TRIBUNHEALTH.COM - Senggama terputus atau coitus interuptus merupakan metode kontrasepsi zaman dahulu ketika obat dan peralatan medis belum banyak berkembang.
Tanpa menggunakan alat atau obat tertentu, senggama terputus dilakukan untuk menarik penis keluar sebelum ejakulasi terjadi.
Banyak yang beranggapan bahwa senggama terputus ini efektif untuk menggantikan KB.
Lantas benarkah hal tersebut?
Baca juga: Senggama Terputus, Bisakah Atasi Permasalahan Penyakit Menular Seksual? Begini Jawaban dr. Binsar

Baca juga: dr. Binsar Martin Sebut Keluarnya Cairan Bening Sebelum Penetrasi Tidak Sebabkan Kehamilan
Mengenai hal tersebut, Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga FIAS memberikan penjelasan yang dilansir TribunHealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews program Edukasi Seksual.
Menurut penuturan dr. Binsar Martin, senggama terputus ini bisa membantu untuk mendapatkan KB secara alami.
"Jadi saya tegaskan, senggama terputus atau buang di luar itu sebagai salah satu cara KB alami."
"Tapi, kembali saya harus katakan jika angka kegagalan itu tinggi, jadi masih tetap bisa hamil," terang dr. Binsar Martin.
KB hormonal meliputi suntik, pil, hingga implan yang dilakukan dengan cara menekan hormon pada wanita.
KB hormonal berisi estrogen dan progesteron, begitu hormon si wanita ditekan, maka akibat yang paling serius adalah hilangnya gairah seksual pada seorang wanita.
Baca juga: Buang Sperma di Luar atau Ejakulasi Eksternal, Apakah Tetap Bisa Hamil? Begini Jawaban dr. Binsar

Baca juga: dr. Binsar: Dikatakan Hiperseksual karena Pasangan Tidak Bisa Imbangi Gairah Seksual Pasangannya
dr. Binsar Martin menegaskan, KB hormonal adalah sebagai penyebab hilangnya gairah seksual pada seorang wanita.
KB kedua yang sering menjadi pilihan adalah KB IUD atau spiral.
Menurut dr. Binsar Martin, KB jenis ini dapat menyebabkan yang namanya peradangan, mulai dari rahim, hingga bagian ovarium kanan dan kiri.
"Terjadi peradangan semua pada bagian tersebut, dan ini menyebabkan banyak kasus adalah timbulnya bau yang keluar dari vagina seorang wanita pada waktu berhubungan seksual."
"Sedangkan, saat tidak melakukan hubungan seksual, bau tersebut tidak terdeteksi."
"Kondisi tersebut terjadi akibat adanya peradangan," jelas dr. Binsar Martin.
Wanita itu biasanya tidak sadar jika mengalami peradangan yang sebagian besar disebabkan oleh IUD.
Namun, setelah spiralnya atau IUD diambil maka permasalahannya akan hilang.
Baca juga: Benarkah Dorongan Gairah Seksual Wanita Meningkat di Masa Subur? Begini Jawaban dr. Binsar Martin

Baca juga: Begini Cara Membuat Gairah Seksual pada Pria dan Wanita Agar Sama-sama Menggebu
Lantas apa yang efektif untuk KB?
dr. Binsar Martin memaparkan, menggunakan kondom saat hubungan seksual disarankan, untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Namun, banyak pria yang tidak mau untuk menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual tersebut.
Ternyata setelah dilakukan pengamatan, pria itu lebih suka alami, makanya angka pemakaian kondom itu sedikit sekali.
Banyak pria yang berpikir lebih baik buang di luar atau senggama terputus daripada mengenakan kondom.
Namun yang menjadi persoalan, angka kegagalan dari senggama terputus tinggi.
Karena hal tersebut, dr. Binsar Martin menuturkan banyak yang memutuskan untuk melakukan kontrasepsi steril.
"Jadi ada yang namanya rumus steril, anak tiga umur 30 tahunan, steril, anak dua umur 40 tahunan steril," lanjut dr. Binsar Martin.
Baca juga: Sudah Diet Namun Tak Membuahkan Hasil? Berikut dr. Zaidul Akbar Bagikan Tips untuk Hempaskan Lemak
Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Medical Sexologiest, dr. Binsar Martin Sinaga Fias dalam tayangan YouTube Tribunnews program Edukasi Seksual.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)