Breaking News:

Mom and Baby

Kondisi Ibu Hamil yang Boleh Puasa dan Tidak Boleh Puasa, Dokter Obgyn Menjelaskan

Tidak semua ibu hamil boleh menjalankan ibadah puasa, berikut kondisi ibu hamil yang boleh dan tidak boleh berpuasa.

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Melia Istighfaroh
kompas.com
ilustrasi ibu hamil, berikut ini kondisi ibu hamil yang boleh berpuasa dan tidak boleh berpuasa 

TRIBUNHEALTH.COM - Setiap orang yang mampu serta sehat secara fisik dan mental harus menjalankan puasa, termasuk ibu hamil

Sebelum ibu hamil memutuskan untuk berpuasa, ibu hamil perlu mengetahui kapan waktu yang tepat untuk berpuasa agar kesehatan ibu hamil dan janin terjaga dengan baik. 

Di dalam Islam sendiri, ibu hamil boleh mendapatkan keringinan untuk tidak berpuasa di bulan Ramadan. 

Kendati demikian, masih banyak ibu hamil yang tetap mau menjalankan ibadah puasa ini di bulan Ramadan. 

Baca juga: Bolehkah Kaki Bengkak pada Ibu Hamil Dikompres? Begini Ulasan Dokter Spesialis Kandungan

ilustrasi ibu hamil, berikut ini kondisi ibu hamil yang boleh berpuasa dan tidak boleh berpuasa
ilustrasi ibu hamil, berikut ini kondisi ibu hamil yang boleh berpuasa dan tidak boleh berpuasa (freepik/senivpetro)

Lantas, kondisi ibu yang seperti apa yang boleh dan tidak boleh menjalankan puasa Ramadan?

Dilansir dari YouTube Tribun Health, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dari RSUP Surakarta, dr. Lisa Puspadewi Susanto, Sp.OG, FICS memberikan penjelasan tentang kondisi ibu hamil yang boleh dan tidak boleh menjalankan puasa Ramadan. 

Menurut dr. Lisa, ada beberapa ibu hamil yang boleh menjalankan puasa Ramadan, namun dengan catatan tertentu. 

Dan juga ada ibu hamil yang memang tidak dianjurkan untuk menjalankan ibadah puasa Ramadan. 

Baca juga: Bolehkah Memijat Kaki Bengkak yang Terjadi pada Ibu Hamil? Begini Ulasan Dokter Spesialis Kandungan

Berikut ini kondisi ibu hamil yang boleh dan tidak boleh menjalankan puasa Ramadan. 

1. Ibu hamil dan janin dalam keadaan sehat

2 dari 4 halaman

Sebelum ibu hamil memutuskan untuk berpuasa, dr. Lisa imbau kepada ibu hamil untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan Dokter Spesialis Kandungan, untuk mengetahui kondisi kehamilannya, kondisi kesehatan sang ibu, dan kondisi kesehatan sang janin.

Jika kesehatan seorang ibu hamil dan janin baik-baik saja, maka ibu hamil tersebut boleh menjalankan ibadah puasa Ramadan. 

ilustrasi ibu hamil, berikut ini kondisi ibu hamil yang boleh berpuasa dan tidak boleh berpuasa
ilustrasi ibu hamil, berikut ini kondisi ibu hamil yang boleh berpuasa dan tidak boleh berpuasa (pexels.com/ Matilda Wormwood)

2. Usia kandungan di trimester kedua dan ketiga

dr. Lisa menuturkan, ibu hamil yang aman menjalankan puasa adalah ketika usia kandungannya memasuki trimester kdua dan ketiga. 

Akan tetapi, yang paling aman adalah di trimester kedua. 

"Jadi kalau untuk trimester satu itu benar-benar sama sekali tidak boleh puasa," tegas dr. Lisa. 

"Ibu hamil yang paling aman menjalankan puasa di trimester kedua, dan dikatakan aman di trimester kedua dan ketiga," lanjutnya. 

Baca juga: Benarkah Kaki Bengkak yang Disebabkan Karena Hipertensi Bisa Sebabkan Ibu Hamil Kejang?

3. Tidak memiliki keluhan selama kehamilan

Kondisi ibu hamil berikutnya yang dibolehkan puasa adalah ibu hamil yang tidak memiliki keluhan. 

Mual dan muntah adalah keluhan yang sering terjadi pada masa kehamilan. 

3 dari 4 halaman

Menurut dr. Lisa, jika ibu hamil tidak ada keluhan mual dan muntah, maka boleh melakukan puasa. 

ilustrasi ibu hamil, berikut ini kondisi ibu hamil yang boleh berpuasa dan tidak boleh berpuasa
ilustrasi ibu hamil, berikut ini kondisi ibu hamil yang boleh berpuasa dan tidak boleh berpuasa (kompas.com)

4. Tidak kekurangan energi kronis

Ibu hamil tidak boleh kekurangan energi kronis, karena ini dapat mengganggu tumbuh kembang janin dan memengaruhi kesehatan ibu hamil

Jika ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis memaksakan diri untuk puasa, ditakutkan akan berdampak buruk pada kesehatan sang ibu dan janinnya. 

Baca juga: Makanan yang Harus Dihindari Ibu Hamil dengan Kondisi Hipertensi, Batasi Makanan Jenis Ini

5. Pastikan tidak ada kompilasi kehamilan

Ibu hamil dalam kondisi sehat dan tidak ada komplikasi kehamilan aman untuk menjalankan ibadah puasa Ramadan. 

Sementara itu, kondisi ibu hamil dengan komplikasi kehamilan tertentu disarankan tidak melakukan puasa Ramadan. 

Beberapa komplikasi kehamilan seperti bayinya cenderung kecil, ketuban cenderung sedikit, kondisi ini sama sekali tidak boleh melakukan puasa di trimester berapa pun. 

Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dari RSUP Surakarta, dr. Lisa Puspadewi Susanto, Sp.OG, FICS dalam tayangan YouTube Tribun Health.

Cek Berita dan Artikel yang lain di 

4 dari 4 halaman

Google News

(Tribunhealth.com)

Baca juga: 7 Alasan Balita Harus Makan Telur Rebus, Salah Satunya Bisa Cegah Stunting

Berikut ini buku untuk ibu hamil yang memiliki tips lengkap untuk ibu hamil, klik di sini untuk mendapatkannya. 

Buku Hamil Tanpa Galau hadir untuk memberikan edukasi, informasi lengkap hingga tips untuk Mums selama menjalani proses kehamilan hingga persiapan persalinan. Bagian dalam buku menggunakan kertas warna yang redup namun menarik dengan tinta warna kontras sehingga membuat mata lebih nyaman untuk membaca. 

- Approved by expert (dokter spesialis kandungan/obgyn/Sp.OG)
- Berisi informasi mengenai tahapan kehamilan per trimester, tes kehamilan yang harus dijalani, mitos-mitos seputar kehamilan, hubungan suami istri selama kehamilan, persiapan persalinan.
- Ilustrasi dan karakter khas Teman Bumil yang menarik. 
- Kata-kata yang sederhana dan mudah dipahami. 

Isi: 240 halaman
Ukuran: 22x15cm
Penerbit: Gramedia Widiasarana Indonesia
Bahasa: Bahasa Indonesia

Berikut ini buku untuk ibu hamil yang memiliki tips lengkap untuk ibu hamil, klik di sini untuk mendapatkannya. 

Selanjutnya
Tags:
ibu hamilTribunhealth.comDokter Spesialis ObgynKesehatan Mental
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved