Breaking News:

Asupan dari ASI maupun MPASI Tidak Kuat, Bisa Menjadi Faktor Penyebab Terjadinya Stunting

Stunting merupakan permasalahan gizi pada anak. Stunting merupakan kekurangan gizi jangka panjang yang bisa saja terjadi sejak masih didalam kandungan

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
grid.id
ilustrasi mpasi pada balita 

TRIBUNHEALTH.COM - Stunting tidak ada hentinya dibicarakan didalam masyarakat.

Definisi dari stunting ialah tinggi menurut usia anak kurang dari -2 standart defiasi.

Menggunakan patokan -2 dikarenakan patokan tinggi normal anak berdasarkan usia adalah lebih dari -2 sampai +2 standart defiasi.

Arti dari -2 dan +2 standart defiasi adalah suatu standar yang diacu dari kurva WHO.

Selain itu, penyebab utamanya adalah kerena masalah gizi.

Kerena ternyata menurut tinggi kurang dari -2 standart defiasi disebabkan oleh masalah lain seperti kelainan atau syndrom tertentu, bisa juga dikarenakan kelainan tulang.

ilustrasi mpasi pada balita
ilustrasi mpasi pada balita (grid.id)

Baca juga: drg. Nadia Sebut Restorasi Tidak Perlu Diganti dan Bersifat Permanen

Stunting bisa terjadi sejak didalam kandungan karena kurangnya asupan atau gizi dalam jangka panjang.

Tidak hanya terjadi sejak didalam kandungan, stunting bisa terjadi setelah bayi lahir, bahkan keduanya bisa terjadi secara bersamaan.

Didalam kandungan kekurangan gizi, setelah dilahirkan pun masih kekurangan gizi.

Biasanya akan mulai teridentifikasi saat anak berusia 2 tahun, ada juga yang teridentifikasi lebih awal.

2 dari 3 halaman

Janin didalam kandungan sangat membutuhkan nutrisi, karena sudah terjadi pertumbuhan sel-sel yang membentuk tubuh kita.

Sel yang mulai terbentuk adalah sel otak, sel saraf, sel jantung, sel tulang semua sudah berlangsung sejak didalam kandungan.

Baca juga: Apakah Pemeriksaan Pap Smear Akan Terasa Sakit? Begini Tanggapan dr. Yuniar Sp.OG

Proses ini akan berlanjur setelah bayi dilahirkan.

Dalam pertumbuhan otak, diketahuhi bahwa mencapai tumbuh pesatnya sapai usia 2 tahun.

Dilahirkan sampai usia 2 tahun ini biasanya deikanal dengan 1000 hari pertama kehidupan, yang sangat menentukan masa depan seorang anak.

Asupan yang kurang sejak didalam kandungan maupun setelah dilahirkan adalah faktor yang bisa menyebabkan stunting.

Asupan gizi bisa berkurang saat bayi masih didalam kandungan.

dr. Roro Rukmi mengatakan bahwa asupan dari ibu yang sedang hamil memang sangat kurang, entah itu zat gizi makro maupun zat gizi mikro.

Baca juga: Tidak Terpenuhinya Gizi Selama Kehamilan Bisa Menyebabkan Anak Stunting, Begini Ulasan Ahli Gizi

Zat gizi makro dikenal dengan karbohidrat, protein, lemak.

Sedangkan zat gizi mikro yaitu vitamin dan mineral.

3 dari 3 halaman

Dalam usia 0-6 bulan, anak akan lebih baik hanya mengonsumsi ASI eksklusif.

Jika pada usia tersebut ASI tidak terpenuhi, maka bisa menjadi penyebab stunting.

Diatas usia 6 bulan ASI dilanjutkan, idealnya hingga usia 2 tahaun.

Memasuki usia 6 bulan, anak sudah diberi makanan pendamping ASI atau biasa dikenal dengan MPASI.

Apabila asupan dari ASI maupun dari MPASI tidak kuat, juga bisa menjadi faktor penyebab terjadinya stunting.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung News Video, bersama dengan dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp. A. Seorang dokter spesialis anak Rabu (10/3/2021)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comAir Susu Ibu (ASI)MPASIstuntingWHONutrisidr. Roro Rukmi Windi Perdani Virus Nipah
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved