TRIBUNHEALTH.COM - Setiap orang membutuhkan energi yang berbeda-beda karena memang aktivitas satu orang dengan lainnya juga berbeda.
Sehingga porsi makan dan kebutuhan kalori tiap orang juga berbeda, kebutuhan kalori anak-anak dengan orang dewasa berbeda.
Tak hanya itu saja, kebutuhan kalori pada laki-laki dan perempuan juga berbeda-beda.
Dilansir TribunHealth.com, Ahli Gizi, Carrisa Wityadarda, M.Kes memberikan penjelasannya dalam tayangan YouTube Tribun Jabar News Video
Baca juga: Kebutuhan Karbohidrat Tiap Orang Berbeda, Lengkapi dengan Serat & Protein untuk Asupan Harian
Baca juga: Beras Merah Memiliki Kalori yang Lebih Rendah dan Serat yang Lebih Tinggi Dibanding Beras Putih
Ahli Gizi, Carrisa Wityadarda, M.Kes menjelaskan, perhitungan kalori dibedakan menjadi perempuan, laki-laki, anak-anak, dewasa, ibu hamil, hingga lansia.
Selain itu perhitungan kalori juga akan disesuaikan dengan kebutuhan setiap orang, apakah orang tersebut ingin menaikkan berat badan atau menurunkan berat badan.
Sehingga diet memiliki tujuannya masing-masing, terdapat juga diet untuk penyakit tertentu.
Ahli Gizi, Carrisa Wityadarda, M.Kes memberikan contoh cara menghitung kebutuhan energi pada laki-laki dengan rumus yang cepat seperti berikut.
Rumus menghitung energi untuk laki-laki yaitu 30 kkal x berat badan (dapat menggunakan berat badan ideal atau saat ini).
Misalnya 30 kkal x 55 (berat badan) = 1.650 kalori.
1.650 kalori tersebut merupakan kalori basal, yaitu kebutuhan dasar tanpa kerja keras atau aktivitas fisik berlebihan.
Baca juga: Selain Pengaturan Pola Makan, Diet yang Benar Harus Memperhitungkan Kebutuhan Kalori Harian
Baca juga: Jangan Sembarang Makan Keripik Singkong, Pertimbangkan Kalorinya yang Bisa Mengganggu Diet
Jika seseorang memiliki aktivitas yang cukup padat maka akan ditambahkan dengan 10 persen.
Sehingga 1.650 kalori + 10 persen = 1.815 kalori (untuk aktivitas standar).
Jika ada suatu penyakit tertentu, maka kebutuhannya akan ditambahkan lagi.
Selain itu perhitungan kebutuhan kalori tersebut juga akan disesuaikan dengan masing-masing usia, karena tiap usia hitungannya berbeda.
Baca juga: Benarkah Konsumsi Nasi Dapat Menyebabkan Seseorang Gemuk Lebih Cepat? Begini Ulasan Ahli Gizi
Perhitungan tersebut dicontohkan untuk laki-laki di bawah usia 40 tahun yang membutuhkan 1.815 kalori untuk aktivitas sehari-hari.
"Jadi ini contoh ringannya ya, kalau aktivitasnya ditambah dengan lari maka harus ditambah lagi."
"Bisa sampai 2.200 kalori, jadi kalori yang dibutuhkan antara 1.815 hingga 2.200 kalori maksimalnya," terang Carrisa Wityadarda, M.Kes.
Perhitungan energi ini untuk setiap orang akan berbeda-beda disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan masing-masing.
Berikut terdapat rekomendasi makanan yang cocok dikonsumsi saat sedang diet, klik disini untuk mendapatkannya.
Baca juga: 4 Tips Turunkan Berat Badan dengan Diet Sehat dan Seimbang: Hindari Konsumsi Minuman Berkalori
Baca juga: Meski Tampak Aneh, Olahraga Lari Mundur Bakar Kalori Lebih Banyak, Cocok untuk Turunkan Berat Badan
Defisit kalori
Untuk beberapa orang yang menjalankan diet kerap kali melakukan defisit kalori.
Ahli Gizi, Carrisa Wityadarda, M.Kes menjelaskan, defisit kalori adalah diet di bawah basal atau pengurangan kalori pada menu harian.
Misalnya BMR (Basal metabolic rate) adalah 1.650 dan beraktivitas menjadi 1.815 kalori.
Ketika melakukan defisit kalori, maka kalorinya harus mendekati dengan BMR yaitu 1.650 kalori.
"Misalnya kita diet defisit kalori di 1.600 atau 1.500 kalori, itu defisit kalori di bawah basal."
"Akan tetapi defisit kalori tidak boleh di bawah sekali, boleh di bawah sekali namun harus dalam pengawasan dokter atau ahli gizi."
Baca juga: dr. Eleonora Mitaning C, M.Gizi, Sp.GK Menyarankan untuk Melakukan Perhitungan Kalori sebelum Diet
Baca juga: Bolehkah Mengganti Nasi dengan Sumber Karbohidrat Lain? Begini Tanggapan R. Radyan Yaminar, S.Gz
"Karena memang tubuh itu nantinya juga akan mengalami penurunan pada kebutuhan dasarnya."
"Kebutuhan dasar kita 1.600, tapi kita terus-terusan berhutang atau defisit di bawah 1.600, otomatis kebutuhan juga akan turun dan basal kita akan semakin turun."
"Untuk 1.815 kalori adalah kebutuhan yang balance atau kebutuhan yang cukup."
"Sedangkan di bawah 1.600 dinamakan dengan defisit kalori, namun tidak boleh di bawah terlalu jauh."
"Jika hendak melakukan diet sebaiknya berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter agar diet dapat dilakukan dengan tepat dan tidak menimbulkan risiko apapun untuk tubuh," jelas Carrisa Wityadarda, M.Kes.
Baca juga: Ahli Gizi: Lemas Ketika Mengonsumsi Karbohidrat Kompleks Pengganti Nasi Karena Bersifat Psikologis
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Ahli Gizi, Carrisa Wityadarda, M.Kes dalam tayangan YouTube Tribun Jabar News Video.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)