Breaking News:

Tips dan Trik

5 Menu Makanan yang Harus Diwaspadai saat Idulfitri, Memicu Lonjakan Gula Darah yang Tak Diinginkan

pada hari raya, penting untuk memperhatikan konsumsi makanan sebagai bentuk penghargaan terhadap nilai-nilai keagamaan dan budaya.

Penulis: dhiyanti.nawang | Editor: dhiyanti.nawang
Pexels
Daging asap 

TRIBUNHEALTH.COM - Idulfitri merupakan perayaan penting bagi umat Islam yang menandai akhir dari bulan puasa Ramadhan.

Selama bulan puasa, umat Islam berusaha untuk meningkatkan kesadaran spiritual dan kendali diri, termasuk dalam hal makanan dan minuman.

Oleh karena itu, pada hari raya, penting untuk memperhatikan konsumsi makanan sebagai bentuk penghargaan terhadap nilai-nilai keagamaan dan budaya yang terkandung dalam puasa.

Informasi mengejutkan terkait gula darah telah menarik perhatian banyak orang belakangan ini.

Terdapat penemuan bahwa tidak hanya makanan manis yang bisa menyebabkan lonjakan kadar gula darah, tetapi juga beberapa makanan asin dapat menjadi pemicu lonjakan kadar gula darah secara instan.

Ini menjadi perhatian serius karena lonjakan gula darah, terutama pada kondisi tertentu, dapat menimbulkan gangguan kesehatan, terutama bagi penderita diabetes dan mereka yang memiliki gangguan metabolisme yang berkaitan dengan insulin.

Makanan manis secara kasat mata mudah dikenali memiliki kadar gula yang tinggi, sehingga para penderita diabetes seringkali dapat menghindari atau meminimalisir konsumsinya.

Baca juga: Bahaya Mengabaikan Bopeng, Bukan Hanya Masalah Estetika

Namun, penemuan ini mengindikasikan bahwa ada makanan yang tidak memiliki rasa manis, tetapi dapat memicu lonjakan gula darah secara instan.

Penemuan ini menunjukkan perlunya perhatian ekstra, terutama bagi penderita diabetes, dalam memilih jenis makanan yang dikonsumsi.

Ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang lebih holistik dalam manajemen gula darah, di mana pemantauan tidak hanya terbatas pada makanan manis saja, tetapi juga harus memperhitungkan asupan makanan asin dan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi gula darah.

2 dari 4 halaman

Melansi dari DNA India, inilah sederet menu makanan yang bisa memicu lonjakan kadar gula darah:

1. Mie instan

Ilustrasi Mie Instan
Ilustrasi Mie Instan (pixabay.com)

Kebiasaan mengenai konsumsi mie instan menjadi sorotan penting terkait kebiasaan makan masyarakat yang sering kali dihadapkan pada keterbatasan waktu dan keinginan untuk menyantap makanan yang enak, murah, dan cepat mengenyangkan.

Meskipun mie instan seringkali dianggap sebagai solusi praktis dalam situasi tersebut, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi mie instan dapat memiliki dampak negatif terhadap kesehatan.

Mie instan, sebagaimana roti putih, terbuat dari tepung terigu dengan kadar indeks glikemik yang tinggi.

Ini berarti, makanan tersebut dapat menyebabkan lonjakan gula darah dalam tubuh.

Selain itu, mie instan juga dikenal memiliki kandungan sodium yang tinggi dan lemak tak sehat.

Baca juga: 6 Hidangan Sehat untuk Menu Lebaran yang Lezat dan Bergizi untuk Keluarga

Bagi individu yang memiliki keluhan terkait metabolisme tubuh, konsumsi mie instan tidak dianjurkan.

Sebagai gantinya, disarankan untuk memilih makanan alami non-olahan, seperti buah-buahan segar atau salad sayuran.

Selain lebih sehat, makanan-makanan tersebut juga relatif mudah untuk disiapkan.

