TRIBUNHEALTH.COM - Tekanan darah tinggi atau yang dikenal sebagai hipertensi merupakan kondisi yang perlu diwaspadai oleh setiap orang, terlebih lagi pada ibu hamil.
Sebagai informasi, hipertensi dapat terjadi selama kehamilan, baik pada orang yang punya riwayat maupun tidak.
Hipertensi yang terjadi selama kehamilan perlu diwaspadai karena memiliki beberapa efek terhadap kesehatan janin.
TribunHealth.com pernah menanyakan kepada Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan RS Nirmala Suri Sukoharjo, dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG mengenai hal ini ketika menjadi narasumber program Healthy Talk.
Berikut ini penjelasannya dalam kutipan langsung.
Baca juga: Ibu Hamil Mengalami Hipertensi, Aktivitas Apa Saja yang Perlu Dihindari? dr. Bambang Sp.OG Menjawab

“Jadi seorang ibu hamil dengan tensi tinggi bisa menyebabkan pertumbuhan janin terhambat.
Pertumbuhan janin terhambat ini bisa kita nilai dari pemeriksaan ANC dari kunjungan ke dokter.
Bisa kita menilai apakah pertumbuhan janinnya ini baik atau tidak, karena dengan pemeriksaan USG nanti kita bisa membandingkan dari pertama kali menstruasi terakhir, kita lakukan pemeriksaan USG nanti ketemu usia kehamilan sama dengan taksiran berat janin.
Dengan menilai pada saat kunjungan ini kita bisa konfirmasi apakah kira-kira pertumbuhan janin ini sesuai dengan grafiknya atau tidak.
Baca juga: Apakah Stres Dapat Memicu Hipertensi pada Ibu Hamil? Ini Jawaban dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG
Kalau memang itu tidak sesuai dengan usia kehamilan, misalnya harusnya beratnya 2 kilo ternyata ditemukan beratnya biasanya 1500 berarti itu di bawah persentil.
Kita perlu mencurigai itu suatu pertumbuhan janin terhambat.
Dengan menilai berat janin saja sudah kita bisa menilai, perlu konfirmasi dengan pemeriksaan yang lain… apakah benar-benar itu suatu pertumbuhan janin terhambat.
Jadi pada suatu ibu hamil yang dia dengan hipertensi yang tidak terkontrol bisa terjadi pertumbuhan janin terhambat.
Kalau tidak segera dilakukan intervensi pada janinnya, bisa menyebabkan kematian pada janin.

Pada ibu yang hipertensi biasanya plasentanya atau ari-arinya biasanya kurang baik.
Biasanya akan terjadi air tubuhnya sedikit.
Kemudian dari pemeriksaan plasentanya itu banyak kalsifikasi, banyak danau-danau, lubang-lubang kita mencurigai itu suatu pengapuran.
Kalau ada pengapuran berarti proses pemberian nutrisi dari ibu ke janinnya sudah mulai kurang baik.
Istilah sekarang adalah stunting, jadi tidak sesuai dengan umur kehamilan.
Stunting kalau sudah lahir pertumbuhannya terhambat.
Baca juga: Dokter, Apa Dampak Fatal Hipertensi pada Ibu Hamil jika Tidak Ditangani?
Jadi tidak sesuai dari pertumbuhannya, misalnya 30 minggu ternyata kok beratnya masih 700.
Berarti kita mencurigai apakah benar pertumbuhan janin terhambat.
Nanti dikorelasi dengan pemeriksaan namanya pemeriksaan doppler untuk melihat pembuluh darahnya ada absen diastolik.
Itu nanti dilakukan pemeriksaan pada arteri umbilikalis pada ibunya ataupun pada arteri media cerebralis.”
Saksikan Talk Show lengkap mengenai hipertensi pada ibu hamil dalam tayangan berikut.
Dapatkan berbagai produk dengan harga dan diskon menarik di Official Shopee:
(TribunHealth.com)