TRIBUNHEALTH.COM - Semua orang sudah tahu bahwa buah merupakan sumber makanan yang bergizi
Buah menyuplai kebutuhan serat, vitamin, hingga mineral.
Namun masih ada beberapa mitos dan misinformasi mengenai waktu terbaik untuk makan buah.
Apa saja?
Melansir kanal kesehatan Healthline, berikut ini penjelasan lengkapnya.
1. Buah hanya boleh dimakan saat perut kosong

Anggapan ini mengklaim bahwa makan buah saat makan memperlambat pencernaan dan menyebabkan makanan mengendap di perut dan berfermentasi atau membusuk.
Selain itu, makan buah saat perut kenyang juga dianggap bisa menciptakan gas berlebih.
Akibatnya, perut menjadi kembung dan terasa tidak nyaman.
Sayangnya, semua anggapan ini hanya mitos semata.
Healthline melansir, ini merupakan salah satu mitos paling umum terkait kapan harus makan buah.
Baca juga: 9 Tips Mencuci Buah dan Sayur agar Terhindar dari Pestisida Berbahaya
Memang benar, bahwa buah dapat memperlambat pencernaan.
Namun ini bukan berarti makanan akan mengendap begitu lama di perut.
Sebuah studi tahun 2014 menemukan bahwa partisipan yang mengonsumsi pektin gel, sejenis serat dalam buah, memiliki laju pengosongan lambung yang lebih lambat, sekitar 82 menit, dibandingkan dengan sekitar 70 menit pada mereka yang tidak mengonsumsi pektin.
Meskipun perubahan kecepatan ini penting, hal itu sama sekali tidak memperlambat pencernaan hingga menyebabkan makanan membusuk di perut.
Tidak ada bukti yang mendukung gagasan bahwa makan buah saat perut kosong sangat bermanfaat atau mengurangi risiko kembung atau rasa tidak nyaman.
2. Makan buah sebelum atau sesudah makan mengurangi nilai gizinya

Benarkah makan berdekatan dengan waktu makan, baik sebelum atau sesudah, dapat menurunkan penyerapan nutrisinya?
Sayangnya, ini hanya mitos semata.
Saat makan, tubuh bertindak sebagai semacam penampung.
Makanan ditampung dan diproses dalam lambung, sementara penyerapan nutrisi justru paling banyak terjadi di usus.
Healthline melansir, usus halus dirancang untuk menyerap nutrisi sebanyak mungkin.
Baca juga: Rekomendasi Sumber Karbohidrat Pengganti Nasi yang Cocok untuk Diet dan Kontrol Gula Darah
Panjangnya sekitar 6 meter, dengan area penyerapan lebih dari 30 meter persegi.
Luasnya area penyerapan ini membuat usus mudah untuk mendapatkan nutrisi dari buah dan makanan yang dikonsumsi, baik mereka dikonsumsi bersamaan atau tidak.
3. Waktu makan buah terbaik saat pagi hari
Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa waktu terbaik untuk makan buah adalah pagi hari.
Beberapa sumber daring mengklaim bahwa mengonsumsi makanan tinggi gula, termasuk buah, akan meningkatkan kadar gula darah dan "membangunkan" sistem pencernaan agar lebih siap bekerja.
Faktanya, makanan apa pun yang mengandung karbohidrat akan meningkatkan gula darah sementara waktu.
Namun makan buah saat pagi hari tidak memiliki manfaat khusus, selain memberikan energi untuk tubuh.
Selain itu, sistem pencernaan juga tidak perlu ‘dibangunkan’.
Ini karena sistem pencernaan selalu siap beraksi saat makanan menyentuh lidah, kapan pun waktunya.
Kesimpulannya, tidak ada bukti yang mendukung anggapan bahwa buah harus dimakan pada pagi hari.
Buah tetap menyehatkan dikonsumsi kapan saja.
4. Tidak boleh makan buah setelah pukul 2 siang

Makan buah setelah pukul 2 siang dianggap dapat meningkatkan kadar gula darah, yang tidak sempat distabilkan oleh tubuh sebelum tidur.
Hal ini kemudian dinilai dapat meningkatkan berat badan.
Nyatanya, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa buah akan menyebabkan gula darah tinggi terutama di sore hari.
Makanan apa pun yang mengandung karbohidrat akan meningkatkan gula darah karena tubuh memecahnya menjadi glukosa.
Namun, tidak ada bukti bahwa gula darah akan meningkat lebih tinggi setelah pukul 14.00 dibandingkan waktu lainnya.
(TribunHealth.com)