TRIBUNHEALTH.COM - Asam urat merupakan bentuk dari penyakit arthritis atau radang sendi yang menyebabkan persendian terasa nyeri, bengkak, hingga munculnya kemerahan.
Gejala asam urat ini dapat muncuk secara tiba-tiba dan paling sering terjadi di sendi kaki dan tangan.
Penyebab utama terjadinya asam urat ini ialah tingginya kadar asam urat di dalam tubuh.
Asam urat sebenarnya merupakan zat yang terbentuk ketika tubuh memecah purin.
Baca juga: Tak Hanya Makanan Tinggi Purin, 3 Kebiasaan Ini juga Sebabkan Kadar Asam Urat Tinggi
Purin adalah senyawa alami yang ada di dalam tubuh dan dapat ditemukan di berbagai makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Dalam kadar yang normal, asam urat ini berperan sebagai zat antioksidan dan bermanfaat untuk proses regenerasi sel.
Namun, dalam kondisi yang berlebihan asam urat bisa menumpuk dan membentuk kristal di persendian yang akhirnya menjadi penyakit asam urat.
Lantas, apa saja faktor risiko dari penyakit asam urat ini?
Dilansir TribunHealth dari kanal YouTube Tribun Health, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Mustopa, Sp.PD menjelaskan mengenai faktor risiko penyakit asam urat.

Baca juga: Manfaat Buah Ceri untuk Kesehatan, Memerangi Asam Urat hingga Mengelola Diabetes
Faktor Risiko Tingkatkan Penyakit Asam Urat
1. Sering konsumsi makanan tidak sehat
Orang yang memiliki pola makan tidak sehat akan lebih berisiko lebih tinggi mengalami penyakit asam urat.
Sering mengonsumsi makanan tinggi purin seperti daging merah, seafood, dan jeroan dapat berisiko meningkatkan kadar purin di dalam tubuh.
Jika purin semakin meningkat, kadar asam urat di dalam tubuh pun juga akan semakin meningkat.
2. Wanita menopause
Menurut penjelasan dr. Mustopa, seorang wanita yang memasuki masa menopause memiliki risiko lebih besar mengalami penyakit asam urat.
Masa menopause merupakan suatu masa yang paling rentan pada wanita untuk mengalami peningkatan kadar asam urat.
Baca juga: Apakah Konsumsi Vitamin C Dapat Mencegah Asam Urat? Simak Penjelasannya
3. Penderita gagal ginjal
dr. Mustopa menuturkan, proses sekresi atau eksresi asam urat pada penderita gagal ginjal akan berkurang.
Kondisi inilah yang akhirnya menyebabkan penderita gagal ginjal lebih rentan mengalami asam urat.
4. Penderita kanker
Penderita kanker berisiko tinggi mengalami peningkatan kadar asam urat di dalam tubuh.
Pasalnya, penderita kanker akan memiliki produksi asam urat yang jauh lebih banyak dibandingkan orang yang sehat.
"Jadi yang paling sering berisiko adalah pasien-pasien yang seperti itu," ungkap dr. Mustopa.

Baca juga: Konsumsi Jus Lemon Setiap Hari Baik untuk Penderita Asam Urat, Dapat Mengelola Kadar Asam Urat
Asam Urat Jarang Terjadi Akibat Faktor Genetik
Lebih lanjut dr. Mustopa menjelaskan mengenai asam urat yang jarang terjadi akibat faktor genetik.
Artinya, faktor genetik atau faktor keturunan tidak menyumbang banyak penyakit asam urat ini, melainkan hanya menyumbang sedikit saja.
"Asam urat jarang terjadi karena faktor genetik."
"Genetik hanya menyumbang sedikit, jusru penyumbang terbanyak asam urat adalah kebiasaan yang dilakukan oleh orangtua," jelas dr. Mustopa.
Orangtua yang cenderung konsumsi makanan tinggi purin, kebiasaan makan tersebut bisa ditiru oleh anak yang akhirnya bisa menjadi kebiasaan anak.
Sehingga, asam urat dapat berisiko kepada anak akibat kebiasaan buruk yang ditiru anak dari orangtuanya, namun jika dari faktor genetik jarang terjadi.
Baca juga: Penderita Asam Urat Harus Batasi 4 Jenis Buah-buahan Ini, Dapat Tingkatkan Kadar Asam Urat