TRIBUNHEALTH.COM - Kacang-kacangan menjadi salah satu makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi ibu hamil.
Ini karena kacang-kacangan mengandung asam folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil selama kehamilan.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam European Journal of Epidemology tahun 2019, mengonsumsi kacang-kacangan dapat meningkatkan kemampuan kognitif pada janin.
Kacang-kacangan kaya nutrisi seperti protein, asam folat, serat, vitamin E, dan mineral seperti kalium, seng, dan selenium, yang sangat bermanfaat untuk kesehatan ibu dan janin selama kehamilan.
Lantas, jenis kacang-kacangan seperti apa yang aman dikonsumsi oleh ibu hamil?
Baca juga: 6 Tips Mengatasi Sakit Pinggang Saat Hamil, Mudah Diterapkan di Rumah
Kacang-kacangan yang Aman Dikonsumsi Oleh Ibu Hamil
Berikut ini beberapa jenis kacang-kacangan yang aman dikonsumsi oleh ibu hamil dan bagus untuk pertumbuhan serta perkembangan janin.
1. Kacang almond
Kacang almond mengandung lemak sehat, serat, protein, dan vitamin E yang baik untuk kesehatan janin.
Kandungan antioksidan dalam kacang almond juga bagus untuk menangkal radikal bebas yang menyebabkan berbagai penyakit.
2. Kacang pistachio
Kacang pistachio mengandung antioksidan yang tinggi, sehingga bagus dikonsumsi oleh ibu hamil.
Selain itu, kacang pistachio juga mengandung protein yang diperlukan oleh ibu hamil selama kehamilan.
Protein pada kacang pistachio bermanfaat baik untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin.
Baca juga: 7 Manfaat Mengejutkan dari Buah Plum, Mengurangi Tanda Penuaan hingga Mencegah Rambut Rontok
3. Kacang kenari
Kacang kenari mengandung asam lemak omega-3 yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan otak janin di dalam kandungan.
Kacang kenari mengandung berbagai jenis vitamin dan mineral yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
Berikut ini IPI vitamin D yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.
4. Kacang macadamia
Macadamia adalah jenis kacang yang dianjurkan untuk dikonsumsi ibu hamil.
Kacang ini mengandung lemak sehat, protein, dan asam folat.
Ketiga nutrisi tersebut berperan penting untuk menurunkan risiko bayi cacat lahir.
Selain mengonsumsi kacang macadamia, ibu hamil juga dianjurkan untuk mengimbangi dengan konsumsi makanan sehat seperti biji-bijian agar asupan nutrisinya lengkap.
Baca juga: 6 Alasan Ibu Hamil Dianjurkan Melakukan Prenatal Yoga, Ini Manfaat yang Didapatkan
5. Kacang mete
Ibu hamil berisiko tinggi mengalami anemia atau kekurangan darah.
Karena itu, ibu hamil wajib untuk memenuhi asupan zat besi agar pasokan hemoglobin di dalam tubuh tercukupi dengan baik.
Untuk memenuhi kebutuhan zat besi, ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi kacang mete.
Kacang jenis ini mengandung karbohidrat kompleks, namun kandungan karbohidratnya tergolong kecil dibandingkan lemaknya.
Sehingga kacang ini lebih sering dijadikan sumber lemak baik bukan sumber karbohidrat.
6. Kacang kastanye atau chestnut
Kacang kastanye memiliki kandungan protein, lemak, kalsium, zat besi, fosfor, seng, dan vitamin yang baik untuk kesehatan ibu hamil.
Nutrisi ini dapat membantu melancarkan aliran darah dan memberikan nutrisi ke otot ibu hamil.
Rutin makan chestnuts saat hamil diketahui dapat membantu menjaga kesehatan tulang ibu dan meminimalkan rasa lelah yang berlebihan.
Baca juga: 6 Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi Ibu Hamil di Trimester Pertama, Bantu Penuhi Nutrisi pada Janin
7. Kacang tanah
Kacang tanah bagus untuk ibu hamil karena kaya protein dan asam folat.
Kacang-kacangan ini baik untuk ibu hamil muda karena mampu mendukung perkembangan otak dan saraf janin.
Kandungan asam amino triptofan pada kacang tanah dapat mendukung produksi serotonin yang berperan dalam mengatur suasana hati dan mencegah mood swing saat hamil.
Namun, pastikan ibu hamil tidak alergi kacang tanah saat akan mengonsumsinya.
8. Kacang hijau
Kacang hijau mengandung zat gizi yang sangat beragam, mulai dari asam folat, tiamin, dan zat besi.
Ketiga nutrisi tersebut berperan penting dalam mencegah anemia pada ibu hamil serta cacat lahir dan kelahiran prematur pada bayi.
Tak hanya itu, kacang hijau juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang ibu hamil berkat kandungan vitamin K di dalamnya.
Baca juga: 6 Cara Efektif Mengatasi Morning Sickness pada Ibu Hamil Secara Alami
9. Kacang merah
Selain kaya akan kandungan zat besi dan protein, kacang merah memiliki banyak manfaat lain seperti folat yang sangat penting untuk perkembangan otak dan sumsum tulang belakang pada janin.
Kekurangan folat dapat menyebabkan cacat tabung saraf pada bayi.
Kacang merah juga mengandung serat yang bagus untuk menjaga sistem pencernaan agar tetap sehat dan mencegah sembelit yang sering dialami oleh ibu hamil.
Kandungan antioksidan yang tinggi dan polifenol pada kacang merah dapat melawan radikal bebas.
Radikal bebas diketahui bisa merusak sel sehingga membuat ibu hamil mudah sakit.
Demikian beberapa jenis kacang-kacangan yang aman dikonsumsi oleh ibu hamil dan bagus untuk tumbuh kembang janin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 6 Nutrisi Terbaik yang Bantu Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Asam folat untuk ibu hamil dan mendukung perkembangan janin, klik di sini untuk mendapatkannya.
FOLAVIT digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan Asam Folat terutama untuk ibu hamil dan menyusui.
Komposisi: Tiap tablet mengandung asam folat 400 mcg .
Dosis: 1) Anemia megaloblastik akibat kekurangan asam folat: 5 mg/hari selama 4 bulan hingga 15 mg/hari pada fase malabsorpsi.
2) Pencegahan anemia megaloblastik pada masa kehamilan: 0.2-0.5 mg/hari
3) Pencegahan kecacatan tabung syaraf (neural tube defect) pada masa kehamilan: 4 atau 5 mg/hari.4) Suplemen untuk wanita yang baru memiliki anak pertama (child-bearing) 0.4 mg/hari.
Indikasi: Membantu memenuhi kebutuhan Asam Folat terutama untuk ibu hamil dan menyusui.
Perhatian Khusus: Konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter sebelum menggunakan produk ini, terutama apabila ingin menggunakan pada kondisi sedang hamil, menyusui, sakit tertentu, akan menjalani operasi atau sedang menggunakan obat-obatan lain.
Hentikan penggunaan apabila muncul efek yang tidak diinginkan saat penggunaan dan segera konsultasi kepada dokter.