3 dari 4 halaman

Dengan demikian, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan dampak negatif dari konsumsi mie instan dan mengutamakan pilihan makanan yang lebih sehat untuk mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.

2. Roti

Ilustrasi roti
Ilustrasi roti (freepik.com)

Roti merupakan salah satu makanan yang sering ditemui di berbagai tempat, mulai dari supermarket, toko kecil, hingga toko roti langsung.

Ragam jenis roti pun sangat beragam, mulai dari roti putih berbahan dasar tepung terigu, roti gandum, hingga roti dengan ragi dan pengembang alami seperti sourdough.

Meskipun roti sering dianggap sebagai makanan yang sehat, tidak semua jenis roti memiliki manfaat yang sama.

Sebagian besar roti putih, yang terbuat dari tepung terigu, ternyata tidak tergolong sebagai makanan yang sehat.

Hal ini disebabkan oleh kandungan tepung terigu yang memiliki indeks glikemik tinggi.

Baca juga: Lebaran Hari Raya Idulfitri 2024, Tanggal Berapa?

Indeks glikemik adalah ukuran seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi.

Makanan dengan indeks glikemik tinggi, seperti roti putih, dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan.

Kenaikan gula darah yang drastis dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk peningkatan risiko diabetes, obesitas, dan penyakit jantung.

4 dari 4 halaman

Oleh karena itu, konsumsi roti putih sebaiknya dihindari atau dikurangi, terutama bagi mereka yang memiliki risiko tinggi terhadap masalah-masalah tersebut.

Untuk alternatif yang lebih sehat, disarankan untuk memilih roti gandum atau roti dengan bahan-bahan alami seperti sourdough.

Roti gandum mengandung serat lebih tinggi dan memiliki indeks glikemik yang lebih rendah daripada roti putih, sehingga dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Meskipun demikian, penting untuk tetap memperhatikan asupan roti secara keseluruhan dan memilih jenis roti yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan individu.

Konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik mengenai pola makan yang sehat dan cocok bagi Anda.

3. Jus buah

ilustrasi jus buah
ilustrasi jus buah (cewekbanget.grid.id)

Berasal dari olahan buah-buahan segar, jus sering dianggap sebagai asupan yang sehat.

Namun, banyak orang dewasa yang mungkin tidak menyadari bahwa tidak semua jus buah yang dijual di pasaran sama sehatnya dengan jus yang dibuat sendiri di rumah.

Jus buah kemasan, meskipun sering diklaim oleh produsennya sebagai produk yang terbuat dari buah-buahan segar, seringkali mengalami penambahan pemanis agar disukai oleh konsumen.

Ini bisa menjadi masalah serius, terutama bagi mereka yang berusaha menjaga pola makan sehat dan menghindari konsumsi gula tambahan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.

Baca juga: 3 Karbohidrat Tinggi Protein Jadi Solusi Turunkan Gula Darah, Info Tepat untuk Penderita Diabetes

Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa meskipun jus buah terdengar sehat, kadar gula tambahan dalam jus kemasan bisa sangat tinggi.

Selain itu, tidak semua jus buah kemasan mengandung jumlah nutrisi yang sama dengan jus yang dibuat sendiri dari buah-buahan segar.

Proses pasteurisasi yang diperlukan untuk memperpanjang masa simpan jus kemasan dapat mengurangi kandungan nutrisi dalam jus tersebut.

Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi jus buah kemasan dibatasi dan lebih diutamakan jus yang dibuat sendiri di rumah dengan bahan-bahan segar.

Dengan cara ini, Anda dapat memastikan bahwa jus yang Anda minum tidak mengandung pemanis tambahan dan mempertahankan sebagian besar nutrisi alami dari buah-buahan segar.

Jika memungkinkan, memilih untuk mengonsumsi buah-buahan segar secara langsung juga lebih baik daripada jus, karena Anda akan mendapatkan serat tambahan yang penting untuk kesehatan pencernaan Anda.

