Breaking News:

Tips dan Trik

3 Jenis Ikan Ini Perlu Dihindari Penderita Hipertensi, Ketahui Bahayanya

Konsumsi ikan hiu bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan, termasuk tekanan darah tinggi.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Melia Istighfaroh
pixabay.com
Ilustrasi ikan todak 

TRIBUNHEALTH.COM - Hipertensi adalah kondisi medis di mana tekanan darah arteri seseorang terlalu tinggi secara persisten.

Tekanan darah diukur dalam milimeter air raksa (mmHg) dan biasanya diukur dalam dua angka, yaitu tekanan sistolik dan diastolik.

Tekanan sistolik adalah tekanan darah saat jantung memompa darah keluar, yang merupakan angka pertama pada pembacaan tekanan darah.

Sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan darah saat jantung beristirahat di antara kontraksi, yang merupakan angka kedua pada pembacaan tekanan darah.

Contoh pembacaan tekanan darah adalah 120/80 mmHg, di mana 120 adalah tekanan sistolik dan 80 adalah tekanan diastolik.

Hipertensi memiliki beberapa penyebab, termasuk faktor genetik, gaya hidup, usia, etnis, dan kondisi medis seperti diabetes, penyakit ginjal, dan sleep apnea.

British Heart Foundation (BHF) menyatakan bahwa hipertensi bisa menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan, terutama bagi jantung.

Pasien hipertensi disarankan untuk memperhatikan makanan yang dikonsumsi.

Baca juga: Mengapa Makan Semangka Pakai Garam Bagus bagi Kesehatan? Ini Alasannya Menurut dr. Zaidul Akbar

Sebuah penelitian dalam jurnal Hypertension menunjukkan hubungan antara asupan ikan dan peningkatan tekanan darah.

Oleh karena itu, mengurangi konsumsi ikan tertentu bisa membantu menjaga tekanan darah.

2 dari 4 halaman

Berikut adalah beberapa jenis ikan yang perlu dibatasi oleh pasien hipertensi:

1. Hiu

Ilustrasi ikan hiu
Ilustrasi ikan hiu (pixabay.com)

Konsumsi ikan hiu bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan, termasuk tekanan darah tinggi.

Ikan hiu mengandung logam beracun seperti merkuri dalam darah yang melebihi batas aman.

2. Todak (Swordfish)

Ikan todak memiliki ciri khas dengan moncong memanjang yang nampak seperti pedang.

Meskipun memiliki daging yang melimpah, ikan ini diyakini mengandung merkuri cukup tinggi, melebihi batas aman untuk dikonsumsi oleh penderita hipertensi.

3. Marlin

Ilustrasi ikan marlin
Ilustrasi ikan marlin (pixabay.com)

Meski mirip dengan ikan todak, ikan marlin juga berpotensi tercemar merkuri.

Kandungan merkuri dalam ikan ini tercatat tidak lebih banyak dari todak, tetapi masih melebihi batas aman untuk dikonsumsi oleh penderita hipertensi.

3 dari 4 halaman

Penderita hipertensi sebaiknya menghindari konsumsi ikan-ikan tersebut untuk menjaga kesehatan mereka.

BACA BERITA LAIN: Apakah Penderita Asam Urat Boleh Makan Emping Melinjo?

Apakah sobat sehat sering makan emping melinjo?

Emping melinjo adalah sejenis keripik yang terbuat dari biji melinjo (Gnetum gnemon).

Biji melinjo dihaluskan, dicampur dengan air, dibentuk tipis-tipis, dan kemudian dikeringkan atau digoreng hingga kering.

Hasilnya adalah keripik yang tipis, renyah, dan memiliki rasa unik.

Baca juga: 5 Kekayaan Gizi Sayur Kol yang Tersembunyi, Menggali Lebih Dalam

Emping melinjo merupakan bagian integral dari kuliner Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara.

Sering digunakan dalam hidangan khas seperti pecel lele, sambal goreng ati, atau pecel.

Emping melinjo bukan hanya lezat sebagai camilan, tetapi juga memberikan kontribusi pada keanekaragaman kuliner Indonesia.

Meskipun demikian, karena tingginya kandungan lemak dan kalori, sebaiknya konsumsi emping melinjo tetap dilakukan dengan bijak, terutama bagi mereka yang memperhatikan asupan lemak dan kalori dalam diet mereka.

4 dari 4 halaman

Disebut-sebut jika penderita asam urat tidak boleh makan emping melinjo, benarkah?

Laman resmi Rumah Sakit Umum Pusat Dr Kariadi, emping melinjo termasuk makanan tinggi purin.

Pasien asam urat umumnya dianjurkan untuk membatasi konsumsi makanan yang tinggi purin karena purin dapat diubah menjadi asam urat dalam tubuh.

Asam urat yang berlebih dapat menyebabkan pembentukan kristal asam urat dalam persendian, yang dapat menyebabkan serangan asam urat atau menyulitkan kondisi arthritis gout.

Ilustrasi melinjo
Ilustrasi melinjo (pixabay.com)

Meskipun tidak semua makanan yang mengandung purin harus dihindari sepenuhnya, beberapa orang memilih membatasi konsumsi makanan tinggi purin untuk membantu mengendalikan kadar asam urat dalam darah.

Emping melinjo adalah salah satu makanan yang mengandung purin, dan oleh karena itu, sebagian orang yang memiliki masalah asam urat mungkin diminta untuk membatasi konsumsi emping melinjo.

Penting untuk dicatat bahwa reaksi terhadap makanan yang mengandung purin bisa bervariasi antarindividu.

Beberapa orang mungkin tidak mengalami masalah dengan konsumsi emping melinjo atau makanan lain yang mengandung purin, sementara yang lain mungkin merasa lebih baik dengan mengurangi asupan purin tersebut.

Jika seseorang memiliki masalah asam urat atau arthritis gout, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi.

Baca juga: 3 Potensi Luar Biasa Cengkeh: Bumbu Dapur yang Mengungkap Manfaat Kesehatan Tersembunyi

Profesional kesehatan dapat memberikan saran yang spesifik berdasarkan kondisi kesehatan dan kebutuhan individu.

Selain itu, manajemen asam urat juga melibatkan berbagai aspek, termasuk pengaturan pola makan secara keseluruhan, kontrol berat badan, dan gaya hidup sehat untuk membantu mengelola kondisi tersebut.

Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lainnya di sini.

Selanjutnya
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved