Breaking News:

Makanan Manis Bikin Ketagihan? Terungkap Alasannya

Makanan manis seringkali memberikan energi yang tinggi dalam bentuk glukosa, yang diperlukan oleh tubuh.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Melia Istighfaroh
grid.id
Makanan Manis Bikin Ketagihan? Terungkap Alasannya 

TRIBUNHEALTH.COM - Apakah sobat sehat sulit menghindari makanan manis?

Manusia secara evolusioner memiliki kecenderungan untuk mencari makanan yang kaya energi sebagai sumber bahan bakar.

Makanan manis seringkali memberikan energi yang tinggi dalam bentuk glukosa, yang diperlukan oleh tubuh.

Oleh karena itu, keinginan untuk makanan manis mungkin berasal dari dorongan biologis untuk mendapatkan sumber energi yang cepat.

Selain itu, makanan manis dapat merangsang sistem hadiah di otak dengan meningkatkan pelepasan dopamin, neurotransmitter yang terkait dengan kenikmatan dan kepuasan.

Baca juga: Contoh Surat Lamaran PLD Kemendesa PDTT 2023, Lengkap dengan Cara Daftar dan Jadwal Rekrutmen

Hal ini dapat menciptakan pengalaman positif yang terkait dengan makanan manis dan memicu keinginan untuk mengonsumsinya lagi.

Namun juga penting untuk diingat jiaka makanan manis bisa memberikan dampak negatif yang mana bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Lantas, kenapa makanan manis sering membuat ketagihan?

ilustrasi makanan manis
ilustrasi makanan manis (kompas.com)

Makanan manis seringkali memiliki daya tarik yang kuat dan dapat memicu kecanduan, dan ada beberapa faktor ilmiah yang mendukung fenomena ini.

Dilansir dari WebMD, berikut beberapa alasan kenapa makanan manis bikin ketagihan:

2 dari 3 halaman

1. Memicu respon hormon otak

Makanan manis dapat merangsang produksi neurotransmitter dopamin di dalam otak, yang terkait dengan sensasi kenikmatan dan kepuasan.

Dopamin memainkan peran utama yang memberi perasaan bahagia di otak sehingga akan menciptakan pengalaman positif saat makan makanan manis.

Baca juga: 12 Cara Menurunkan Gula Darah dengan Cara Alami, Simak Penjelasannya

2. Meningkatkan kadar gula darah

Lonjakan gula darah yang cepat setelah mengonsumsi makanan manis dapat memicu rasa euforia.

Namun, kondisi ini juga diikuti oleh penurunan tajam kadar gula darah yang memicu keinginan untuk mengonsumsi lebih banyak gula.

3. Menurunkan stres

Gula juga kerap dihubungkan dengan perasaan kenyamanan dan kebahagiaan.

Orang-orang cenderung mencari makanan manis saat merasa stres atau sedang mengalami emosi negatif sebagai bentuk penghiburan.

Beberapa respon tubuh tersebut membuat konsumsi makanan manis menjadi sesuatu yang memberikan kebahagiaan tersediri.

Baca juga: Sebenarnya Boleh atau Tidak Mencukur Bulu Ketiak? Begini Penjelasan Dokter

3 dari 3 halaman

Akibatnya, sobat sehat cenderung ingin selalu makan makanan yang manis atau merasa kecanduan.

Penting untuk diingat bahwa sementara makanan manis dapat memberikan kenikmatan, konsumsi berlebihan dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan.

Penting untuk mencoba menjaga keseimbangan dalam pola makan dan memahami kebutuhan tubuh untuk nutrisi yang seimbang.

Jika seseorang mengalami kesulitan mengendalikan keinginan untuk makan makanan manis, konsultasi dengan profesional kesehatan atau ahli gizi dapat memberikan dukungan dan strategi untuk mengelola kebiasaan makan.

Baca juga: 10 Dampak Buruk Tak Aktif Berhubungan Seksual Bagi Pria, Pengaruhi Kesehatan Fisik dan Psikologis

Klik di sini untuk dapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

(Tribunhealth.com/Kompas.com)

Baca berita lainnya di sini.

Selanjutnya
Tags:
TipsTribunhealth.commakanan manisglukosa Kolak Pisang Dilla Jaidi
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved