TRIBUNHEALTH.COM - Gairah seksual merupakan dorongan atau hasrat untuk melakukan aktivitas seksual.
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa hampir sepertiga wanita berusia 18 tahun hingga 59 tahun kehilangan gairah seksual mereka.
Hilangnya keinginan wanita dalam berhubungan seksual ini umumnya disebabkan oleh gabungan dari faktor mental dan juga fisik.
Meskipun begitu, banyak yang beranggapan jika gairah seksual pada wanita akan meningkat ketika wanita tersebut memasuki masa subur. Lantas benarkah demikian?
Baca juga: Benarkah Gairah Seksual Wanita Lebih Tinggi Saat Menstruasi? Begini Penjelasan dr. Binsar Martin
Baca juga: Begini Cara Wanita Agar Mudah Mengalami Orgasme, Berikut Simak Penjelasan dr. Binsar Martin
Menanggapi hal tersebut, Medical Sexologiest, dr. Binsar Martin Sinaga Fias memberikan penjelasan yang dilansir TribunHealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews program Edukasi Seksual.
dr. Binsar Martin membenarkan jika dorongan gairah seksual wanita dapat meningkat ketika wanita sedang berada pada masa subur.
"Jadi itu satu kondisi yang saya iyakan secara medis, namun tidak berlaku sama rata sejauh mana tergantung daripada kualitas si perempuan atau wanita tersebut," jelas dr. Binsar Martin.
Di dalam masa subur itu tidak ada menstruasi dan hanya ditandai dengan adanya pelepasan telur dari indung telur.
Memang mungkin pada masa ini gairah seksual bisa meningkat, tetapi tidak semua sexual life style-nya atau gaya hubungan seks itu menyenangkan.
Yang penting adalah terangsangnya klitoris dan G-spot oleh penis yang keras, itu yang membuat wanita orgasme.
Baca juga: dr. Binsar Martin Paparkan 3 Faktor yang Dapat Mempengaruhi Gairah Seksual pada Wanita, Apa Saja?
Baca juga: Benarkah Orgasme Bersamaan Dapat Memuaskan Hasrat Seksual pada Pasangan? Begini Ulasan dr. Binsar
Hubungan LDR Suami Istri Mempengaruhi Gairah Seksual pada Pasangan
Lebih lanjut dr. Binsar Martin menjelaskan jika hubungan LDR suami istri dapat mempengaruhi gairah seksual.
Menurut penuturan dr. Binsar Martin, LDR yang dilakukan oleh suami istri membuat masalah dalam hubungan seksual, baik itu masalah pada suami dan juga istri.
Pasalnya hasrat pada pria bersifat pulsatif, artinya bisa muncul sesuai dengan waktu.
"Tiga hari tidak melakukan hubungan seksual, memang akan muncul gairah pada pria."
"Namun kembali lagi pada kondisi fisik pria tersebut, sejauh mana kadar testosteron pada seorang pria dan sejauh mana kondisi ada penyakit penyerta atau komorid atau tidak," terang dr. Binsar Martin.
Baca juga: Begini Cara Membuat Gairah Seksual pada Pria dan Wanita Agar Sama-sama Menggebu
Baca juga: Istri Tidak Bugar Dalam Berhubungan Seksual? dr. Binsar Imbau untuk Melakukan Tiga Hal Ini
Berbeda dengan gairah seksual wanita yang cenderung lebih tenang dan tidak naik turun dibandingkan dengan pria.
"Sedangkan pada wanita, tidak ada yang namanya kondisi naik turun dalam gairah seksualnya."
"Pada wanita akan cenderung lebih stabil gairah seksualnya dibandingkan dengan seorang pria."
"Terlebih lagi jika wanita dicenderungkan beban untuk mengurus anak, maka cenderung lebih tenang," jelas dr. Binsar Martin.
Pasalnya kehidupan seksual dan gairah seksual pada pria dan wanita cenderung berbeda.
Gairah seksual pada pria dalam berhubungan seksual bukan hanya lebih besar dari wanita, tetapi juga jauh lebih mudah dibangkitkan.
Baca juga: Apakah Rajin Ereksi Setiap Pagi Selalu Bugar Dalam Hubungan Seksual? Begini Jawaban dr. Binsar
Pada wanita, gairah seksual masih cenderung stabil dan lebih kompleks untuk ditemukan.
Karena hal tersebut, tidak heran jika banyak wanita yang agak susah terangsang dan orgasme dibandingkan pria.
"Jadi itu yang namanya human life, pria dan wanita berbeda."
"Makanya saya katakan LDR itu menjadi masalah."
"Karena banyak keluhan pasien yang LDR, misal seminggu sekali pulang, sebulan sekali pulang namun gairah seksual hilang," ungkap dr. Binsar Martin lebih lanjut.
Baca juga: dr. Boyke Paparkan 5 Makanan yang Dapat Tingkatkan Kesuburan pada Pria, Buah Kiwi hingga Tiram
Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Medical Sexologiest, dr. Binsar Martin Sinaga Fias dalam tayangan YouTube Tribunnews program Edukasi Seksual.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)