TRIBUNHEALTH.COM - Obat ialah suatu benda atau zat yang dapat digunakan untuk merawat atau menyembuhkan suatu penyakit.
Selain itu, obat juga dapat digunakan untuk membebaskan seseorang dari gejala suatu penyakit serta mengubah proses kimia di dalam tubuh.
Karena memiliki fungsi untuk menyembuhkan seseorang dari suatu penyakit, banyak yang beranggapan bahwa konsumsi banyak obat akan lebih efektif dalam menyembuhan suatu penyakit.
Lantas benarkah anggapan tersebut?
Baca juga: Benarkah Penderita Paru-paru Basah Memerlukan Pengobatan Seumur Hidup? dr. Hendrastutik Menjawab

Baca juga: Begini Pandangan Medis Mengenai Pengobatan Herbal untuk Kolesterol Tinggi, Simak Ulasan dr. Evi
Dilansir TribunHealth.com, Apoteker Yovita Mercya, M.Si memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
Menurut penuturan yang disampaikan oleh Apoteker Yovita Mercya, M.Si mengenai penggunaan banyak obat lebih efektif untuk mengobati suatu penyakit jawabannya adalah bisa iya dan bisa tidak.
Misalnya berbicara mengenai pengobatan hipertensi, pengobatan tata regulasi untuk hipertensi dibuat oleh dokter yang serumpun yang memiliki spesialisasi khusus.
Dari hal tersebut dituliskan bahwa misalnya obat pertama adalah dieuretik, jika tidak efektif nilainya akan dikombinasikan dengan obat lain.
Namun saat dikombinasikan dengan obat lain masih tidak efektif, akan dikombinaasikan dengan obat lainnya lagi.
Sehingga jika membahas menggunakan obat banyak apakah lebih manjur dan efektif, kalau pernyataanya dari hipertensi maka jawabannya adalah iya lebih manjur.
Baca juga: Dokter Tegaskan Jika Penggunaan Obat Alergi Kulit Jangka Panjang Harus di Bawah Pengawasan Dokter

Baca juga: Benarkah Perut Buncit Dapat Memicu Kolesterol Tinggi pada Seseorang? Simak Ulasan dr. Evi Novitasari
Namun pemberikan banyak obat ini dilakukan oleh dokter atau dokter yang memutuskan untuk memberikan obat kepada pasien yang telah dilakukan pemeriksaan.
Berbeda jika konsumsi obat dalam jumlah banyak namun tidak dalam pengawasan dokter, ini dapat berbahaya.
Apoteker Yovita Mercya, M.Si menjelaskan, penggunaan obat dengan beberapa jenis obat yang berbeda akan ada yang namanya interaksi obat.
Baca juga: Agar Tak Salah Paham, Berikut Perbedaan Obat Paten dan Generik, Ini Kata apt. Yovita Mercya, M.Si
Interaksi obat dapat membuat obat menjadi jelek, bisa yang lebih jelek adalah efek sampingnya dan bisa menurunkan efek terapinya.
Sehingga kalau dokter melakukan dan menambahkan jumlah obat pasti akan ada hitung-hitungannya dan tidak dilakukan sembarangan.
Sedangkan penggunaan banyak obat yang tidak berasal dari resep dokter dan hanya disarankan satu orang ke orang lainnya tidak dapat dipertanggungjawabkan karena mereka tidak memiliki hitungan yang tepat dan hanya berdasarkan pengalaman saja.
Baca juga: dr. Evi Novitasari Jelaskan Kaitan Munculnya Xanthoma dengan Kolesterol Tinggi, Berikut Ulasannya

Baca juga: Penggunaan Obat yang Tidak Tepat Akan Menimbulkan Dampak Buruk, Simak Ulasan dr. Robert Sinto
Oleh karena itu Apoteker Yovita Mercya, M.Si menghimbau saat hendak menggunakan obat sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Sebaiknya dapatkan resep obat tersebut dari dokter dan tidak membeli obat secara sembarangan.
"Penggunaan banyak obat lebih manjur dapat terjadi jika obat tersebut di resepkan oleh dokter."
"Akan tetapi jika obat tersebut kita cari sendiri dan hanya berdasarkan pengalaman orang saja, itu belum tentu akan lebih manjur."
"Karena ada banyak interaksi yang mungkin terjadi dan dapat melemahkan si efek obat tersebut."
"Pada penyakit diabetes pun sama, jika menurut dokter obatnya kurang manjur dokter akan melakukan perhitungan dan menambahkan obat sesuai dengan keluhan pasien," jelas Apoteker Yovita Mercya, M.Si.
Baca juga: dr. Robert Sinto Mengulas tentang Penggunaan Obat: Harus secara Rasional
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Apoteker Yovita Mercya, M.Si dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)