TRIBUNHEALTH.COM - ASI atau air susu ibu disarankan untuk diberikan pada bayi yang baru lahir hingga usia 6 bulan dan dilanjutkan hingga usia 2 tahun.
Memberikan ASI pada si kecil, secara tidak langsung ibu memberikan antibodi tambahan untuk menjaga kekebalan tubuhnya.
Meski memberikan manfaat baik untuk si kecil, namun pemberian ASI ini tidak boleh melebihi usia 2 tahun.
Memberikan ASI lebih dari usia 2 tahun bisa memberikan efek yang tidak baik pada tumbuh kembang si kecil.
Baca juga: 6 Alasan Ibu Menyusui Harus Mengonsumsi Susu Kedelai, Salah Satunya Mendukung Perkembangan Bayi

Efek Menyusui Lebih dari 2 Tahun
ASI memang memiliki manfaat yang baik untuk si kecil, tapi memberikan ASI pada usia lebih dari 2 tahun bisa menimbulkan beberapa efek seperti berikut.
1. Si kecil sulit disapih
Menyusui terlalu lama hingga melebihi usia 2 tahun dapat menyebabkan si kecil sulit untuk disapih, karena sudah terlalu nyaman.
Menyusui memang bisa membuat anak merasa lebih dekat dengan ibu, merasa tenang dan nyaman.
Meski begitu, cepat atau lambat proses penyapihan harus dilakukan.
Dan jika si kecil terlalu lama menyusu dan sudah nyaman, proses ini akan lebih sulit untuk dilakukan.
Berikut ini susu formula untuk mendukung tumbuh kembang anak, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Mastitis yang Bisa Menghambat Proses Menyusui
2. Menyebabkan puting payudara ibu lecet
Saat menyusu, bayi kerap kali menggigit payudara ibu karena beberapa alasan, misalnya sedang tumbuh gigi atau sekedar mencari perhatian.
Kebiasaan menggigit puting payudara hingga si kecil memasuki usia 2 tahun, tentunya akan menyebabkan lecet hingga terasa sakit pada payudara ibu.
Puting terasa nyeri juga bisa terjadi akibat posisi si kecil saat menyusu yang tampak menggeliat atau seperti sedang akrobat.
Untuk mencegah hal ini terjadi, sebaiknya ibu tidak lagi menyusui si kecil saat usianya sudah lebih dari 2 tahun.

3. Kurang gizi
Menurut sebuah studi pada International Journal of Pediatrics and Adolescent Medicine, menyusui terlalu lama dapat menyebabkan si kecil kekurangan gizi dan stunting.
Menurut studi tersebut, durasi pemberian ASI hingga usia tiga tahun meningkatkan risiko stunting, tetapi tidak dengan wasting dan underweight.
Menyusu terlalu lama juga menyebabkan si kecil enggan untuk makan makanan padat yang penting untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
Baca juga: 5 Manfaat Penggunaan Nipple Shield, Bantu Atasi Gangguan Saat Menyusui
4. Menyebabkan keruskan gigi
Menyusui lebih dari usia 2 tahun juga meningkatkan risiko terjadinya kerusakan gigi pada bayi.
Ini dapat terjadi karena si kecil biasanya menyusu sampai mereka tertidur.
Sisa susu yang masih ada di mulut bayi tersebutlah yang akhirnya dapat merusak gigi anak.
Selain itu, mengonsumsi makanan dan minuman manis juga dapat meningkatkan risiko kerusakan pada gigi anak.

Baca juga: 4 Cara Mengatasi Pusing dan Lemas pada Ibu Menyusui
5. Ibu lebih rentan stres
Menurut La Leche League International, menyusui balita yang lebih dewasa berbeda dengan menyusui bayi, karena faktor perkembangan anak.
Ada banyak tantangan yang dihadapi orang tua saat mengasuh anak yang lebih tua, sehingga masih menyusui dianggap bisa menambah kesulitan.
Hal inilah yang akhirnya menyebabkan ibu mudah mengalami stres dan frustasi.
Untuk mencegah hal-hal di atas terjadi, sebaiknya anak mulai disapih jika usianya sudah mendekati usia 2 tahun.
Berikan MPASI kaya nutrisi untuk membantu mencukupi kebutuhan nutrisi si kecil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 5 Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Perkembangan Anak, Meningkatkan Risiko Keterlambatan Bicara
Vitamin untuk mendukung tumbuh kembang anak agar lebih optimal, klik di sini untuk mendapatkannya.
Scott’s Emulsion Vita mengandung minyak ikan kod, kalsium dan jus jeruk.
Membantu memelihara kesehatan tubuh dan memenuhi kebutuhan vitamin A & vitamin D.
Membantu memelihara perkembangan kesehatan anak dan pertumbuhan tulang dan gigi yang kuat.
Mengapa Memilih Scott’s Emulsion Vita
- Rasa jeruk yang disukai anak-anak.
- Berbentuk emulsi sehingga kandungan Omega 3 lebih mudah diserap oleh tubuh dibanding dengan bentuk sediaan non-emulsi.
- Berasal dari minyak hati ikan kod berkualitas tinggi dari laut Islandia.
Vitamin untuk mendukung tumbuh kembang anak agar lebih optimal, klik di sini untuk mendapatkannya.