4. Makanan kalengan

ilustrasi makanan kaleng
ilustrasi makanan kaleng (lifestyle.kompas.com)

Makanan kalengan ini mencakup berbagai macam produk seperti daging, sayuran, dan buah-buahan, yang sering dianggap sebagai pilihan makanan yang sehat dan praktis untuk dikonsumsi.

Namun, perlu diperhatikan bahwa makanan kalengan tidak selalu disarankan untuk semua kondisi kesehatan.

Salah satu masalah utamanya adalah penggunaan sodium yang tinggi sebagai bahan pengawet dalam makanan kalengan.

Meskipun sodium merupakan bahan pengawet yang efektif, konsumsi yang berlebihan dapat memiliki dampak negatif terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu.

Sebagai contoh, bagi penderita diabetes, kadar sodium yang tinggi dalam makanan kalengan dapat memengaruhi kondisi metabolik mereka secara signifikan.

Garam atau sodium dapat meningkatkan tekanan darah dan mempengaruhi pengendalian gula darah, yang merupakan faktor krusial dalam manajemen diabetes.

Baca juga: 6 Buah yang Disarankan untuk Dimakan oleh Penderita Diabetes, Menurut Ahli Diet

Meskipun secara langsung makanan kalengan mungkin tidak terlihat sebagai penyebab langsung dari masalah kesehatan, namun konsumsi yang berlebihan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap risiko komplikasi bagi penderita diabetes.

Oleh karena itu, penting bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes, untuk memperhatikan asupan sodium dari makanan kalengan dan memilih alternatif yang lebih sehat dan rendah garam jika memungkinkan.

5. Daging asap

Pengidap diabetes perlu menghindari daging asap
Pengidap diabetes perlu menghindari daging asap (Pexels)

Aroma asap yang khas dan rasa daging yang gurih merupakan kombinasi sempurna yang selalu berhasil memikat lidah para penggemar kuliner.

Daging-daging asap seperti ham, bacon, dan berbagai varian lainnya telah menjadi pilihan umum sebagai isian burger atau sandwich yang menggugah selera.

Menu-menu ini tidak hanya populer sebagai hidangan untuk sarapan, tetapi juga sebagai pilihan yang memuaskan untuk makan siang.

Namun, meskipun secara kasat mata tidak mengandung gula, daging asap sebenarnya tidak dianjurkan bagi penderita diabetes.

Proses pembuatan daging asap membutuhkan tambahan garam yang tinggi, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif bagi tekanan darah.

Selain itu, tidak jarang beberapa produk daging asap juga mengandung gula tambahan, walaupun terkadang gula tersebut disamarkan dengan cermat dalam kemasan produk.

Bagi penderita diabetes, konsumsi daging asap dapat menjadi risiko tambahan karena kandungan garam dan tersembunyi gula yang dapat memengaruhi kadar gula darah secara signifikan.

Baca juga: Perbedaan Bopeng Akibat Penyakit dan Perlukaan, Seorang Ahli Kulit Membahas Perbedaan Bopeng

Oleh karena itu, disarankan bagi mereka untuk memilih alternatif makanan yang lebih sehat dan rendah gula untuk menjaga kondisi kesehatan mereka.

Meskipun demikian, bagi yang tidak memiliki masalah kesehatan tertentu, sensasi aroma asap dan rasa gurih dari daging asap tetap menjadi kelezatan yang sulit untuk ditolak.

Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak dan seimbang sebagai bagian dari pola makan yang sehat secara keseluruhan.

Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lainnya di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.com5 Menu Makanan yang Harus Diwaspadai saat Idulfitrdiabetesgula darahkadar gula darahlonjakan kadar gula darahLonjakan gula darahseratglukosaindeks glikemikMie Instangularotijus buahmakanan kalengandaging asapsarapanmanajemen gula darah Jjapaguri
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved