TRIBUNHEALTH.COM - Keriput adalah salah satu tanda penuaan yang alami pada kulit dan sering menjadi perhatian, terutama bagi para wanita.
Seiring bertambahnya usia, produksi kolagen dan elastin dalam kulit berkurang, menyebabkan kehilangan kekenyalan dan kelembutan kulit.
Ini dapat menyebabkan munculnya garis-garis halus dan keriput.
Beberapa keriput dapat muncul sebagai hasil dari ekspresi wajah, seperti keriput di sekitar mata (kendara mata) atau di sekitar mulut.
Garis-garis ini muncul akibat gerakan otot-otot wajah yang berulang sepanjang waktu.
Baca juga: Yuk Konsumsi Makanan Sehat Ini untuk Menurunkan Kadar Gula Darah, Tips Ampuh bagi Pasien Diabetes
Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat merusak kolagen dan elastin kulit, menyebabkan penuaan kulit lebih cepat dan munculnya keriput.
Rupanya banyak sobat sehat yang meyakini jika penggunaan skincare bisa untuk mengatasi keriput.

Lantas apakah keriput bisa dihilangkan dengan penggunaan skincare?
Penggunaan skincare pada kerutan dinamis cukup sulit ya, sobat sehat.
Perlu dipahami bahwa skincare hanya menyerap ke bagian superfisial dan tidak bisa menyerap sampai ke dalam.
Sementara kerutan dinamis akan melibatkan otot, sehingga untuk mengatasi kerutan dinamis memerlukan treatment khusus.
Sobat sehat bisa melakukan perawatan Botulinum neurotoxin atau yang bisa dikenal dengan istilan botox.
Botulinum neurotoxin berfungsi melemaskan atau mambuat otot tidak berkontraksi.
Baca juga: Penderita Diabetes Bisa Makan Sayuran Ini, Bantu Menurunkan Kadar Gula Darah, Ada Kale hingga Kimchi
Sehingga otot menjadi lemas dan tidak membentuk kerutan.
Dengan begitu kulit akan menjadi lebih kencang.
"Justru kalau lemas jadi kencang karena otot kita di rilekskan," kata dr. Theressia.
Sementara untuk kerutan statis yang masih halus, sobat sehat bisa menggunakan skincare tertentu.
Misalnya seperti retinoid, vitamin C, hyaluronic acid dan niacinamide.
Namun pengguaan skincare dalam mengatasi kerutan juga memerlukan proses ya, sobat sehat.
Apabila sobat sehat ingin mendapatkan hasil yang instan maka bisa melakukan treatment tertentu di klinik kecantikan dengan treatment skin booster atau menggunakan filler.
Dalam mengatasi kerutan tidak hanya sekedar diatasi dengan menggunaan skincare saja ya, sobat sehat.
Baca juga: Sakit Gula Darah Tinggi, Rutin Minum Jus Buah Ini Cocok bagi Penderita Diabetes
BACA BERITA LAIN: Benarkah Sering Mencuci Wajah Tingkatkan Risiko Munculnya Keriput? Ini Kata Dokter
Siapa sih sobat sehat disini yang sering mencuci wajah?
Ada banyak anggapan di masyarakat terkait cara mencuci wajah nih sobat sehat.
Sebagian orang berpendapat jika cara mencuci wajah yang salah bisa meningkatkan risiko terjadinya keriput.
Lantas, apakah hal ini benar?
dr. Theressia mengatakan bahwa hal ini benar dan termasuk ke dalam faktor eksternal.
Menurutnya, sabun yang mengandung SLS akan membuat kulit menjadi kering.
Apalagi jika sobat sehat menggosok wajah dengan tekanan yang keras dan menggunakan sabun yang mengandung scrub.
Otomatis kulit akan menjadi lebih tipis dan mempengaruhi kerutan di wajah.
dr. Theressia menambahkan jika kerutan dibagi menjad dua, yaitu kerutan dinamis dan kerutan statis.
Baca juga: Kalender Masehi Maret 2024 Disertai dengan Tanggal Hijriah dan Pasaran Weton Jawa
"Kerut statis itu memang sudah ada, kita diam saja udah ada kerutannya, kerut tipis-tipis pengaruh usia ya.
Jadi pengaruh usia, kadang-kadang kita diam saja sudah ada kerutan halusnya dan itu normal.
Memang semakin bertambah usia itu namanya kerus statis.
Jadi tanpa kita ekspresi pun itu ada," jelas dr. Theressia.

Selain kerutan statis juga terdapat kerutan dinamis.
Artinya, pada saat sobat sehat berekspresi kerutan dinamis baru terlihat.
Sementara penggunaan sabun akan berpengaruh pada kerutan statis.
"Hampir semua sabun mengandung SLS.
Namun dengan kesadaran tinggi produsen-produsen kosmetik, sekarang ada yang non SLS.
Jadi memang saat pakai sabun itu rasanya keset ya, padahal itu ternyata berbahaya .
Kalau terlalu keset itu merusak lapisan lipid alami kita dan itu meningkatkan rusiko nggak cuman kerutan.
Namun masuknya kuman dan bakteri justru akan lebih tinggi.
Tapi kalau dengan sabun non SLS itu dia lebih tidak iritatif, jadi pas dipakai jadinya nggak keset tuh.
Jadi tetap bersih cuman sepertinya tidak keset.
Sabun yang tidak keset justru bagus karena melindungi lipid di kulit," papar dr. Theressia.
Baca juga: Yuk Konsumsi Makanan Ini untuk Turunkan Kadar Gula Darah Tinggi, Langkah Tepat bagi Pasien Diabetes
Penjelasan Praktisi Anti Aging dan Kecantikan, dr. Theressia Handayani, M. Biomed (AAM) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 9 Februari 2023.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.