TRIBUNHEALTH.COM - Obesitas dan penyakit jantung memiliki hubungan yang erat.
Obesitas adalah salah satu faktor risiko utama untuk penyakit jantung, dan mereka yang mengalami obesitas memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan berbagai bentuk penyakit jantung.
Obesitas dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah faktor risiko utama untuk penyakit jantung seperti penyakit arteri koroner (PJK) dan gagal jantung.
Orang dengan obesitas sering memiliki kadar kolesterol darah yang tidak seimbang, terutama kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) yang tinggi.
Kolesterol tinggi adalah faktor risiko untuk aterosklerosis (pengerasan arteri), yang dapat menyebabkan PJK dan serangan jantung.
Obesitas sering terkait dengan resistensi insulin, di mana sel-sel tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin.
Baca juga: Pahami Tata Cara Pendaftaran dan Syarat CPNS 2023
Ini dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2, yang merupakan faktor risiko besar untuk penyakit jantung.
Pasalnya keterkaitan antara obesitas dan penyakit jantung sudah lama dipelajari.
Bahkan sejumlah penelitian menerangkan jika obesitas meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung.
Dilansir dari laman yankes.kemkes.go.id, kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Kenaikan tekanan darah

Kenaikan berat badan dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah, yang dapat memicu kondisi medis seperti stroke atau serangan jantung.
2. Kenaikan kadar kolesterol
Kenaikan berat badan juga dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.
Kolesterol jahat dapat menyebabkan plak di dalam arteri, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.
Baca juga: Sudah Siap Daftar CPNS dan PPPK 2023? Pertimbangkan 4 Hal Ini Agar Tak Menyesal
3. Resistensi insulin
Obesitas dapat menyebabkan resistensi insulin, yaitu kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif.
Resistensi insulin dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah, yang dapat memicu kondisi medis seperti diabetes tipe 2.
4. Inflamasi
Obesitas dapat menyebabkan peradangan sistemik dalam tubuh, yang dapat memicu penyakit kardiovaskular.
Baca juga: Olahan Telur Sehat Ala dr. Zaidul Akbar dan Rasakan Khasiatnya untuk Kesehatan Tubuh
5. Apnea tidur
Obesitas dapat menyebabkan sleep apnea, yaitu kondisi di mana seseorang mengalami gangguan pernapasan saat tidur.
Sleep apnea telah terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Jelaskan Waktu Terbaik untuk Tidur Malam hingga Alasan Pentingnya Mematikan Lampu
Namun sobat sehat jangan panik terlebih dahulu karena ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko penyakit jantung pada penderita obesitas, yaitu:
1. Menjaga berat badan
Menjaga berat badan ideal dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.
Olahraga teratur dan makan makanan yang sehat dapat membantu menjaga berat badan ideal.
2. Berolahraga teratur
Olahraga teratur dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan menurunkan risiko penyakit jantung.
Baca juga: Pilu Anak Perempuan Asal Jakarta Dicabuli Ayah Tiri Sejak SD hingga SMP, Korban Calon Hafidzah
3. Makan makanan sehat
Makan makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan daging tanpa lemak dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung.
4. Kurangi asupan garam
Kurangi asupan garam dapat membantu menurunkan tekanan darah dan risiko penyakit jantung.
5. Berhenti merokok
Merokok dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, jadi berhenti merokok dapat membantu menurunkan risiko tersebut.
Baca juga: 5 Pria Tega Perkosa Wanita yang Sedang Tertidur Lelap, Salah Satu Kakak Ipar Buntut Terlilit Utang
Semoga bermanfaat ya, sobat sehat!
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com)
Baca berita lainnya di sini.