TRIBUNHEALTH.COM - Banyak orang yang beranggapan bahwa antibiotik merupakan jenis obat yang dapat mengobati segala penyakit.
Namun hal tersebut tidak dibenarkan oleh Apoteker Yovita Mercya, M.Si.
Antibiotik merupakan obat untuk mengatasi infeksi bakteri.
Ketika ada penyakit yang tidak disebabkan oleh bakteri maka tidak dapat diobati dengan antibiotik.
Penggunaan antibiotik sendiri harus digunakan dengan tepat sesuai dengan resep dokter.
Baca juga: Tidak Semua Penyakit Dapat Disembuhkan dengan Antibiotik, Pemberian Obat Disesuaikan Penyebabnya

Baca juga: Apakah Gunakan Banyak Obat Lebih Manjur Dalam Mengobati Suatu Penyakit? Begini Tanggapan apt. Yovita
Pasalnya jika antibiotik tidak digunakan sesuai dengan anjuran dokter dapat menyebabkan resistensi antibiotik.
Lantas apa yang dimaksud dengan resistensi antibiotik?
Dilansir TribunHealth.com, Apoteker Yovita Mercya, M.Si memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
Menurut Apoteker Yovita Mercya, M.Si, antibiotik tergolong obat yang cukup keras.
Ketika antibiotik diminum asal-asalan dan tidak sesuai dengan resep dokter dapat menyebabkan resistensi antibiotik.
Resistensi antibiotik adalah kemampuan bakteri untuk bertahan hidup dari efek serangan antibiotik.
Baca juga: Begini Pandangan Medis Mengenai Pengobatan Herbal untuk Kolesterol Tinggi, Simak Ulasan dr. Evi

Baca juga: Haruskah Konsumsi Antibiotik Sampai Habis jika Sudah Sehat? Ini Tanggapan dr. Alia Kusuma Rachman
Kenapa resistensi tersebut dapat terjadi?
Apoteker Yovita Mercya, M.Si menjelaskan, resisten antibiotik dapat terjadi karena bakteri yang ada di dalam tubuh tidak mati dengan sempurna.
Antibotik yang mengalami resistensi tidak dapat lagi membunuh bakteri karena bakteri yang ada di dalam tubuh sudah mengetahui cara kerja dari antibiotik tersebut.
"Jadi yang tadinya antibiotik itu dapat membunuh bakteri, karena penggunaannya tidak tepat bakteri menjadi tahu cara kerjanya antibiotik."
Baca juga: Apakah Obat Diare (Antibiotik) Bisa Beli Tanpa Resep Dokter? Ini Kata dr. Aritantri Darmayani Sp.PD
"Sehingga bakteri tersebut dapat melindungi dirinya dari antibiotik yang menyebabkan ada bakteri yang tersisa di dalam tubuh dan ini yang disebut resistensi antibiotik."
Ketika antibiotik tidak diminum hingga habis, bakteri di dalam tubuh akan tersisa.
Bakteri yang tersisa tersebut dapat mengetahui cara kerja dari antibiotik yang dikonsumsi.
Baca juga: Benarkah Perut Buncit Dapat Memicu Kolesterol Tinggi pada Seseorang? Simak Ulasan dr. Evi Novitasari

Baca juga: 8 Makanan yang Dapat Memicu Kolesterol Tinggi, Apa Saja? Simak Ulasan dr. Evi Novitasari Berikut
Oleh karena itu, ketika tubuh terinfeksi bakteri dan diberikan antibiotik yang sama dengan sebelumnya, bakteri dapat membentuk mekanisme dan dapat melindungi dirinya.
Sehingga antibiotik tersebut yang seharusnya dapat membunuh bakteri akhirnya tidak bisa lagi membunuh bakteri tersebut.
Menurut Apoteker Yovita Mercya, M.Si, resistensi antibiotik dapat menyebabkan bahaya pada tubuh.
Resistensi antibiotik jika terus terjadi dapat menyebabkan kematian karena tidak ada antibiotik yang dapat membunuh bakteri pada tubuh pasien tersebut.
Antibiotik sendiri memiliki banyak golongan, dengan mekanisme yang banyak pula untuk mengatasi bakteri.
Baca juga: 8 Gejala Kolesterol Tinggi yang Harus Diwaspadai, Simak Penjelasan dr. Evi Novitasari

Baca juga: Asal Beri Anak Obat Antibiotik Tanpa Resep Dokter, dr. Alia Kusuma Sebut Bahaya yang Mengintai
Biasanya dokter akan memberikan antibiotik yang paling aman dan minimal efek samping.
Namun jika antibiotik yang aman dan minumal efek samping sudah resisten, maka terpaksa dokter akan menaikkan tingkat antibotik tersebut.
Antibiotik dengan tingkat yang lebih tinggi memiliki efek samping yang berbeda-beda.
Untuk menghindari pemberian antibiotik dengan tingkat yang lebih tinggi, sebaiknya ketika diresepkan antibiotik oleh dokter diminum dan dihabiskan sesuai dengan saran dokter.
Hal tersebut harus dijalankan dengan tepat agar tubuh tidak mengalami resistensi antibiotik dan menghindari efek berbahaya lainnya.
Baca juga: dr. Evi Novitasari Sebut Terdapat Beberapa Jenis Kolesterol yang Penting untuk Diketahui
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Apoteker Yovita Mercya, M.Si dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)