asupan gula berlebih dalam pola makan sehari-hari.

Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kesehatan, mengganti soda dengan sparkling water merupakan langkah sederhana namun berdampak besar.

Dengan kesadaran akan dampak negatif gula tambahan, membuat pilihan untuk minum sparkling water dapat memberikan kontribusi positif bagi kesehatan dan kesejahteraan Anda.

2. Mengganti roti putih dengan roti biji-bijian

Ilustrasi roti putih, karbohidrat yang sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu banyak oleh penderita diabetes
Ilustrasi roti putih, karbohidrat yang sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu banyak oleh penderita diabetes (freepik.com)

Roti tawar putih sering dijadikan pilihan menu sarapan praktis karena kandungan serat, vitamin, dan mineralnya.

Meskipun begitu, informasi terbaru menunjukkan bahwa roti putih dapat mengandung tingkat gula yang signifikan.

3 dari 4 halaman

Oleh karena itu, mengganti roti putih dengan varian roti dari biji-bijian utuh dapat menjadi alternatif yang lebih sehat.

Roti tawar putih memang memiliki manfaat gizi, seperti serat, vitamin, dan mineral.

Namun, perlu diperhatikan bahwa tingginya kandungan gula dalam roti putih dapat menjadi perhatian khusus, terutama bagi mereka yang ingin mengurangi konsumsi gula dalam diet mereka.

Sebuah analisis menyebutkan bahwa sepotong roti tawar putih dapat mengandung sekitar 2-3 gram gula dengan sedikit serat.

Di sisi lain, roti yang terbuat dari biji-bijian utuh menawarkan opsi yang lebih sehat, dengan hanya mengandung sekitar 1 gram gula dan 3-5 gram serat per potong.

Baca juga: 6 Vitamin Terbukti Efektif Menurunkan Gula Darah, Solusi Bagus untuk Pasien Diabetes

Pergantian ini memberikan manfaat ganda, tidak hanya mengurangi asupan gula, tetapi juga meningkatkan konsumsi serat yang penting untuk pencernaan sehat.

Dengan memilih roti dari biji-bijian utuh sebagai bagian dari sarapan, Anda dapat meningkatkan kualitas nutrisi tanpa mengorbankan kenyamanan dan kepraktisan menu sarapan sehari-hari.

Dalam menghadapi perhatian terkait gula tambahan dalam roti putih, perubahan menu sarapan ini dapat menjadi langkah kecil namun berarti dalam mencapai pola makan yang lebih sehat.

Jadi, bagi mereka yang peduli dengan kesehatan dan ingin membuat pilihan yang bijak, mengganti roti tawar putih dengan roti biji-bijian utuh bisa menjadi keputusan yang cerdas.

3. Mengurangi makanan olahan

4 dari 4 halaman

Mengutip informasi dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan olahan yang tinggi kandungan gula, garam, dan lemak.

Makanan olahan yang dimaksud meliputi camilan seperti biskuit, kue, dan berbagai macam camilan lainnya yang sering dikonsumsi sehari-hari.

Menurut Kemenkes, konsumsi makanan olahan yang kaya akan gula, garam, dan lemak dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, termasuk obesitas, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.

Oleh karena itu, sebagai alternatif yang lebih sehat, disarankan untuk beralih ke konsumsi makanan dalam bentuk yang asli, yang sering disebut sebagai "real food".

Real food adalah makanan yang minim atau tidak mengalami proses pengolahan yang berlebihan.

Contohnya, menggantikan camilan olahan dengan buah-buahan segar.

Buah-buahan segar mengandung nutrisi alami, serat, dan vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh.

Dengan mengadopsi pola makan yang mengutamakan real food, Anda dapat mengontrol asupan gula, garam, dan lemak yang masuk ke dalam tubuh, serta meningkatkan kualitas nutrisi yang diperoleh.

Langkah sederhana ini dapat menjadi bagian dari upaya pencegahan terhadap berbagai penyakit yang dapat dipicu oleh konsumsi berlebihan dari makanan olahan.

