TRIBUNHEALTH.COM - Kemampuan dalam mencerna makanan sangat dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang bayi.
Namun, sistem pencernaan yang masih belum sempurna membuat bayi rentan mengalami berbagai masalah pencernaan.
Gangguan pencernaan yang hanya terjadi dalam jangka pendek, biasanya bisa diatasi dengan baik oleh orang tua.
Baca juga: 5 Manfaat Mencukupi Kebutuhan Zat Besi pada Bayi, Dukung Tumbuh Kembang hingga Cegah Anemia
Kendati demikian, beberapa masalah pencernaan yang dialami bayi bisa mendakan adanya masalah medis yang serius.
Oleh karena itu, pentingnya para orang tua memahami tanda-tanda gangguan pencernaan yang dialami oleh si kecil, agar si kecil segera mendapatkan pertolongan yang tepat.
Tanda-tanda Bayi Alami Gangguan Pencernaan
Berikut ini tanda-tanda bayi yang mengalami gangguan pencernaan, yang harus dipahami oleh para orang tua.
1. Muntah atau gumoh
Muntah atau gumoh adalah suatu kondisi keluarnya ASI atau susu dari mulut bayi setelah menyusu.
Moms tak perlu khawatir selama jumlah yang keluar hanya sedikit dan si kecil masih tetap ingin menyusu.
Namun, jika susu yang keluar dari mulut bayi begitu banyak, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah.
Salah satu penyebabnya adalah refluks gastroesofagus (RGE), yaitu kondisi kembalinya isi lambung ke kerongkongan dan bisa terus keluar lewat mulut.
Baca juga: 7 Manfaat Memeluk Anak yang Jarang Diketahui para Orang Tua, Bagus untuk Dukung Tumbuh Kembangnya
2. Perut kembung
Perut kembung bisa disebabkan oleh udara yang masuk dan terjebak di saluran cerna.
Keluhan ini bisa terjadi akibat gas yang terbentuk dalam saluran cerna saat ia mencerna makanan.
Tak hanya itu, penggunaan botol susu dan menangis juga bisa meningkatkan risiko bayi mengalami gangguan pencernaan ini.
Jika bayi gelisah, rewel, dan perutnya tampak penuh, Moms harus curigai bayi mengalami gangguan pencernaan.
3. Diare
Diare adalah salah satu gangguan pencernaan yang bisa dialami siapa saja, termasuk bayi.
Bayi dikatakan mengalami diare ketika dia buang air besar cair hingga lebih dari 3 kali dalam sehari.
Biasanya penyakit ini disebabkan karena adanya infeksi bakteri atau virus, umumnya rotavirus.
Ciri-ciri bayi mengalami gangguan pencernaan selain buang air besar terus-menerus, biasanya juga disertai demam dan diawali dengan muntah.
Baca juga: 6 Manfaat Memberikan Minyak Hati Ikan Kod untuk Tumbuh Kembang Anak
4. Sembelit
Selain diare, bayi juga bisa mengalami sembelit, yaitu berkurangnya frekuensi buang air besar hingga bayi menangis karena terasa sakit saat mengeluarkan feses.
Sembelit yang terjadi pada bayi umumnya disebabkan karena kurang minum, kurang asupan buah dan sayur, serta pemberian susu formula yang berlebihan.
Untuk mencegah hal ini terjadi, berikan asupan cairan dan serat dalam jumlah yang cukup.
5. Kolik
Tanda lain bayi mengalami gangguan pencernaan adalah bayi menangis berlebihan, kencang, dan berulang tanpa sebab yang jelas, serta tidak dapat ditenangkan dengan cara apa pun.
Kondisi ini disebut dengan kolik, yang biasanya terjadi pada bayi yang berusia di bawah 5 bulan.
Kolik diduga terjadi karena saluran pencernaan yang belum matang sempurna, di mana enzim-enzim pencernaan masih belum optimal.
Baca juga: 7 Cara Membuat Anak Mau Makan Sayur, Bantu Dukung Tumbuh Kembang Sang Buah Hati
Ini mengakibatkan zat nutrisi tidak dapat dicerna secara sempurna, sehingga meninggalkan ketidaknyamanan pada pencernaan bayi yang ditandai dengan perut kembung dan menangis berlebihan.
Demikian beberapa tanda bayi mengalami gangguan pencernaan yang harus diketahui oleh para orang tua.
Jika gangguan pencernaan pada bayi tak kunjung membaik, baiknya segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Anak yang Picky Eater, Moms Bisa Terapkan Cara Ini