TRIBUNHEALTH.COM - Memasuki musim penghujan rentan terjadi berbagai penyakit salah satunya adalah demam berdarah.
Demam berdarah ialah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue yang dapat menyebabkan terjadinya manifestasi perdarahan.
Dokter Spesialis Anak, dr. Huminsa Ranto Sp.A, M.Sc menjelaskan, menurut klasifikasi WHO, kriteria demam berdarah dibedakan menjadi empat.
Baca juga: Demam Dengue Berbeda dengan Demam Berdarah, Begini Kata dr. Deborah Johana Rattu, MH.Kes., MKM

Baca juga: Waspada Demam Berdarah, Penyakit yang Rentan Dialami Oleh Anak-anak dan Usia Lanjut
Pertama, demam berdarah adalah demam yang terjadi antara dua hingga tujuh hari yang kemudian demam tersebut langsung mendadak tinggi.
Kedua, adanya manifestasi perdarahan seperti mimisan, berak darah melena, atau yang paling ringan adalah torniket menunjukkan hasil positif.
Ketiga, terdapat adanya tanda-tanda awal dari kegagalan organ.
Terakhir atau keempat adalah masuk ke tahap berat yaitu mengalami shock hingga denyut jantung melemah.
Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak, dr. Huminsa Ranto Sp.A, M.Sc yang dilansir TribunHealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
Baca juga: dr. Zainal Ginsu Paparkan Jenis Penyakit yang Rentan Terjadi di Musim Hujan, Berikut Ulasannya

Baca juga: Banyak Aktivitas di Luar Rumah, dr. Zainal Ginsu Bagikan Tips Menjaga Imunitas Tubuh di Musim Hujan
Tak hanya itu saja kriteria dari demam berdarah, demam berdarah juga dapat diketahui dari hasil pemeriksaan laboratorium.
dr. Huminsa menyampaikan, dari hasil laboratorium jika seseorang mengalami demam berdarah dapat diketahui dari angka trombositnya.
Penderita demam berdarah biasanya memiliki angka trombosit di bawah 100.000 sel/mm3 disertai dengan peningkatan hematrokrit di atas 20 persen.
Menurut dr. Huminsa, demam berdarah disebabkan oleh virus dengue, yaitu virus yang dibawa di dalam air liur nyamuk Aedes aegypti.
Baca juga: Waspada Penyakit Khas di Musim Hujan, Simak Ulasan dr. Darmadi Darmawan, Sp.A Berikut

Baca juga: Tingkat Keparahan Pasien Demam Berdarah yabg Dijelaskan dr. Robert Sinto, Sp.PD
Nyamuk Aedes aegypti ialah nyamuk yang terkenal suka kebersihan.
Alih-alih ditemui di kebun atau hutan, nyamuk Aedes aegypti ini banyak ditemukan di area perumahan.
Nyamuk ini mulai keluar dari jam 5 pagi hingga jam 5 sore.
"Agak berbeda dengan Aedes albopictus atau malaria yang sering ditemui di pohon atau hutan, kalau Aedes aegypti tidak suka di hutan dan lebih suka di lingkungan manusia."
"Jadi harus rajin jaga kebersihan rumah ya."
"Lingkungan rumah yang disukai oleh nyamuk Aedes aegypti seperti di tandon air, sumur, dan tempat yang kira-kira bisa untuk berkembang biak nyamuk tersebut."
Baca juga: Waspada, Demam Berdarah Rentan Terjadi pada Anak-anak dan Orang Berdaya Tahan Tubuh Rendah

Baca juga: Sama-sama Akibat Gigitan Nyamuk, Ini Perbedaan Malaria dan Demam Berdarah menurut Dokter
Ciri-ciri nyamuk yang sering berhubungan dengan manusia
dr. Huminsa menuturkan, terdapat tiga jenis nyamuk yang sering berhubungan dengan manusia sebagai berikut.
- Malaria
- Aedes albopictus
- Aedes aegypti
"Nyamuk Aedes albopictus adalah nyamuk yang jika menggigit akan meninggalkan rasa sangat gatal."
"Hampir sama dengan Aedes albopictus, malaria juga kalau menggigit akan terasa sangat gatal."
"Sedangkan nyamuk Aedes aegypti saat menggigit akan muncul gatal namun sensasi gatalnya minimal."
"Kondisi inilah yang menyebabkan tidak terasa saat tergigit nyamuk Aedes aegypti."
"Biasanya tiba-tiba badan demam selama tiga sampai lima hari kemudian trombosit turun."
"Kalau panasnya tinggi, sudah dikasih obat pereda panas namun masih tinggi dan tidak mereda, salah satu kemungkinan adalah infeksi dari dengue," jelas dr. Huminsa.
Baca juga: dr. Tan Shot Yen Sarankan untuk Segera Bawa Anak ke Rumah Sakit saat Mengalami Demam Berdarah
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak, dr. Huminsa Ranto Sp.A, M.Sc dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video pada 11 Agustus 2022.