Breaking News:

Waspada Demam Berdarah, Penyakit yang Rentan Dialami Oleh Anak-anak dan Usia Lanjut

Demam berdarah merupakan penyakit yang disebabkan karena gigitan nyamuk Aedes aegypti. Seringkali demam berdarah dialami anak-anak dan usia lanjut.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
nakita.grid.id
ilustrasi anak yang mengalami demam berdarah 

TRIBUNHEALTH.COM - Demam berdarah menjadi topik pembicaraan masyarakat karena ditengan pandemi Covid-19 mengalami peningkatan dan menjadi ancaman yang berbahaya.

Penyakit demam berdarah dapat menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Demam berdarah seringkali diderita oleh anak-anak yang berusia dini.

Sebenarnya demam berdarah disebabkan karena virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Biasanya jenis nyamuk Aedes aegypti berada di daerah tropis seperti Indonesia.

Penyakit demam berdarah bisa mengancam siapa saja, mulai dari usia anak-anak hingga usia lanjut.

ilustrasi anak yang mengalami demam berdarah
ilustrasi anak yang mengalami demam berdarah (nakita.grid.id)

Baca juga: Psikolog Sebut Kekerasan Memiliki Pengaruh Besar Terhadap Kehidupan dan Kepribadian Anak

Namun demam berdarah lebih sering dialami oleh anak-anak, usia lanjut, dan seseorang yang memiliki daya tahan tubuh rendah.

Orang dewasa muda yang memiliki imun atau daya tahan tubuh rendah dan tergigit oleh nyamuk Aedes aegypti bisa tertular pnyakit demam berdarah.

Anak-anak yang berusia di bawah 12 tahun lebih mudah mengalami demam berdarah karena rata-rata anak memiliki sistem imun yang rendah dari orang dewasa.

dr. Alia menjelaskan bahwa demam berdarah biasanya ditandai dengan gejala seperti dmeam tinggi diatas 40 derajat atau lebih.

2 dari 2 halaman

Intensitas demam berdarah tidak mengalami perubahan, dari pagi hingga malam suhu badan selalu tinggi.

Demam tersebut dialami lebih dari 3 hari atau kurang dari 7 hari.

Baca juga: Asupan dari ASI maupun MPASI Tidak Kuat, Bisa Menjadi Faktor Penyebab Terjadinya Stunting

Selain demam tinggi, gejala lain disertai adanya nyeri otot dan mata terasa pegal.

Apabila sudah mengalami mimisan, gusi berdarah, atau adanya perdarahan pada tubuh maka sudah menandakan kebocoran plasma yang harus diwaspadai.

Ketika sudah mengalami perdarahan pada tubuh perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium.

Dengan pemeriksaan laboratorium dapat diketahui trombosit seseorang apakah terjadi penurunan.

dr. Alia menjelaskan bahwa demam berdarah memiliki siklus, saat hari pertama hingga ke tia demam akan mengalami penurunan namun trombosit juga mengalami penurunan.

Hal tersebutlah yang harus diwaspadai.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Jateng bersama dengan dr. Alia Kusuma Rachman. Seorang dokter umum di Klinik Kimia Farma Pusat RS Ananda Bekasi, Klinik Kelautan dan Perikanan. Selasa (4/8/2020)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdemam berdarahGejala Demam Berdarahfase demam berdarahdr. Alia Kusuma Rachman Hariara Nabolon
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved