TRIBUNHEALTH.COM - Dalam upaya memahami perbedaan antara bopeng yang disebabkan oleh penyakit kulit dan bopeng akibat luka, dr. Zahra, seorang ahli kulit, memberikan penjelasan yang penting.
Bopeng bisa disebabkan karena penyakit atau perlukaan.
Lantas apakah ada perbedaan bopeng akibat peyakit dan akibat luka?
"Sebenarnya kalau secara khusus tidak ada, mangkanya saya tadi bilang karena sebenarnya bopeng itu kan jaringan ikat padat atau fibrosis yang menggantikan kulit yang normal ketika terjadi luka atau cidera," ucap dr. Zahra.
Baca juga: 8 Makanan Lezat Idulfitri yang Sehat, Rayakan Hari Raya dengan Gizi Baik untuk Tubuhmu!
Menurut dr. Zahra, sebenarnya tidak ada perbedaan yang khusus antara bopeng yang disebabkan oleh penyakit kulit atau luka.
Hal ini karena bopeng pada dasarnya merupakan jaringan ikat padat atau fibrosis yang menggantikan kulit yang normal ketika terjadi luka atau cidera.

"Jadi bentuknya bisa cekung atau kalau kelebihan kolagen bisa mengalami pertumbuhan jaringan yang berlebihan sehingga tampak seperti keloid," ungkap dr. Zahra.
dr. Zahra menambahkan bahwa kebanyakan orang cenderung lebih mengenali keloid sebagai bekas luka, sedangkan bopeng biasanya terjadi akibat jerawat.
Namun, pada dasarnya, keduanya memiliki mekanisme yang serupa dalam pembentukannya.
Baca juga: Jadwal Libur Lebaran April 2024, Catat Tanggal Merah dan Hitung Mundur Idulfitri NU!
"Jerawat bisa keluar jadi keloid juga," tambahnya.
Penjelasan dari dr. Zahra ini menyoroti pentingnya pemahaman mengenai proses terbentuknya bopeng, baik yang disebabkan oleh penyakit kulit maupun oleh luka.
Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan individu dapat lebih waspada terhadap faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya bopeng dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Proses terbentuknya bopeng pada wajah bisa bervariasi tergantung pada penyebabnya.
Namun, secara umum, berikut adalah beberapa tahap umum dalam proses terbentuknya bopeng pada wajah seperti yang dilansir dari beberapa sumber:
1. Penyebab Primer
Bopeng pada wajah sering kali disebabkan oleh kondisi kulit tertentu, seperti jerawat parah, infeksi bakteri, cacar air, cacar api, atau penyakit kulit lainnya.
Baca juga: Pendaftaran PPG Prajabatan 2024, Dilengkapi Persyaratan dan Program Studi yang Diperlukan
Juga, cedera, luka bakar, atau tindakan bedah pada wajah bisa menyebabkan bopeng.
2. Pembentukan Luka
Penyebab utama bopeng adalah kerusakan pada lapisan kulit.
Ketika kulit mengalami luka atau peradangan, tubuh akan memulai proses penyembuhan dengan membentuk jaringan parut untuk menggantikan jaringan yang rusak.
3. Pembentukan Jaringan Parut
Proses penyembuhan luka melibatkan produksi kolagen, yang merupakan protein penting dalam pembentukan jaringan parut.
Jika produksi kolagen berlebihan atau tidak merata, ini dapat menyebabkan ketidaksempurnaan pada struktur kulit baru yang terbentuk, yang dikenal sebagai bopeng.
Baca juga: 6 Makanan Sehat untuk Perjalanan Mudik Lebaran, Tips Sehat saat Mudik
4. Tipe Bopeng

Ada beberapa jenis bopeng, termasuk bopeng cekung, bopeng yang timbul (hypertrophic), dan bopeng keloid.
Bopeng cekung sering terjadi karena kehilangan jaringan kulit yang dalam, sedangkan bopeng yang timbul disebabkan oleh produksi jaringan parut yang berlebihan.
Bopeng keloid biasanya terjadi akibat overproduksi kolagen setelah luka sembuh.
5. Perubahan pada Kulit
Proses pembentukan bopeng pada wajah dapat mengubah tekstur kulit, meninggalkan bekas yang tidak rata, dan memengaruhi penampilan keseluruhan.
Baca juga: Jadwal Resmi Seleksi CPNS dan PPPK 2024 Diumumkan! Siapkan 8 Dokumen Sebelum Login sscasn.bkn.go.id
Perubahan ini sering kali menjadi sumber ketidaknyamanan dan kekurangan percaya diri bagi individu yang mengalaminya.
Penjelasan Aesthetic Medicine, dr. Zahra Mustavavi dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 28 Maret 2024.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.