Breaking News:

Tips dan Trik

5 Tips Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Penderita Hipertensi Harus Batasi Asupan Garam

Membatasi asupan garam atau natrium adalah upaya efektif dalam menurunkan tekanan darah tinggi.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Melia Istighfaroh
Boldsky.com
5 Tips Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Penderita Hipertensi Harus Batasi Asupan Garam 

TRIBUNHEALTH.COM - Menurunkan tekanan darah tinggi pada usia muda dapat melibatkan perubahan pola hidup dan kebiasaan makan yang lebih sehat.

Tekanan darah tinggi, juga dikenal sebagai hipertensi, adalah kondisi medis di mana tekanan darah dalam arteri-arteri tubuh meningkat secara signifikan.

Tekanan darah diukur dalam dua angka: tekanan sistolik (tekanan saat jantung berkontraksi dan memompa darah) dan tekanan diastolik (tekanan saat jantung beristirahat di antara detak jantung).

Angka tekanan darah diukur dalam milimeter raksa (mmHg).

Tekanan darah normal adalah sekitar 120/80 mmHg.

Baca juga: Segudang Manfaat Makan Sayur Lobak bagi Pasien Diabetes, Kaya Nutrisi dan Bersifat Antidiabetes

Berikut Tribunhealth.com sajikan cara mudah menurunkan tekanan darah tinggi yang diadopsi dari beberapa jurnal kesehatan:

1. Batasi asupan gula

ilustrasi gula
ilustrasi gula (parapuan.co)

Membatasi asupan gula dapat memiliki efek positif pada kesehatan kardiovaskular, termasuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi.

Mengurangi konsumsi gula dapat membantu mengurangi kalori dalam diet, yang pada gilirannya dapat membantu menurunkan berat badan.

Penurunan berat badan yang sehat seringkali berhubungan dengan penurunan tekanan darah.

2 dari 4 halaman

Diet tinggi gula dapat berkontribusi pada resistensi insulin, di mana sel-sel tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin.

Ini dapat mempengaruhi keseimbangan gula darah dan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.

Baca juga: Simak! Cara Cek Penerima Bansos BPNT 2024 Rp 2,4 Juta di Link cekbansos.kemensos.go.id

Metabolic syndrome adalah kumpulan kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

Konsumsi gula yang tinggi dapat berperan dalam perkembangan sindrom metabolik, termasuk tekanan darah tinggi.

Diet tinggi gula dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan merangsang respons inflamasi dalam tubuh.

Inflamasi kronis dapat berkontribusi pada tekanan darah tinggi.

2. Olahraga

Ilustrasi olahraga
Ilustrasi olahraga (freepik.com)

Olahraga dapat efektif dalam menurunkan tekanan darah tinggi.

Aktivitas fisik yang teratur dapat memberikan sejumlah manfaat kesehatan kardiovaskular, termasuk pengelolaan tekanan darah.

Olahraga membantu meningkatkan kekuatan dan efisiensi jantung, sehingga jantung dapat memompa darah dengan lebih efisien, mengurangi tekanan pada pembuluh darah.

3 dari 4 halaman

Olahraga membantu membakar kalori dan mempromosikan penurunan berat badan.

Penurunan berat badan yang sehat dapat berkontribusi pada penurunan tekanan darah.

Aktivitas fisik membantu menjaga elastisitas pembuluh darah dan meningkatkan sirkulasi darah, yang dapat menurunkan tekanan darah.

Baca juga: Jadwal Penting Masuk PTN dan KIP Kuliah 2024, Sudah Dibuka dan Bisa Diakses hingga 31 Oktober 2024

Olahraga dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, membantu mengelola kadar gula darah dan menurunkan resistensi insulin, yang dapat terkait dengan hipertensi.

Aktivitas fisik membantu mengatur kadar gula darah, yang berkontribusi pada kesehatan pembuluh darah dan penurunan tekanan darah.

3. Batasi asupan garam

Ilustrasi Garam
Ilustrasi Garam (pixabay.com)

Membatasi asupan garam atau natrium adalah upaya efektif dalam menurunkan tekanan darah tinggi.

Natrium merupakan komponen utama dalam garam, dan konsumsi garam yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Garam berlebihan dapat menyebabkan retensi air dalam tubuh, yang dapat meningkatkan volume darah dan menaikkan tekanan darah.

Konsumsi garam yang tinggi dapat meningkatkan kekakuan pembuluh darah, yang dapat meningkatkan tekanan darah.

4 dari 4 halaman

Membatasi garam membantu mengurangi stres pada sistem kardiovaskular.

Penelitian menunjukkan bahwa mengurangi asupan garam dapat memiliki efek positif pada penurunan tekanan darah sistolik (tekanan darah saat jantung berkontraksi) dan diastolik (tekanan darah saat jantung beristirahat).

Baca juga: Bahaya Penggunaan Krim Abal-abal, Dokter: Bisa Picu Masalah ke Organ Tubuh

Untuk orang yang sedang menjalani pengobatan antihipertensi, membatasi asupan garam dapat meningkatkan respons terhadap obat-obatan tersebut.

4. Hindari makanan cepat saji

ilustrasi makanan cepat saji
ilustrasi makanan cepat saji (kompas.com)

Menghindari makanan cepat saji dapat berkontribusi pada upaya menurunkan tekanan darah tinggi.

Makanan cepat saji seringkali tinggi dalam garam, lemak jenuh, lemak trans, dan kalori yang tinggi, yang dapat mempengaruhi kesehatan jantung dan meningkatkan risiko hipertensi.

Makanan cepat saji sering mengandung jumlah garam yang tinggi, yang dapat menyebabkan retensi air dalam tubuh dan meningkatkan tekanan darah.

Kandungan lemak jenuh dan lemak trans yang tinggi dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan menyumbang pada pengembangan aterosklerosis, yang dapat mempersempit pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.

Baca juga: Benarkah Penggunaan Skincare Bisa Menghilangkan Keriput? Begini Kata Dokter Kecantikan

Kandungan lemak jenuh dan lemak trans yang tinggi dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan menyumbang pada pengembangan aterosklerosis, yang dapat mempersempit pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.

Makanan cepat saji sering memberikan kalori yang tinggi tanpa memberikan nutrisi yang cukup.

Kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.

5. Tidak merokok

Ilustrasi berhenti merokok
Ilustrasi berhenti merokok (Freepik)

Tidak merokok dapat efektif dalam menurunkan risiko tekanan darah tinggi.
Merokok dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan pembuluh darah dan sistem kardiovaskular, yang dapat meningkatkan risiko hipertensi.

Merokok dapat merusak dinding pembuluh darah dan meningkatkan risiko aterosklerosis, di mana plak lemak dan kalsium menumpuk pada dinding pembuluh darah, menyempitkannya dan meningkatkan tekanan darah.

Zat-zat kimia dalam asap rokok dapat merusak sel-sel pembuluh darah dan menyebabkan peradangan, yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.

Baca juga: Penderita Diabetes Bisa Makan Sayuran Ini, Bantu Menurunkan Kadar Gula Darah, Ada Kale hingga Kimchi

Berhenti merokok dapat membantu meningkatkan fungsi pembuluh darah, memungkinkan aliran darah yang lebih baik dan menurunkan tekanan darah.

Merokok telah terkait dengan resistensi insulin, yang dapat berkontribusi pada perkembangan hipertensi. Berhenti merokok dapat membantu mengurangi risiko ini.

Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lainnya di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comTekanan Darah Tinggigaramhipertensinatrium Chotpoti Sate Taichan Alkali Kim Garam Susilo Wonowidjojo
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved