TRIBUNHEALTH.COM - Makanan dan minuman manis mungkin menjadi hal yang pertama kali dihindari saat seseorang ingin menurunkan berat badan.
Hal itu benar, namun tak selesai di situ saja.
Ada beberapa hal lain yang perlu dihindari untuk mencapai penurunan berat badan.
Misalnya, makanan yang dipanggang, kentang goreng, hingga burger.
Dilansir TribunHealth.com dari situs medis Medical News Today, berikut ini uraiannya.
Baca juga: Tak Cukup Mengurangi Porsi Makan dan Menghindari yang Manis-manis, Ini 8 Tips Menurunkan Berat Badan
Minuman manis

Banyak minuman, seperti soda, minuman olahraga, dan jus buah, mengandung tambahan gula yang sangat tinggi, tetapi sering kali rendah nutrisi lain.
Mengonsumsi minuman ini menambah kalori pada makanan tetapi tidak membantu seseorang merasa kenyang.
Pedoman Diet untuk Orang Amerika 2015–2020 merekomendasikan agar masyarakat membatasi kalori dari tambahan gula tidak lebih dari 10 persen dari total asupan harian mereka, yaitu sekitar 12 sendok teh untuk diet 2.000 kalori.
Pedoman Diet ini juga menyatakan bahwa rata-rata orang di Amerika Serikat mengonsumsi sekitar 17 sendok teh gula tambahan setiap hari.
Hampir setengah dari gula ini berasal dari minuman, termasuk teh manis dan kopi.
Padahal penelitian sudah menyoroti hubungan antara konsumsi minuman manis dan penambahan berat badan berlebih pada anak-anak dan remaja.
Baca juga: Sederet Buah Ini Cocok untuk Menurunkan Berat Badan, Tinggi Karbohidrat namun Tetap Kaya Vitamin
Makanan yang dipanggang

Makanan yang dipanggang, seperti kue kering, kue kering, dan banyak makanan penutup lain, sering kali mengandung banyak gula tambahan, termasuk fruktosa.
Sebuah studi tahun 2015 menemukan bahwa peserta yang mengonsumsi fruktosa mengalami rasa lapar dan keinginan yang lebih besar terhadap makanan dibandingkan mereka yang mengonsumsi glukosa, jenis gula lain.
Banyak makanan yang dipanggang juga mengandung lemak trans.
Hasil penelitian pada tikus tahun 2016 menunjukkan bahwa pola makan tinggi lemak trans dapat meningkatkan risiko obesitas.
Baca juga: 20 Penyebab Pria Tak Tahan Lama saat Bercinta, Termasuk Obesitas dan Diabetes
Kentang goreng

Makanan yang digoreng, termasuk kentang goreng, umumnya tinggi kalori, garam, dan lemak tidak sehat.
Banyak restoran memasak kentang gorengnya dengan deep fryer agar teksturnya renyah, namun metode memasak ini menambah banyak lemak dan kalori.
Meski begitu, karena kekurangan serat dan protein, kentang goreng tidak membantu seseorang merasa kenyang dalam waktu lama.
Sebuah studi tahun 2017 menyelidiki konsumsi kentang goreng pada 4.440 orang berusia antara 45 dan 79 tahun.
Para peneliti melaporkan bahwa peserta yang makan kentang goreng setidaknya dua kali seminggu memiliki risiko kematian dini lebih tinggi dibandingkan mereka yang lebih jarang memakannya.
Mereka juga menemukan bahwa konsumsi kentang yang tidak digoreng tidak meningkatkan risiko kematian.
Saat makan di luar, orang yang ingin menurunkan berat badan sebaiknya memilih salad, buah segar, atau acar sebagai pendamping daripada kentang goreng.
Baca juga: Ahli Gizi: Mengganti Nasi dengan Ketela dan Kentang Diperbolehkan, Simak Ulasan Berikut
Hamburger restoran

Hamburger dari restoran, terutama restoran cepat saji, sering kali mengandung banyak lemak dan kalori.
Sebuah studi selama 14 tahun pada tahun 2013 menyelidiki konsumsi makanan restoran pada 19.479 wanita muda Afrika-Amerika.
Para peneliti melaporkan bahwa peserta yang makan burger di restoran setidaknya dua kali seminggu memiliki risiko obesitas lebih tinggi dibandingkan mereka yang memakannya kurang dari lima kali per tahun.
Saat mencoba menurunkan berat badan, sebaiknya hindari hamburger dan gorengan saat makan di luar.
Alternatif yang lebih menyehatkan bisa berupa ayam panggang, ikan, atau salad dengan daging panggang.
Atau jika ingin, sesekali cobalah masak burger sendiri.
Burger buatan sendiri sesekali bisa menjadi sumber protein, zat besi, dan beberapa vitamin B yang baik.
Daging giling tanpa lemak dapat menjadi bagian dari pola makan sehat jika seseorang memasaknya di rumah tanpa tambahan lemak atau minyak.
Baca juga: 7 Tips Kurangi Penyerapan Minyak saat Memasak dengan Teknik Deep Frying
Kerupuk dan keripik

Mengganti keripik kentang dengan alternatif yang menyehatkan, seperti kacang panggang, dapat membantu mencegah penambahan berat badan.
Kerupuk dan keripik sering kali tinggi kalori dan mungkin juga mengandung tambahan lemak, garam, dan gula.
Kerupuk dan keripik merupakan salah satu jenis makanan olahan.
Sebuah studi tahun 2015 di Brasil menemukan korelasi positif antara konsumsi “makanan ultraproses” dan obesitas.
Pilihan camilan yang lebih menyehatkan antara lain wortel mentah atau seledri dengan hummus atau seporsi kecil kacang panggang tanpa tambahan garam atau gula.
Dapatkan termometer tubuh dan produk kesehatan lain di link berikut.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)