TRIBUNHEALTH.COM - Kenaikan berat badan merupakan salah satu hal yang perlu diwaspadai.
Pasalnya jika tidak segera dikontrol, penambahan berat badan berlebih dapat menyebabkan obesitas yang berbahaya untuk kesehatan.
Lantas, sebenarnya apa saja faktor yang menyebabkan berat badan bertambah?
Pada dasarnya ada banyak hal yang saling berpengaruh.
Selain pola makan, kondisi medis yang mendasari, gaya hidup, dan penyakit tertentu juga bisa berpengaruh.
Melansir kanal kesehatan NDTV, berikut ini sederet hal yang ternyata dapat membuat berat badan naik.

1. PCOS
PCOS (Sindrom Ovarium Polikistik) adalah kelainan hormonal yang umum terjadi pada wanita usia produktif.
Kondisi ini sering menyebabkan resistensi insulin, yang membuat tubuh menyimpan lebih banyak lemak.
Wanita dengan PCOS mungkin mengalami kenaikan berat badan yang cepat atau tidak dapat dijelaskan, terutama di sekitar perut.
Baca juga: Selain Asap Kendaraan, Apa Sumber Polusi yang Bahaya untuk Kesehatan?
2. Kurang bergerak
Meski sudah mengontrol porsi makan, penurunan aktivitas fisik yang drastis dapat memperlambat metabolisme dan menyebabkan kenaikan berat badan yang cepat.
Duduk berjam-jam, terutama tanpa olahraga teratur, mendorong penumpukan lemak dan kehilangan otot, yang memengaruhi berat badan secara keseluruhan.

3. Kondisi medis tertentu
Kondisi kesehatan tertentu seperti sindrom Cushing, resistensi insulin, atau depresi dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak dapat dijelaskan atau tiba-tiba.
Dalam kasus seperti itu, mengobati kondisi akarnya sangat penting untuk mengelola berat badan secara efektif.
Baca juga: 5 Hal Tak Terduga yang Membuat Berat Badan Naik, Termasuk Kurang Tidur
4. Masalah pencernaan
Kondisi seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), sembelit, atau radang usus dapat menyebabkan perut kembung dan sensasi penambahan berat badan.
Dalam beberapa kasus, pencernaan dan penyerapan nutrisi yang buruk juga dapat menyebabkan makan berlebihan atau masalah metabolisme.

5. Efek berhenti merokok
Meskipun berhenti merokok merupakan pilihan yang sehat, hal itu sering kali diikuti oleh kenaikan berat badan sementara.
Nikotin menekan nafsu makan dan meningkatkan laju metabolisme, sehingga menghentikannya dapat menyebabkan peningkatan rasa lapar dan metabolisme yang lebih lambat hingga tubuh menyesuaikan diri kembali.
(TribunHealth.com)