TRIBUNHEALTH.COM - Kesehatan mental merupakan topik yang tengah menjadi perhatian luas.
Kesehatan mental dianggap sama pentingnya dengan kesehatan secara umum.
Satu di antara kelompok yang banyak disorot terkait kesehatan mental adalah generasi Z atau gen Z.
Generasi ini dianggap sebagai kelompok yang rawan mengalami masalah kesehatan mental.
Lalu apa peran orang tua, keluarga, dan lingkungan terdekat dalam mendukung kesehatan mental pada gen Z?

Dokter Spesialis Jiwa dr. Taufik Ismail, Sp.KJ pernah menjelaskan hal ini ketika menjadi narasumber program Healthy Talk TribunHealth.com.
Berikut ini penjelasannya dalam kutipan langsung.
“Tentunya sangat besar ya (peran keluarga) karena keluarga ini adalah sekolah pertama bagi seorang anak, yang lahir dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga termasuk juga lingkungan sosial sekitarnya.
Keluarga ini yang membentuk karakter awal pada seorang anak dan remaja ketika dia tumbuh dalam lingkungan keluarganya.
Baca juga: Kesehatan Mental di Tempat Kerja: 5 Tanda yang Perlu Diwaspadai dan Cara Mengatasinya
Anak yang sering melihat kekerasan di dalam rumah, kemudian pola asuh yang terlalu ketat brang kali, atau pola asuh yang terlalu abai kurang perhatian, itu juga secara sadar atau tidak akan tertanam dalam memorinya.
Dan itu akan berpengaruh ketika dia remaja dan dewasa awal dalam menghadapi masalah-masalah di kemudian hari.
Kadang-kadang dia tidak suka dengan karakter atau sifat orang tuanya tetapi justru secara ga sadar dia meniru pola orang tuanya ketika mendapatkan tekanan.
Baca juga: Kapan Perlu Konsultasi Psikolog atau Psikiater Terkait Masalah Kesehatan Mental? Ini Jawaban Dokter
Bila orang tuanya misalnya mudah marah, dia tidak suka dimarahi, dihukum begitu.
Tapi ketika dewasa justru pola itu ditiru secara tidak sengaja.
Makanya penting sekali kepada orang tua dan keluarga ini memberi contoh untuk anak-anaknya dalam bersikap, dalam menghadapi masalah, sehingga ketika dewasa mereka menjadi lebih paham bagaimana cara menghadapi tekanan-tekanan kehidupan ini dengan lebih baik dengan lebih dewasa termasuk juga lingkungan pergaulan sosial, baik itu masyarakat maupun lingkungan pertemanan.
Baca juga: 4 Manfaat Olahraga Lompat Tali, Bagus untuk Kesehatan Mental karena Bangkitkan Memori Masa Kecil

Manusia itu makhluk imitatif, kalau temannya melakukan apa biasanya dia akan ikut-ikutan.
Temannya suka merokok, pelan-pelan dia akan ikut biasanya.
Teman-temannya minum keras bahkan sampai narkoba, dia juga bisa terbawa, misal.
Temannya membuka situs pornografi maka dia secara pelan-pelan biasanya juga ikut ke sana.
Ini pentingnya bagaimana membentuk lingkungan yang positif yang sehat untuk tumbuh kembang anak, remaja, maupun dewasa awal.”
Simak perbincangan dr. Taufik Ismail, Sp.KJ mengenai masalah kesehatan mental pada gen z dalam tayangan YouTube berikut.