TRIBUNHEALTH.COM - Kesehatan mulut sama pentingnya dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Seringkali kita mengabaikan rongga keadaan mulut, padahal masalah di mulut bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Salah satu masalah umum di rongga mulut adalah sariawan.
Meskipun sering terjadi, kita tidak boleh meremehkannya, karena sariawan yang tidak kunjung sembuh bisa menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan mulut sendiri, yang dikenal dengan istilah SAMURI, agar kita bisa lebih memahami kondisi mulut kita.
Sebaiknya SAMURI dilakukan berapa kali sehari, berapa kali dalam seminggu atau bagaimana?

Baca juga: 7 Manfaat Kesehatan Duduk di Udara Terbuka Setiap Pagi, Cukup 10 Menit
Dokter gigi spesialis penyakit mulut, drg. Erni Marliana menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com mengenai tindakan SAMURI (periksa mulut sendiri).
Banyak yang menanyakan berapa kali harus melakukan SAMURI.
drg. Erni Marliana bahwa kita dirsarankan melakukan SAMURI minimal satu bulan sekali.
Ia menambahkan, saat menyikat gigi pun bisa juga dilakukan SAMURI.
"Biasanya kita sarankan sebulan sekali minimal untuk melakukan," kata drg. Erni Marliana.
"Sekalian menyikat gigi, bisa juga di cek sekalian. Bisa juga tiga kali sehari. Cuma saya bayangkan itu repot,"
Semakin sering melakukan SAMURI, kata drg. Erni tentu semakin baik.
Hal ini pun dilakukan setidaknya untuk mewaspadai apakah ada perubahan di rongga mulut atau tidak.
Baca juga: Apakah Semua Perawatan Estetika Gigi Bebas Dilakukan meski Gigi Tidak Mengalami Gangguan Dok?
"Semakin sering dilakukan SAMURI tentu semakin baik," lanjutnya.
"Ini untuk masyarakat setidaknya mewaspadai ada perubahan di rongga mulutnya atau tidak,"
Salah satu faktor untuk mencegah adanya sariawan atau penyakit mulut lain adalah penerapan SAMURI.
Penerapan Teknik SAMURI dalam Kehidupan Sehari-hari

drg. Erni Marliana menjelaskan cara SAMURI ada beberapa langkah, yakni mulai dari memeriksa bibir setelah cuci tangan.
Gunakan handscoon atau gloves (sarung tangan karet) tang biasa digunakan oleh tenaga medis untuk membuka bibit atas.
Periksa teksturnya apakah ada benjolan yang tidak terlihat namun bisa diraba.
"Sangat mudah sekali. Biasanya ada beberapa langkah, mulai dari memeriksakan bibir, tentu setelah mencuci tangan. Kalau mempunyai handscoon atau glovews atau sarung tangan karet yang biasa digunakan tenaga medis itu bisa membuka bibir atas, kemudian diperiksa teksturnya apakah ada benjolan yang tidak kelihatan namun bisa teraba," ujar drg. Erni.
Baca juga: Tips Mengonsumsi Suplemen Pemutih Menurut Ahli Gizi
Lanjut, periksa juga bibir bagian bawah. Tarik pipi dan lihat melalui cermin. Kemudian raba apakah terasa ada benjolan atau tidak, lakukan juga di pipi kiri.
Cek juga langit-langit atas, dan lidah. Ketahui konsistensinya, bentuk, warna dan sebagainya, termasuk lidah sisi kiri, lidah sisi kanan hingga dasar mulut.
"Kemudian di bibir bawah dimikian juga diperiksa. Pipi ditarik, dilihat melalui cermin, kemudian diraba juga apakah terasa ada benjolan atau tidak. Demikian juga pipi kiri,"
"Kemudian kita cek langit-langit atas, kemudian lidah kita lihat konsistensinya, bentuk, warna dan sebagainya. Lidah di kiri, lidah di kanan dan dasar mulut," lanjutnya.
Kata drg. Erni ada beberapa tempat yang bisa mengalami sariawan atau kemerahan di dasar mulut yang menjadi prediksi kemungkinan adanya keganasan di rongga mulut.
Setelah itu, yang paling penting ialah meraba di sekitar leher, bawah telinga, sudut rahang apakah ada pembesaran yang dirasakan ataupun keluhan rasa sakit.
Baca juga: Cara Mencegah Kanker Prostat, Dokter Spesialis Urologi Tekankan Ini
"Karena ada beberapa tempat jika terjadi misalnya sariawan di dasar mulut atau kemerahan di dasar mulut, juga menjadi prediksi kemungkinan adanya keganasan di rongga mulut."
"Setelah itu yang paling penting dicoba perabaan di sekitar leher, di bawah telinga, di sudut rahang apakah ada pembesaran yang dirasakan atau tidak, apakah ada rasa sakit atau tidak," tambahnya.
Dokter gigi spesialis penyakit mulut drg. Erni Marliana menuturkan, jika terasa sakit atau teraba ada benjolan di sekitar leher bawah telinga, berarti ada sesuatu yang salah di sekitar kepala dan leher, termasuk di dalam rongga mulut.
Namun, kondisi tersebut belum tentu mengarah keganasan, akan tetapi bisa saja mengindikasikan sesuatu yang tidak normal di daerah kepala dan leher.
"Bisa membantu mengarahkan, jadi kalau ada terasa sakit atau teraba benjolan (di sekitar leher bawah telinga), berarti ada sesuatu yang salah di daerah sekitar head and neck nya, termasuk di dalam rongga mulut,"
"Belum tentu mengarah keganasan, tapi bisa mengindikasikan adanya suatu yang tidak normal di daerah kepala dan leher." pungkas drg. Erni
Ini disampaikan oleh drg. Erni Marliana, Sp.PM., Ph.D. Seorang dokter gigi spesialis penyakit mulut.
(TribunHealth.com/PP)