Protein menawarkan blok pembangunan tubuh untuk memperbaiki dan menumbuhkan otot, dan juga membantu seseorang merasa kenyang lebih lama.

Sebuah studi kecil tahun 2012 menemukan bahwa orang yang mengonsumsi protein berkualitas tinggi, seperti susu, telur, dan daging sapi, memiliki presentase lemak perut yang lebih rendah.

Baca juga: Mata Sering Merah dan Gatal? Jangan Disentuh, Lakukan Sederet Tips Berikut untuk Mengatasinya

Baca juga: dr. Zaidul Akbar Bagikan Tips Turunkan Berat Badan dengan Cepat, Hindari 4 Makanan Berikut

5. Lakukan latihan sambil berdiri, bukan duduk

Seseorang yang memilih untuk berdiri saat mengangkat beban atau melakukan latihan ketahanan.

Berdiri sambil melakukan gerakan tertentu, seperti bicep curls, dapat membantu seseorang menggunakan inti tubuhnya saat mengangkat beban.

Latihan jenis ini dapat membantu memperkuat otot inti dan memangkas area perut.

6. Tambahkan pelatihan ketahanan

Melakukan latihan ketahanan dapat membantu memastikan seseorang yang mengurangi kalori tidak kehilangan massa otot.

Mengembangkan massa otot juga dapat membantu tubuh membakar lebih banyak kalori saat istirahat.

Jenis latihan ketahanan yang umum termasuk angkat beban dan melakukan latihan yang menggunakan beban tubuh, seperti squat dan lunge.

Orang dapat melakukan latihan ketahanan sendiri atau bersamaan dengan kardio.

Hasil penelitian pada remaja obesitas menunjukkan bahwa menggabungkan latihan resistensi dan kardio adalah cara efektif untuk mengurangi lemak tubuh.

Baca juga: Ingin Sehat? dr. Zaidul Akbar Anjurkan untuk Berhenti Konsumsi 5 Jenis Makanan Berikut

Baca juga: dr. Zaidul Akbar Sebut 2 Makanan Ini Bisa Meningkatkan Fungsi Otak dan Bikin Lebih Cerdas

7. Makan lebih banyak asam lemak tak jenuh tunggal

Asam lemak tak jenuh tunggal, yang sering disebut orang sebagai 'lemak baik', terdapat dalam lemak yang berbentuk cair pada suhu kamar.

Sumber sehat asam lemak tak jenuh tunggal meliputi:

- alpukat

- minyak zaitun

- minyak wijen

- selai kacang tanpa tambahan gula

Tinjauan sistemastis tahun 2016 menemukan bahwa diet kaya asam lemak tak jenuh tunggal dapat membantu mengurangi berat badan.