Breaking News:

Cara Mencegah Kanker Prostat, Dokter Spesialis Urologi Tekankan Ini

Prostat ialah kelenjar yang hanya dimiliki oleh pria. Rupanya prostat juga bisa mengalami gangguan, salah satunya adalah kanker.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
kompas.com
ilustrasi laki-laki yang mengalami gangguan prostat 

TRIBUNHEALTH.COM - Prostat adalah suatu kelenjar yang hanya dimiliki pria. 

Prostat berperan penting pada sistem reproduksi dan letaknya mengelilingi saluran kemih pria. 

Masalah prostat bisa dipicu oleh pertambahan usia dan faktor lain. 

Gangguan atau masalah prostat yang bisa terjadi ialah BPH atau pembesaran prostat jinak, infeksi kelenjar postat, hingga yang lebih serius yakni kanker prostat.

Masalah prostat ini tidak bisa disepelkan, sehingga perlu mendapatkan penanganan yang tepat. 

Lantas, bagaimana pencegahan kanker prostat? 

Dokter spesialis urologi, dr. Rizki Muhammad Ihsan menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com mengenai pencegahan kanker prostat. 

ilustrasi laki-laki yang mengalami gangguan prostat
ilustrasi laki-laki yang mengalami gangguan prostat (pixabay.com)

Baca juga: 5 Bahaya Minum Susu Mentah bagi Kesehatan, Memengaruhi Jantung dan Otak

Banyak masyarakat yang ingin mengetahui bagaimana cara mencegah kanker prostat. 

dr. Rizki Muhammad Ihsan menuturkan bahawa upaya mencegah kanker prostat ini dengan menghindari faktor-faktor risikonya. 

Faktor risiko yang perlu dihindari ialah zat-zat karsinogenik, sepeti polusi dan polutan yang bisa merubah sistem sel-sel di tubuh. 

2 dari 4 halaman

Pasalnya, sel yang sudah waktunya mati atau atpoptosis, malah semakin tumbuh. 

"Mencegahnya ya itu tadi, faktor-faktor risiko itu sebisa mungkin kita hindari ya," kata dr. Rizki Muhammad Ihsan.

"Zat-zat karsinogenik seperti rokok itu kita hindari. Polusi, polutan itu dapat merubah sistem di sel-sel kita. Seharusnya dia waktunya mati atau apoptosis malah dia tumbuh terus ya. Itu juga kita hindari ya." 

dr. Ihsan menambahkan, untuk faktor yang bersifat genetik memang tidak bisa dihindari. 

Baca juga: Tips Diet Menyehatkan Jantung, Tingkatkan Asupan Omega-3 dan Batasi Lemak Jenuh

Yang terpenting ialah memodifikasi gaya hidup agar lebih sehat. 

Penting juga untuk mengontrol faktor-faktor metabolik seperti sakit gula, berat badan, dan tetap aktif bergerak untuk mengurangi risiko kanker prostat. 

"Lalu, untuk faktor-faktor yang sifatnya genetik kita tidak bisa hindari," lanjutnya. 

"Yang penting adalah kita modifikasi gaya hidup kita yang lebih sehat. Kita kontrol faktor-faktor metabolik seperti sakit gula, berat badan kita kontrol, aktif bergerak untuk mengurangi risiko terjadinya suatu kanker prostat." 

Penyebab Umum Gangguan Prostat

ilustrasi dari kanker prostat
ilustrasi dari kanker prostat (jogja.tribunnews.com)

dr. Ihsan menuturkan bahwa pembersaran prostat ini bersifat alami. 

3 dari 4 halaman

Ia menambahkan, banyak teori yang menyebutkan adanya ketidakseimbangan hormonal pada laki-laki. 

Pada usia yang semakin bertambah, terjadi gangguan hormonal dan ada proses apoptosis atau kematian sel yang terganggu. 

Baca juga: 6 Tips Menurunkan Berat Badan Berlebih, Tubuh Lebih Sehat dan Bersemangat

Sel yang sudah wkatunya mati rupanya tidak mati dan malah semakin tumbuh. Itulah penyebab umum yang menjadi proses alami.

