TRIBUNHEALTH.COM - Banyak pasangan suami istri yang mendambakan memiliki anak kembar.
Namun, di balik kebahagiaan menantikan dua buah hati sekaligus, kehamilan kembar juga memiliki tantangan tersendiri, salah satunya adalah risiko kelahiran prematur.
Kelahiran prematur merupakan kondisi ketika bayi lahir sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu.
Pada kehamilan kembar, kondisi ini lebih sering terjadi dibandingkan pada kehamilan tunggal.
Berdasarkan hasil penelitian, sekitar 65 persen kehamilan kembar berakhir dengan kelahiran prematur.
Baca juga: 7 Makanan Bergizi Penyubur Kandungan, Bagus untuk Program Hamil
Beberapa faktor berikut dapat meningkatkan risiko terjadinya kelahiran prematur pada kehamilan kembar:
1. Preeklamsia
Preeklamsia adalah kondisi tekanan darah tinggi yang muncul selama kehamilan. Gangguan ini biasanya terjadi pada trimester kedua dan bisa lebih berisiko dialami oleh ibu yang mengandung bayi kembar.
Tekanan darah yang meningkat dapat memengaruhi aliran darah ke plasenta dan memicu kelahiran lebih awal.
2. Gangguan pada Plasenta
Masalah pada plasenta juga menjadi salah satu penyebab utama kelahiran prematur.
Tekanan darah tinggi pada kehamilan kembar dapat meningkatkan risiko terjadinya abrupsio plasenta, yaitu kondisi ketika plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum waktunya.
Selain itu, plasenta previa, di mana plasenta menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir juga dapat memicu persalinan dini.
Baca juga: Bahaya Asap Rokok Bagi Ibu Hamil dan Janin yang Sering Diabaikan
3. Ketuban Pecah Dini
Pada kehamilan kembar, rahim mengalami tekanan yang lebih besar akibat ukuran janin yang lebih banyak.
Tekanan ini bisa menyebabkan kantung ketuban pecah lebih cepat sebelum waktunya, yang akhirnya menimbulkan persalinan prematur.
4. Twin-to-Twin Transfusion Syndrome (TTTS)
TTTS adalah kondisi yang hanya terjadi pada kehamilan kembar identik yang berbagi satu plasenta.
Dalam kondisi ini, aliran darah antara kedua janin menjadi tidak seimbang, satu janin mendapat terlalu banyak darah, sedangkan yang lain kekurangan.
Ketidakseimbangan ini bisa mengganggu perkembangan janin dan meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Baca juga: 6 Persiapan Proses Menyusui Sejak Hamil agar Lebih Lancar Setelah Melahirkan
5. Pertumbuhan Janin Terhambat
Pertumbuhan janin yang tidak optimal atau intrauterine growth restriction (IUGR) juga sering terjadi pada kehamilan kembar.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh keterbatasan ruang gerak dalam rahim, gangguan pada tali pusat, atau masalah pada plasenta.
Jika janin tidak berkembang sesuai usia kehamilan, dokter mungkin perlu melakukan persalinan lebih awal demi keselamatan ibu dan bayi.
6. Kontraksi Dini
Rahim yang menampung dua janin akan meregang lebih cepat dibandingkan pada kehamilan tunggal.
Peregangan ini dapat memicu kontraksi sebelum waktunya, yang kemudian menyebabkan persalinan prematur.
Cek artikel dan berita kesehatan lain di
(TribunHealth.com)
Dapatkan Buku Hamil Tanpa Galau - Teman Bumil di sini
Buku Hamil Tanpa Galau hadir untuk memberikan edukasi, informasi lengkap hingga tips untuk Mums selama menjalani proses kehamilan hingga persiapan persalinan. Bagian dalam buku menggunakan kertas warna yang redup namun menarik dengan tinta warna kontras sehingga membuat mata lebih nyaman untuk membaca.
- Approved by expert (dokter spesialis kandungan/obgyn/Sp.OG)
- Berisi informasi mengenai tahapan kehamilan per trimester, tes kehamilan yang harus dijalani, mitos-mitos seputar kehamilan, hubungan suami istri selama kehamilan, persiapan persalinan.
- Ilustrasi dan karakter khas Teman Bumil yang menarik.
- Kata-kata yang sederhana dan mudah dipahami.
Dapatkan Buku Hamil Tanpa Galau - Teman Bumil di sini