TRIBUNHEALTH.COM - Mengatur pola makan menjadi salah satu tips utama dalam menjaga gula darah'>kadar gula darah tetap terkontrol.
Ini utamanya berlaku untuk mereka yang menderita diabetes.
Memilih karbohidrat yang tepat, memperbanyak serat, hingga menjaga asupan minum sangat penting.
Semua itu turut berkontribusi dalam mencegah terjadinya lonjakan gula darah'>kadar gula darah yang dapat berujung komplikasi.
Melansir WebMD, berikut ini penjelasan lengkapnya.
1. Pilih karbohidrat kompleks
Ada beberapa kategori karbohidrat.
Pertama adalah karbohidrat sederhana, yang dipecah menjadi glukosa dengan cepat.
Hal ini dapat menyebabkan lonjakan gula darah'>kadar gula darah setelah makan atau minum sesuatu yang mengandung banyak karbohidrat sederhana.
Beberapa contohnya antara lain permen, jus buah, atau soda.
Jenis yang kedua adalah karbohidrat kompleks, yang meliputi pati dan serat.
Karbohidrat kompleks cenderung terurai menjadi glukosa secara perlahan, atau bahkan tidak sama sekali, dalam kasus serat.
Dampaknya, gula darah cenderung tidak melonjak setelah mengonsumsi karbohidrat kompleks.
Karbohidrat kompleks juga mengandung lebih banyak vitamin dan mineral daripada karbohidrat sederhana.
Beberapa pilihan karbohidrat kompleks yang baik antara lain kacang-kacangan, polong-polongan, sayuran bertepung seperti ubi jalar, serta gandum utuh.
Baca juga: 7 Manfaat Susu Almond untuk Penderita Diabetes, Rendah Karbohidrat dan Lebih Aman untuk Gula Darah
2. Pilih menu makan yang punya indeks glikemik rendah
Indeks glikemik (IG) memberikan nilai berdasarkan seberapa cepat suatu makanan diolah menjadi gula dalam tubuh.
Makanan yang memiliki IG rendah (IG 55 atau kurang) hanya sedikit meningkatkan gula darah.
Makanan yang memiliki IG lebih tinggi (IG 55 atau lebih) dapat menciptakan lonjakan gula darah ekstrem setelah dikonsumsi.
Memilih makanan dengan indeks glikemik rendah dapat membantu mencegah lonjakan gula darah'>kadar gula darah.
3. Perbanyak serat
Serat merupakan karbohidrat kompleks yang tidak diserap atau dipecah oleh tubuh menjadi glukosa, sehingga tidak menyebabkan gula darah melonjak setelah makan.
Apalagi serat juga kaya manfaat lainnya, seperti melancarkan pencernaan dan membuat kenyang.
Ini membuat Anda makan dalam porsi yang lebih sedikit, yang juga punya peran besar dalam mencegah lonjakan gula darah.
Serat tampaknya juga melindungi jantung dan mencegah kanker usus besar.
Serat larut sangat efektif dalam mengontrol gula darah.
Jenis serat ini dapat ditemukan dalam apel, alpukat, pisang, atau aneka jenis kacang.
Baca juga: 7 Makanan Tinggi Serat yang Aman untuk Bayi, Bagus untuk Pencernaan dan Pertumbuhan
4. Minum air putih yang cukup
Kekurangan minum air putih bisa menyebabkan dehidrasi.
Hal ini menyebabkan kadar air dalam darah turun, yang membuat gula darah lebih pekat.
Perubahan rasio gula dan air dalam darah ini akan menyebabkan kadar glukosa darah meningkat.
Studi menunjukkan bahwa dehidrasi mempersulit penderita diabetes untuk mengelola gula darahnya.
Jika Anda menderita diabetes, perlu diingat bahwa merasa sangat haus bisa menjadi tanda bahwa gula darah'>kadar gula darah terlalu tinggi dan kemungkinan sudah berlangsung lama.
5. Porsi makan
Porsi makan tak kalah penting.
Bahkan, makanan yang sehat pun bisa memicu lonjakan gula darah'>kadar gula darah jika dikonsumsi berlebihan.
Oleh karena itu, pastikan mengonsumsi makanan dalam porsi yang sesuai.
Anda bisa meminta pendapat dokter mengenai porsi makan yang paling tepat untuk kondisi Anda.
(TribunHealth.com)