TRIBUNHEALTH.COM - Salad menjadi salah satu makanan yang dianggap sehat, karena menggabungkan sayuran dan buah-buahan ke dalam satu menu.
Mengonsumsi salad dinilai dapat membantu menurunkan atau mempertahankan berat badan yang sehat.
Namun, sering kali salad yang dibuat sendiri atau yang dibeli mengandung bahan-bahan dengan nilai gizi yang rendah.
Baca juga: 8 Makanan dan Minuman Sehat yang Tidak Boleh Dikonsumsi Berlebihan, Ini Alasannya
Meskipun sudah menggunakan bahan-bahan sehat dan kaya nutrisi, salad bisa menjadi tidak sehat karena beberapa hal yang tidak disadari.
Lantas, hal-hal apa saja yang bisa menyebabkan salad menjadi tidak sehat?

Hal-hal yang Menyebabkan Salad Menjadi Tidak Sehat
Dilansir dari Everyday Health, berikut ini beberapa alasan salad menjadi tidak sehat untuk dikonsumsi.
1. Melupakan protein
Banyak orang yang hanya fokus pada sayuran dan buah-buahan saat membuat salad dan melupakan protein.
Untuk mencukupi kebutuhan protein, Anda disarankan utnuk menambahkan sedikit protein dan lemak sehat ke dalam salad Anda.
Misalnya menambahkan dada ayam, aplukat, telur, keju, atau kacang-kacangan.
"Orang-orang hanya makan salad sayuran untuk makan siang demi mengurangi kalori."
"Mereka takut menambahkan kacang atau alpukat ke dalam salad mereka karena khawatir kalorinya terlalu tinggi, padahal ini membuat salad jauh lebih nikmat," kata Bonnie Taub-Dix, RDN.
Berikut ini IPI vitamin D yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: 7 Cara Efektif untuk Mengatasi Kebiasaan Makan Berlebihan
2. Menggunakan saus salad yang tidak sehat
Salad tanpa tambahan saus terlihat membosankan dan tidak menggugah selera.
"Menaburkan saus salad membuat salad semakin terasa lezat," kata Samantha Cassetty, RD.
Ketika salad terasa lezat, kemungkinan besar Anda akan makan lebih banyak sayuran.
Namun, menaburkan saus salad tinggi kalori dapat menggagalkan diet Anda dan membuat salad tidak sehat.
"Jika Anda punya saus salad favorit, campurkan dengan cuka balsamic atau cuka jenis apapun, dalam jumlah yang sama."
"Dengan cara ini, secara efektif akan mengurangi kalori saus hingga hampir setengahnya," kata Taub-Dix.

3. Menggunakan saus kemasan
Saus salad kemasan bisa menjadi cara praktis untuk menyiapkan salad.
Tapi, Anda harus memeriksa ingredients pada saus kemasan tersebut, seperti lemak jenuh, natrium, hingga kandungan gula di dalamnya.
"Banyak saus salad yang dibeli di toko menjadi sumber gula tambahan yang tersembunyi," kata Cassetty.
Beberapa saus salad yang dibeli di toko menggunakan minyak berkualitas rendah daripada yang saus buatan sendiri.
"Jika Anda membuat saus salad di rumah, gunakan minyak zaitun extra virgin, yang mengandung antioksidan dan zat bioaktif yang bermanfaat untuk kesehatan," imbau Cassetty.
Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal BMJ Open Heart pada tahun 2018, saus salad yang dibeli di toko seringkali mengandung minyak kedelai, yang dikaitkan dengan penyakit jantung.
Di sisi lain, minyak zaitun dapat membantu melindungi dari penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, dan sindrom metabolik, menurut studi yang dipublikasikan pada bukan Oktober 2019 di Nutrients.
Baca juga: 5 Kebiasaan yang Harus Dihentikan Jika Ingin Menurunkan Kadar Kolesterol
4. Terlalu banyak menambahkan crouton
Crouton atau potongan roti panggang tinggi karbohidrat olahan, natrium, dan lemak jenuh.
Menurut US Department of Agriculture (USDA), setengah ons crouton mengandung 10 gram karbohidrat dan 99 mg natrium.
Alih-alih menambahkan crouton, Anda bisa menggantinya dengan kacang-kacangan atau biji-bijian, kacang arab, rumput laut kering, atau kacang almond ke dalam salad Anda.

5. Makan salad yang sama setiap hari
Mengonsumsi makanan yang sama setiap hari dianggap praktis, karena tidak perlu memikirkan resep salad yang akan dibuat.
Namun, mengonsumsi salah yang sama setiap hari bisa membosankan.
"Makan salad yang sama setiap hari bisa membosankan," kata Taub-Dix.
"Mencampurkan salad dengan bahan lainnya akan membuat salad menjadi lebih bergizi."
"Variasi bahan-bahan akan memberi Anda lebih banyak variasi vitamin, mineral, dan nutrisi yang akan Anda dapatkan," lanjutnya.
American Academy of Family Physicians merekomendasikan beragam makanan, terutama buah dan sayuran yang kaya nutrisi, sehingga Anda mendapatkan vitamin dan mineral yang berbeda dalam pola makan Anda.
Baca juga: 6 Manfaat Makan Tomat Setiap Hari, Menurunkan Gula Darah hingga Meningkatkan Kesehatan Kulit
6. Menggunakan warna hijau muda
Menggunakan sayuran hijau muda seperti selada tidak memiliki nutrisi sebanyak sayuran berdaun hijau tua.
Selada memang mengandung vitamin, mineral, dan rendah kalori, namun lebih baik menggantinya dengan sayuran berdaun hijau tua seperti bayam dan kangkung.
Secangkir bayam mengandung hampir 20 mg kalsium dan 0,8 mg zat besi.
Sedangkan selada hanya mengandung 10,3 mg kalsium dan 0,2 mg zat besi, menurut USDA.
Sayuran berdaun hijau tua juga kaya nutrisi baik seperti vitamin, mineral, antioksidan, dan serat.
Sayuran jenis ini juga dinilai dapat membantu melawan diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kanker, serta meningkatkan kesehatan usus.
Menurut American Academy of Neurology, mengonsumsi sayuran berdaun hijau setiap hari dapat memperlambat penurunan kognitif.
Karena itu, pertimbangkan untuk mengganti selada dengan sayuran berdaun hijau dalam salad Anda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 7 Alasan Harus Minum Madu dengan Air Hangat Setiap Pagi, Bisa Memperkuat Kekebalan Tubuh
Berikut ini terdapat suplemen kesehatan, Imboost yang dapat meningkatkan daya tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.
Imboost adalah supplemen kesehatan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Imboost merupakan Immunity Booster (peningkat daya tahan tubuh - immunomodulator) yang berfungsi untuk menjaga kesehatan tubuh agar tidak mudah jatuh sakit serta mempercepat penyembuhan penyakit.
Imboost mengandung Echinacea yang merupakan salah satu jenis tanaman herbal dan berbagai bahan alami sehingga aman untuk dikonsumsi.
Aturan Pakai: dapat dikonsumsi 3x sehari selama 8 minggu dan diberi jeda 2 minggu untuk dapat dikonsumsi kembali.
Hentikan pemakaian jika terjadi reaksi alergi.
Untuk mendapatkan suplemen kesehatan, Imboost yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.