TRIBUNHEALTH.COM - Terjadinya demam pada anak membuat banyak orangtua khawatir dan buru-buru memberikan obat pereda demam untuk anaknya.
dr. Anindita Noviandhari, Sp.A menyampaikan, demam merupakan reaksi normal pada tubuh saat tubuh terpapar suatu penyakit.
Ia melanjutkan, ketika seorang anak mengalami demam dengan kondisi demam yang ringan, sebenarnya tidak harus segera diberikan obat.
Apalagi baru-baru ini ada keterbatasan dalam penggunaan obat penurun demam pada anak.
Baca juga: Sering Dianggap Sama, Berikut Ini Kenali Perbedaan Antara Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue
Baca juga: Banyak Aktivitas di Luar Rumah, dr. Zainal Ginsu Bagikan Tips Menjaga Imunitas Tubuh di Musim Hujan
Memang terdapat cara lain untuk menurunkan demam pada anak kecuali kalau memang suhu demamnya sudah terlalu tinggi.
Ketika seorang anak terinfeksi bakteri, salah satu bentuk pertahanan tubuh ialah dengan munculnya reaksi peradangan atau reaksi inflamasi dan bentuk lainnya adalah demam.
Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak, dr. Anindita Noviandhari, Sp.A yang dilansir TribunHealth.com dalam tayangan YouTube Tribunjabar Video.
"Jadi sebenarnya kita tidak musti harus menurunkan demamnya, karena memang itu lagi proses."
"Tubuh sedang berproses untuk melawan bakteri, namun yang jadi masalah adalah kalau anak-anak demam kan jadi tidak nyaman dan mudah rewel."
"Terkadang kalau suhunya terlalu tinggi, anak jadi suka ngigau, itu yang bikin orangtua panik," terang dr. Anindita.
Baca juga: Anak Generasi Sekarang Dinilai Memiliki Imunitas yang Lebih Rentan, dr. Anindita Paparkan Alasannya
Baca juga: dr. Anindita Noviandhari, Sp.A Sebut Jaga Imunitas Tubuh Anak dengan Konsumsi Gizi Seimbang
Menurut dr. Anindita, dikatakan suhu normal apabila suhu tersebut di antara 36.5 - 37.5 C.
Antara 37.5 sampai 37.8 bisa dikatakan adalah kategori hangat atau demam tidak terlalu tinggi.
dr. Anindita menyampaikan, jika demam anak berada pada suhu 37.5 - 37.8 tidak perlu cepat-cepat memberikan obat penurun panas, kecuali kalau anaknya memiliki riwayat kejang.
"Jadi kita harus mencegah suhunya agar tidak naik dengan cepat."
"Atau misalnya anak dengan suhu segitu sudah tidak nyaman, udah rewel, ngigau, itu boleh dikasih penurun panas."
"Tapi kalau tidak rewel, kita masih ada rentang waktu untuk mengusahakan yang lain."
Baca juga: dr. Anindita Paparkan Penyebab hingga Solusi yang Dapat Dilakukan Orangtua Saat Anak Flu & Batuk
Baca juga: dr. Anindita Paparkan Alasan Musim Pancaroba Menjadi Risiko Sebabkan Daya Tahan Tubuh Anak Menurun
Atasi demam tanpa gunakan obat
dr. Anindita menyebutkan beberapa usaha lain yang dapat dilakukan ketika anak sedang demam.
- Perbanyak minum air putih
- Kompres air hangat
- Jika ruangan panas, usahakan untuk mendinginkan ruangan
- Gunakan pakaian yang tipis
- Perbanyak istirahat
Baca juga: Mengenal Kriteria Demam Berdarah Dengue yang Disampaikan oleh dr. Huminsa Ranto Sp.A, M.Sc
Baca juga: Langkah Awal Atasi Gejala Demam hingga Batuk, Dokter: Jangan Asal Beri Antibiotik
"Kalau misalnya suhunya sudah mencapai 37.8 atau lebih itu sebenarnya sudah bisa menjadi indikasi untuk pemberian obat penurun panas."
"Namun kalau tidak diberikan obat penurun panas, masih bisa dilakukan kompres."
"Jadi tidak usah panik, anaknya dimotivasi untuk banyak minum."
"Jangan sampai kurang minum karena kalau kurang minum biasanya suhunya naik lebih cepat dan perbanyak istirahat."
Baca juga: Tak Harus Obat Sirup, Dokter Imbau Atasi Gejala Demam Anak dengan Cara Mudah Dibawah ini
Baca juga: Kasus Demam Berdarah Meningkat, Ini Upaya Pengendalian yang Bisa Dilakukan Sejak Dini
Harus segera bawa anak ke dokter
dr. Anindita menjelaskan, obat penurun panas dapat diberikan paling cepat setiap 4 jam sekali.
Kalau misalnya seorang anak mengalami panas yang jarang yaitu setiap 12 jam sekali, kondisi anak masih aman.
Namun jika sudah dikasih obat, 4 jam belum turun panasnya dan malah bertambah panas, itu adalah salah satu indikasi anak harus segera dibawa ke dokter.
Karena ditakutkan jika suhunya terlalu tinggi, bisa terjadi risiko kejang ataupun anak semakin tidak nyaman dan rewel.
Baca juga: Begini Cara Membedakan Infeksi Virus dan Infeksi Bakteri, dr. Robert Sebut Lihat dari Pola Demamnya
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak, dr. Anindita Noviandhari, Sp.A dalam tayangan YouTube Tribunjabar Video pada 2 November 2022.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)