Sebagai bagian dari kampanye kesehatan masyarakat, Kemenkes mendorong masyarakat untuk lebih memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari dan memilih opsi yang lebih sehat.

Baca juga: Peringatan Kesehatan: Batas Konsumsi Gula-Garam yang Disarankan Agar Terhindar dari Risiko Diabetes

Dengan demikian, mengurangi konsumsi camilan olahan dan beralih ke real food seperti buah-buahan segar dapat menjadi langkah positif dalam mendukung gaya hidup sehat dan pencegahan penyakit.

4. Memilih yogurt plain

Seiring dengan meningkatnya popularitas yogurt sebagai makanan yang sehat, terungkap bahwa banyak produk yogurt dengan berbagai varian rasa sebenarnya mengandung jumlah gula tambahan yang signifikan.

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa sebanyak 22 gram gula ditemukan dalam satu cangkir yogurt beraroma, sementara yogurt plain atau tawar hanya mengandung 10 gram gula.

Hasil penelitian ini mengejutkan banyak konsumen yang menganggap yogurt sebagai opsi makanan ringan yang sehat.

Meskipun yogurt kaya akan probiotik dan nutrisi lainnya, gula tambahan yang tinggi dapat menjadi masalah kesehatan bagi mereka yang ingin mengurangi asupan gula dalam diet mereka.

Menurut para ahli kesehatan, konsumsi gula yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, obesitas, dan diabetes.

Oleh karena itu, konsumen dihimbau untuk lebih berhati-hati dalam memilih produk yogurt dan memeriksa label nutrisi untuk memahami jumlah gula yang terkandung di dalamnya.

Beberapa produsen yogurt telah merespons temuan ini dengan menghadirkan opsi yogurt rendah gula atau tanpa tambahan gula.

Ini dapat menjadi alternatif yang lebih sehat bagi konsumen yang tetap ingin menikmati yogurt tanpa kelebihan gula.

Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan dampak gula terhadap kesehatan, diharapkan produsen yogurt akan terus berupaya untuk menyajikan opsi yang lebih seimbang secara nutrisi.

5. Masak dan bawa bekal dari rumah

Ilustrasi - Makanan bekal
Ilustrasi - Makanan bekal (Tribuntravel.com)

Siloam Hospitals memberikan saran praktis kepada masyarakat dalam upaya mengurangi konsumsi gula yang berlebihan.

Menurut informasi dari Siloam Hospitals, salah satu cara efektif untuk mengontrol asupan gula adalah dengan lebih sering memasak di rumah dan membawa bekal dari rumah.

Dalam penjelasannya, Siloam Hospitals menekankan pentingnya memasak sendiri untuk memastikan takaran gula dan garam tidak melebihi kadar normal harian yang dibutuhkan oleh tubuh.

Makanan yang dijual di luar, terutama makanan cepat saji, sering kali mengandung takaran gula dan garam yang berlebihan, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan jangka panjang.

Dengan memasak di rumah, individu dapat mengontrol bahan-bahan yang digunakan dan memilih alternatif yang lebih sehat.

Selain itu, membawa bekal dari rumah juga memberikan keleluasaan untuk memilih bahan makanan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan preferensi pribadi.

Baca juga: Penelitian Terbaru Mengungkap: Ngemil Sebelum Tidur Bisa Pertahankan Kadar Gula Darah Tetap Stabil

Dokter dan ahli gizi di Siloam Hospitals menegaskan bahwa langkah-langkah sederhana seperti ini dapat membantu dalam menjaga kesehatan dan mencegah berbagai masalah kesehatan yang terkait dengan konsumsi gula berlebihan.

Edukasi ini sejalan dengan tren kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan seimbang dan kontrol terhadap asupan gula dan garam dalam upaya menjaga kesehatan jangka panjang.

Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lainnya di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comStrategi Sederhana untuk Menghindari Diabetes dengdiabetesgula darahkadar gula darahindeks glikemikglukosaKementerian KesehatanlemakSodagularotiseratBiji-bijianmakanan olahangaramTekanan Darah TinggicamilanbuahYogurt Freekeh (Frikeh)
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved