TRIBUNHEALTH.COM - Cinta merupakan suatu emosi yang paling kuat yang dapat dirasakan oleh manusia.
Kendati demikian, kecanduan cinta bisa menjadi sesuatu yang membahayakan untuk diri sendiri dan pasangan.
Meskipun belum ada penelitian yang pasti mengenai hal tersebut, para ahli psikologi menunjukkan hasrat terhadap cinta, atau obesesi terhadapnya, dapat menjadi akar masalah lain seperti kecemasan, depresi, dan pola hubungan yang tidak sehat.
Melansir Health.clevelandclinic.org, sebuah studi pada tahun 2023 menggambarkan love addiction, yang kadang disebut juga sebagai kecanduan hubungan atau gangguan cinta obsesif, sebagai dorongan yang berlebihan dan tidak terkendali untuk mendapatkan cinta, perhatian, dan kasih sayang dari orang lain.
Baca juga: 6 Tips Membangun Hubungan yang Sehat dengan Pasangan, Quality Time hingga Jaga Komunikasi
Dalam istilah masa kini, kecanduan cinta disebut juga dengan bucin, yang seolah-olah begitu berhasrat mendapatkan cinta dari pasangan.
Hl ini bisa berarti mengembangkan perasaan yang tidak sehat atau ekstrem terhadap seseorang, atau terus-menerus mencari pasangan romantis.
Meskipun kecanduan cinta tidak termasuk dalam kategori diagnosa resmi dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM), pascadoktoral psikologi Gina Gerardo menegaskan istilah ini dapat membantu mengindentifikasi masalah hubungan atau masalah emosional tertentu yang mungkin dialami seseorang.

Tanda dan Gejala dari Love Addiction
- Pikiran obsesif
Merasa terus-menerus disibukkan dengan pikiran tentang cinta dan romansa atau objek kasih sayang kamu.
Hal ini menjadi obsesif ketika sulit untuk fokus pada aspek lain dalam hidup.
- Takut ditinggalkan
Ketakutan yang intens akan kesendirian atau ditinggalkan, yang mengarah pada perilaku melekat dan kebutuhan konstan akan kepastian.
Anda mungkin juga mengalami semacam "penarikan diri" atau pikiran-pikiran yang mengganggu ketika pasangan Anda tidak ada.
Baca juga: Resep Herbal Bagus untuk Liver dan Otak, dr. Zaidul Akbar : Campur 2 Bahan Ini dengan Minyak Zaitun
- Pola hubungan yang tidak sehat
Mengulangi siklus hubungan yang intens dan berumur pendek atau tetap berada dalam hubungan yang toxic meskipun sudah ada tanda bahaya.
- Mengabaikan diri sendiri
Memprioritaskan kebutuhan dan keinginan pasangan di atas kesejahteraan pribadi dan mengabaikan tujuan, minat, dan kebutuhan Anda sendiri.
- Gejolak emosional
Mengalami pasang surut tergantung pada kondisi hubungan saat itu.
Anda mungkin merasakan perasaan euforia yang lebih dari apa yang biasanya dialami dalam hubungan romantis.
Baca juga: 10 Tips Supaya Awet Kenyang walaupun Makan Lebih Sedikit, Dapat Bantu Menurunkan Berat Badan
Dampak Love Addiction pada Kesejahteraan Pribadi
Ketika menangani masalah emosional, kadang sulit untuk mengenali kapan perasaan cinta dalam hidup Anda lebih bersifat merugikan daripada menguntungkan.
Walaupun gejala love addiction bisa memperburuk masalah kesehatan mental lainnya, gejala ini juga dapat memperparah kondisi yang sudah ada sebelumnya.
Beberapa masalah kesehatan mental yang terkait dengan love addiction meliputi:
- Kecemasan
- Depresi
- Rasa rendah diri
- Gangguan tidur
- Ketergantungan
- Gangguan makan
- Gangguan kepribadian ambang (BPD)
Gerardo juga memberikan peringatan terkait dampak love addiction pada kehidupan sehari-hari.
"Jika perilaku ini merusak hubungan kamu dengan teman dan keluarga, atau menghalangi tanggung jawab lain seperti pekerjaan, pengasuhan anak, pembayaran tagihan, atau janji medis, itu bisa menjadi pertanda adanya masalah serius," jelas Gerardo.
Baca juga: Tren di Media Sosial, Berikut Ini 3 Cara Edit Foto Disney Pixar Menggunakan Bing Creator

Cara Mendapatkan Bantuan
Ketika dihadapkan dengan love addiction, mungkin Anda merasa ingin menjauh dari dunia, bersumpah untuk tidak mencintai, dan mengisolasi diri.
Namun cinta adalah hal yang penting untuk memenuhi kehidupan kita.
Alih-alih mencoba menghilangkannya sepenuhnya, Anda dapat berusaha mencari keseimbangan yang sehat.
Berikut beberapa strategi yang disarankan oleh Gerardo:
1. Komunikasi terbuka
Pasalnya, gejala love addiction seringkali melibatkan orang lain, komunikasi menjadi kunci dalam menyelesaikan masalah yang mungkin Anda hadapi.
Mungkin Anda pernah menghindari komunikasi karena rasa takut atau kecemasan, namun dengan berbicara terbuka tentang perasaan, Anda dapat mendapatkan kejelasan dalam hubungan Anda.
Sebagai contoh, mungkin untuk mengatasi perasaan love addiction ini, Anda memutuskan untuk menghabiskan lebih banyak waktu sendirian.
Komunikasikan perubahan perilaku ini dengan pasangan, sehingga mereka tahu apa motivasi Anda agar dapat membantu menjaga ikatan yang sehat.
Dan jika Anda mengalami kesulitan untuk mengungkapkan emosi, konseling pasangan juga bisa menjadi pilihan yang baik.
Baca juga: Makanan dan Minuman Terbaik untuk Atasi Jerawat, Dokter Kulit: Konsumsi Makanan Kaya Karotenoid
2. Cari perspektif lain
Tanda-tanda bahaya dalam hubungan, apakah itu hubungan romantis atau tidak, terlihat ketika hal itu membuat kamu menutup mata dari dunia luar.
Gerardo menyarankan untuk mengeluarkan diri dari "gelembung cinta" tersebut dengan mendapatkan pandangan dari orang-orang terdekat.
3. Terapi dan konseling
Terapi individu atau kelompok dapat membantu mengatasi masalah yang mendasari dan mempelajari pola hubungan yang lebih sehat.
Jika kamu merasa love addiction memengaruhi kesehatan pribadi atau hubunganmu, berbicara dengan seorang terapis dapat membantu menangani masalah tersebut.
Terapi pasangan atau kelompok juga dapat membawa kamu dan pasangan menuju hubungan yang lebih sehat dan seimbang.
Baca juga: ASN Dilarang Lakukan 10 Pose Foto Berikut Ini di Masa Pemilu 2024, Ini Sanksi Jika Melanggar
Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)