TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi, Robert Sinto menjelaskan perbedaan penyakit malaria dengan demam berdarah.
Walaupun sama-sama disebabkan oleh gigitan nyamuk, namun malaria dengan demam berdarah adalah penyakit yang berbeda.
Perbedaan yang paling jelas terlihat adalah jenis nyamuk yang menjadi penyebabnya.
Baca juga: dr. Tan Shot Yen Sebut Kondisi Demam Berdarah Dengue Bisa Sebabkan Dengue Shock Syndrome
Pada malaria disebabkan oleh gigitan nyamuk anopheles betina yang terinfeksi parasit plasmodium.
Selain itu dari segi gejala, meskipun sama-sama menimbulkan demam dan nyeri otot, namun pada demam berdarah ditandai dengan demam yang mendadak tinggi.

Kemudian bertahan lama, lalu turun dengan obat.
Namun tidak lama suhu demam akan naik kembali.
Baca juga: Mengenal Gejala Gangguan Pencernaan, Bisa Alami Refluks Asam dan Picu Sensasi Panas di Area Dada
Gejala tersebut tidak dijumpai pada malaria.
Pada malaria terdapat ciri khusus yang membedakan.

Baca juga: Meski Tingkat Kemanjuran Terbatas, Dirjen WHO Tegaskan Vaksin Malaria Bisa Selamatkan Ribuan Nyawa
Demam pada malaria berpola Siklik.
Yaitu muncul demam pada keesokan hari atau beberapa hari selanjutnya dan tergantung dengan jenis plasmodiumnya.
"Jadi bisa hari ini demam, kemudian besoknya atau dua hari berikutnya tergantung dari jenis Plasmodiumnya," papar Robert.
Baca juga: Cara Mencegah Infeksi Virus Dengue, Dokter Sebut Fogging Bukan Kunci Utama Basmi Nyamuk Aedes

Misalnya pada jenis plasmodium 1, muncul demam pada hari Senin kemudian Rabu baru demam lagi.
Sehingga pada hari ke dua tidak ada gejala panas sama sekali.
Sementara pada plasmodium 2, diawali dengan demam yang tinggi menggigil.
Setelah itu penderita akan mengeluarkan keringat yang banyak.
Baca juga: dr. Tan Shot Yen Sarankan untuk Segera Bawa Anak ke Rumah Sakit saat Mengalami Demam Berdarah
Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi, Robert Sinto ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Kamis (29/4/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)