TRIBUNHEALTH.COM - Buah merupakan makanan yang menyediakan berbagai nutrisi penting yang diperlukan tubuh.
Vitamin, mineral, hingga serat bisa didapatkan dari makan buah secara rutin.
Namun, yang menjadi pertanyaan adalah kapan waktu paling tepat makan buah?
Benarkah makan buah paling baik ketika pagi hari?
Sayangnya, ini hanya mitos semata.
Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa waktu terbaik untuk makan buah adalah pagi hari, seperti dilansir Healthline.
Beberapa sumber daring mengklaim bahwa mengonsumsi makanan tinggi gula, termasuk buah, akan "membangunkan" sistem pencernaan agar lebih siap bekerja.
Baca juga: Ragam Manfaat Yogurt Probiotik untuk Ibu Hamil, Minuman Kaya Nutrisi untuk Kehamilan Sehat
Namun faktanya makan buah saat pagi hari tidak memiliki manfaat khusus, selain memberikan energi untuk tubuh.
Selain itu, sistem pencernaan juga tidak perlu ‘dibangunkan’.
Ini karena sistem pencernaan selalu siap beraksi saat makanan menyentuh lidah, kapan pun waktunya.
Kesimpulannya, tidak ada bukti yang mendukung anggapan bahwa buah harus dimakan pada pagi hari.
Buah tetap menyehatkan dikonsumsi kapan saja.
Antioksidan merupakan senyawa yang sangat penting untuk menetralkan radikal bebas dalam tubuh, molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan stres oksidatif dan kerusakan sel.
Sebagai informasi, stres oksidatif terkait dengan penuaan, peradangan, dan penyakit kronis seperti kanker, penyakit jantung, dan diabetes.
Menyertakan makanan kaya antioksidan dalam pola makan Anda membantu melindungi tubuh dari kerusakan ini.
Dampaknya, dapat mendukung penuaan yang sehat, meningkatkan kekebalan tubuh, dan mengurangi peradangan.
Berita Berikutnya: 9 Buah Kaya Antioksidan yang Bermanfaat untuk Kesehatan
Antioksidan banyak ditemukan dalam buah-buahan, yang secara alami kaya akan vitamin, polifenol, dan flavonoid yang meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Melansir kanal kesehatan NDTV, berikut ini berbagai buah kaya antioksidan untuk kesehatan tubuh.
1. Blueberry
Blueberry termasuk buah yang paling kaya antioksidan, mengandung antosianin, yang memberikan warna biru tua.
Senyawa ini melindungi dari kerusakan oksidatif dan meningkatkan kesehatan otak, daya ingat, dan fungsi kognitif.
Konsumsi secara teratur juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan meningkatkan kadar kolesterol.
Baca juga: 4 Kontaminan pada Makanan yang Bisa Menyebabkan Keracunan, Termasuk Virus dan Parasit
2. Stroberi
Stroberi kaya akan vitamin C dan asam ellagic, keduanya merupakan antioksidan yang ampuh.
Stroberi mendukung produksi kolagen untuk kulit yang lebih sehat dan mengurangi peradangan, sehingga sangat cocok untuk diet anti-penuaan.
Stroberi juga membantu mengatur kadar gula darah dan melindungi jantung.
3. Raspberry
Buah rasberi mengandung ellagitannin, antioksidan kuat yang melawan peradangan dan stres oksidatif.
Buah ini juga kaya serat, yang meningkatkan kesehatan usus dan membantu pencernaan.
Penelitian menunjukkan buah rasberi mungkin memiliki sifat antikanker, terutama dalam mengurangi risiko jenis tumor tertentu.
Baca juga: 5 Cara Menjaga Kadar Gula Darah agar Tetap Stabil Lewat Pola Makan Sehat
4. Delima
Kaya akan punicalagin dan antosianin, buah delima merupakan sumber antioksidan yang meningkatkan kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi stres oksidatif.
Polifenol dalam buah ini juga memiliki efek antiradang dan dapat meningkatkan kesehatan sendi pada penderita radang sendi.
5. Ceri
Ceri, terutama yang asam, kaya akan antosianin dan melatonin.
Antioksidan ini mengurangi nyeri otot, meningkatkan kualitas tidur, dan melawan peradangan.
Konsumsi secara teratur juga dapat menurunkan kadar asam urat, sehingga mengurangi risiko asam urat.
Baca juga: Apakah Ada Obat dan Vaksin untuk Flu Singapura?
6. Jeruk
Jeruk terkenal akan kandungan vitamin C-nya yang tinggi, antioksidan ampuh yang mendukung sistem kekebalan tubuh dan kesehatan kulit.
Jeruk juga mengandung flavonoid seperti hesperidin, yang meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi risiko penyakit jantung.
7. Anggur
Anggur merah dan ungu mengandung resveratrol, antioksidan kuat yang bermanfaat bagi kesehatan jantung dengan mengurangi kolesterol dan mencegah pembekuan darah.
Polifenol dalam anggur juga melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV dan mendukung kesehatan otak.
8. Apek
Apel, terutama yang masih berkulit, merupakan sumber quercetin dan vitamin C yang baik.
Antioksidan ini mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung.
Apel juga mendukung manajemen berat badan karena kandungan seratnya yang tinggi.
9. Kiwi
Kiwi kaya akan vitamin C, vitamin E, dan lutein, yang semuanya berfungsi sebagai antioksidan.
Kiwi meningkatkan elastisitas kulit, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan mendukung kesehatan mata.
Kombinasi unik antioksidan dalam kiwi juga mengurangi stres oksidatif.