"Secara umum gini, prostat itu pembesarannya sifatnya natural dan alamiah, karena dari teori banyak menyebutkan ada karena ketidakseimbangan hormonal pada laki-laki. Nanti pada usia semakin tua, ada gangguan hormonal di sana, ada proses apoptosis atau kematian sel nya terganggu," ujar dr. Ihsan. 

"Jadi sel yang waktunya mati malah tidak mati, jadi malah makin tumbuh. Jadi penyebab umum adalah proses alami." 

Kata dr. Ihsan, kita tidak bisa mencegah gangguan prostat. 

Namun, ada beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan gangguan prostat seperti  sindrom metabolik seperti sakit gula (diabetes melitus), over weight (berat badan berlebih), dan pencetus-pencetus terjadinya karsinogenik seperti  kebiasaan merokok.

Risiko artinya tidak pasti terjadi, namun bisa meningkatkan kemungkinan seseorang bisa mengalami penyakit. 

Baca juga: 5 Bahaya Kolesterol Tinggi, Ini yang Terjadi pada Tubuh

"Jadi istilahnya kita tidak bisa mencegah biar tidak kena prostat. Cuma, beberapa faktor risiko yang meningkatkan kejadian dari prostat adalah sindrom metabolik seperti sakit gula (diabetes melitus), over weight (berat badan berlebih), dan pencetus-pencetus terjadinya karsinogenik seperti  kebiasaan merokok itu mengakibatkan risiko," lanjutnya. 

"Risiko itu tidak pasti terjadi, tapi meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit tersebut karena ada faktor risiko," 

4 dari 4 halaman

Dokter spesialis urologi dr. Rizki Muhammad Ihsan menambahkan, faktor keturunan juga berperan terhadap gangguan prostat. 

Faktor keturunan ini tidak bisa dihindari. 

Bagi orang yang keluarganya ada suatu kanker, maka harus dilakukan skrining untuk mendeteksi kanker prostat dengan cek PSA. 

Pada laki-laki normal disarankan usia 50 tahun melakukan pemeriksaan skrining general check up, termasuk PSA. 

ilustrasi seseorang yang mengalami gangguan prostat
ilustrasi seseorang yang mengalami gangguan prostat (freepik.com)

Baca juga: 5 Makanan Warna Ungu untuk Menurunkan Kadar Kolesterol Tinggi Penyumbat Arteri

"Dan yang tidak dilupakan adalah faktor keturunan. Itu tidak bisa kita hindari ya. Karena cetakan dari orangtua, jadi tetap kita awasi," tuturnya. 

"Untuk orang-orang dengan keluarga yang ada suatu kanker, tentu follow up nya akan beda. Misalnya skrining untuk pendeteksian kanker prostat disarankan untuk mengecek PSA. Pada laki-laki normal disarankan itu usia 50 tahun dilakukan pemeriksaan skrining general check up, termasuk cek PSA." 

PSA ialah prostat specific antigen, protein yang dikeluarkan oleh prostat. 

Jika kadar proteinnya tinggi, maka ada kecurigaan terjadi gangguan prostat, baik BPH, prostatitis ataupun kanker prostat. 

Bagi orang dengan faktor risiko keluarga yang mengalami kanker prostat, disarankan usia 45 tahun sudah melakukan pemeriksaan PSA. 

"PSA itu adalah prostate specific antigen, itu adalah protein yang dikeluarkan prostat. Jika angkanya tinggi, ada kecurigaan terjadinya suatu gangguan prostat. Jadi baik itu prostatitis, BPH atau kanker prostat. Jadi konsepnya skrining," sambungnya. 

"Lalu untuk orang yang dengan faktor risiko keluarga kanker prostat, disarankan lebih cepat. Usia 45 tahun sudah dilakukan pemeriksaan PSA." tandas dr. Ihsan. 

Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com bersama dengan dr. Rizki Muhammad Ihsan Sp.U. Seorang dokter spesialis urologi dari Rumah Sakit Nirmala Suri, Sukoharjo. 

(TribunHealth.com/PP) 

Selanjutnya
Tags:
Kanker prostatDokter Spesialis Urologikandung kemih
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved