TRIBUNHEALTH.COM - Zat besi merupakan salah satu mineral terpenting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Kekurangan zat besi bisa menunjukkan gejala, utamanya pertumbuhan terganggu.
Mengenali gejala ini sangat penting agar anak segera mendapatkan diagnosis, serta strategi yang tepat agar asupan zat besinya terpenuhi.
Melansir Times of India, berikut ini tanda anak kekurangan zat besi.
1. Pertumbuhan terganggu
Zat besi dapat mempengaruhi nafsu makan anak.
Defisiensi zat besi membuat anak tidak nafsu makan.
Dalam jangka panjang, ini membuat anak gagal mencapai berat badan dan tinggi badan yang diharapkan.
Baca juga: 6 Fakta Anak Bertubuh Kurus tapi Aktif, Ayah dan Bunda Perlu Khawatir?
2. Sering sakit
Zat besi berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh.
Kekurangan zat besi dapat melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan kuman, membuat anak-anak lebih rentan terhadap pilek, flu, dan infeksi.
Jika anak Anda tampak sering sakit atau membutuhkan waktu lebih lama dari biasanya untuk pulih dari penyakit ringan, kekurangan zat besi mungkin menjadi faktor penyebabnya.
3. Kulit dan bibir pucat
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan pucat akibat rendahnya kadar hemoglobin dalam darah.
Kepucatan ini mungkin paling terlihat pada wajah, kelopak mata bagian dalam, dan bibir.
4. Mudah marah dan perubahan suasana hati
Kadar zat besi yang rendah dapat memengaruhi fungsi otak dan pengaturan suasana hati.
Anak-anak mungkin mudah tersinggung, gelisah, atau kesulitan berkonsentrasi di sekolah.
Anak mungkin lebih sulit memperhatikan pelajaran di sekolah hingga berujung menurunnya prestasi akademik.
Pada kasus yang parah, anemia defisiensi besi telah dikaitkan dengan keterlambatan perkembangan dan kesulitan belajar.
Baca juga: 6 Faktor Risiko Bayi Lahir Prematur pada Kehamilan Kembar
5. Tangan dan kaki dingin
Karena kekurangan zat besi memengaruhi sirkulasi dan pengiriman oksigen, anak-anak mungkin sering mengeluhkan tangan dan kaki dingin, bahkan saat cuaca hangat.
Gejala ini terjadi karena kadar hemoglobin yang rendah berarti lebih sedikit oksigen yang mencapai ekstremitas, sehingga mereka merasa lebih dingin daripada bagian tubuh lainnya.
6. Sesak napas serta detak jantung cepat
Seiring menurunnya kadar oksigen dalam tubuh, jantung bekerja lebih keras untuk mengirimkan oksigen ke organ dan jaringan.
Hal ini dapat mengakibatkan sesak napas, terutama saat bermain atau beraktivitas fisik ringan, dan detak jantung yang lebih cepat dari normal.
Pada kasus yang lebih parah, anemia defisiensi besi dapat menyebabkan pusing atau pingsan.
7. Makan benda yang bukan makanan
Beberapa anak dengan defisiensi zat besi mengalami pica, suatu kondisi di mana mereka mengidam atau memakan benda-benda non-makanan seperti es, tanah, kapur, atau kertas.
Perilaku tidak biasa ini diduga merupakan cara tubuh memberi sinyal kekurangan nutrisi.
Jika Anda melihat kebiasaan seperti itu, segera konsultasikan dengan dokter anak.
(TribunHealth.com)