TRIBUNHEALTH.COM - Gairah seksual wanita adalah kompleks dan dipengaruhi oleh sejumlah faktor fisik, emosional, dan sosial.
Setiap wanita dapat mengalami tingkat gairah yang berbeda-beda, dan gairah seksual dapat bervariasi sepanjang waktu.
Namun tak dipungkiri jika wanita bisa saja mengalami penurunan hasrat seksual.
Perubahan hormon selama siklus menstruasi, kehamilan, menyusui, atau menopause dapat mempengaruhi tingkat gairah seksual.
Bahkan faktor psikologis juga bisa membuat hasrat wanita menurun, hal ini juga dibenarkan oleh dr. Binsar.
Baca juga: 3 Penyebab Menurunnya Hasrat Seksual Wanita, Salah Satunya Ada Komorbid
"Dia punya sakit penyakit nih, pasti punya problem psikologi, punya problem sakit penyakit, libidonya turun atau kadar hormon estrogennya turun.
Akhirnya kepikiran dia dan akhirnya memperberat gangguan seks atau murni hanya problem psikologi.
Misalnya konflik dengan suami, konflik dengan keluarga, konflik dengan mertua, pasti jadi problem psikologi, akhirnya libidonya drop.
Jadi sangat-sangat membuat yang namanya gairah atau hasrat wanita itu menurun," jelas dr. Binsar.

Stres, kecemasan, depresi, atau masalah emosional lainnya dapat meredakan gairah seksual.
Faktor psikologis dan emosional dapat memainkan peran besar dalam kepuasan seksual.
Kualitas hubungan, tingkat keintiman, dan dukungan emosional dapat mempengaruhi gairah seksual.
Rasa aman, rasa percaya diri, dan kenyamanan dalam hubungan dapat meningkatkan keinginan seksual.
Penting untuk dicatat bahwa gairah seksual adalah pengalaman yang sangat individual, dan apa yang dianggap normal atau memuaskan dapat bervariasi antar individu.
Baca juga: Stabilkan Tekanan Darah dengan Konsumsi Makanan Ini, Informasi Penting untuk Penderita Hipertensi
Jika seorang wanita mengalami masalah gairah seksual yang persisten atau merasa khawatir, konsultasi dengan tenaga medis atau spesialis kesehatan seksual dapat membantu untuk mengevaluasi faktor-faktor yang mungkin memainkan peran dan memberikan solusi yang sesuai.
BACA BERITA LAIN: 3 Penyebab Menurunnya Hasrat Seksual Wanita, Salah Satunya Ada Komorbid
Hasrat seksual merujuk pada dorongan atau keinginan seseorang untuk terlibat dalam aktivitas seksual.
Ini adalah bagian alami dari pengalaman manusia dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk faktor biologis, psikologis, sosial, dan lingkungan.
Hasrat seksual mencakup keinginan untuk melakukan aktivitas seksual dengan pasangan atau diri sendiri, serta dapat melibatkan berbagai bentuk ekspresi seksual.
Faktor-faktor yang memengaruhi hasrat seksual melibatkan aspek-aspek seperti hormon, kesehatan fisik dan mental, keintiman dalam hubungan, keyakinan budaya, dan pengalaman hidup individu.
Adanya hasrat seksual yang sehat adalah normal dalam perkembangan manusia dan dapat memberikan kepuasan emosional dan fisik.
Baca juga: Khasiat Daun Kelor untuk Kesehatan, Menurunkan Kolesterol, Kadar Gula Darah dan Kaya Antioksidan
Penting untuk diingat bahwa hasrat seksual sangat bervariasi antar individu dan dapat berubah seiring waktu.
Selain itu, faktor-faktor seperti usia, stres, dan kondisi kesehatan dapat memengaruhi tingkat hasrat seksual seseorang.
Seorang wanita bisa mengalami penurunan hasrat di usia reproduksi.
Lantas, mengapa wanita bisa mengalami penurunan hasrat?
1. Adanya komorbid

dr. Binsar menyebutkan jika 80 persen gangguan seks pada wanita adalah female hypoactive sexual desire disorder (HSDD), artinya gangguan hasrat pada wanita.
"Jadi enggak heran kalau kita melihat pada usia reproduksi juga gangguan seksual bisa menurun banyak faktor.
Yang pertama faktornya punya komorbid, diabetes, hipertensi atau gangguan reproduksi.
Contohnya dia punya kista di ovariumnya, dia punya endometriosis," kata dr. Binsar.
Baca juga: Cara Alami Menurunkan Kadar Gula Darah bagi Penderita Diabetes, Mudah untuk Diterapkan
Sebagai informasi, endometriosis adalah kondisi medis yang terjadi ketika jaringan yang biasanya melapisi rahim, yang disebut endometrium, tumbuh di luar rahim.
Menurut dr. Binsar, paling banyak tumbuh di dekat ovarium.
Sehingga saat wanita mengalami menstruasi akan merasakan sakit yang luar biasa.
Pada akhirnya, kondisi ini bisa menurunkan hasrat seksual.
"Apalagi kalau sudah mengalami pengangkatan indung telur atau rahim, akhirnya hormon estrogennya drop, yang namanya menopause dini itu juga akhirnya mengalami penurunan hasrat," pungkas dr. Binsar.
2. Faktor psikologi
"Yang kedua selain adanya komorbid atau sakit penyakit, yang kedua adalah faktor psikologi.
Kalau suaminya melakukan KDRT atau suaminya mungkin selingkuh akhirnya ada problem psikologi," ulas dr. Binsar.
Baca juga: Hempas Kadar Gula Darah Tinggi, Kolesterol dan Tekanan Darah dengan Konsumsi Kacang Hijau
3. Tidak diketahui penyebabnya
"Saya punya banyak kasus yang datang ke saya pertanyaan-pertanyaannya, usia 30 an hilang hasrat.
Bahkan yang penting itu adalah kita harus perhatikan pasca melahirkan.
Ada satu kasus yang namanya baby blues, jadi depresi pasca melahirkan ya gapunya hasrat lagi lah.
Nah itu yang menjadi perhatian bagi wanita usia reproduktif yang mengalami gangguan hasrat," lanjut dr. Binsar.
Baca juga: Daftar Tanggal Merah Bulan Maret 2024, Lengkap dengan Hari Besar Nasional dan Internasional
Penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 10 Januari 2024.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.