TRIBUNHEALTH.COM - Menjelang kedatangan Idulfitri'>Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah, yang juga dikenal sebagai Lebaran 2024, suasana semakin terasa di tengah umat Islam di seluruh dunia.
Hari yang dinantikan ini merupakan momen kemenangan bagi umat Islam setelah menjalani ibadah puasa wajib selama bulan Ramadhan.
Dalam hitungan hari menuju 1 Syawal, persiapan pun semakin intens.
Di Indonesia, negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam terbesar di dunia, persiapan Lebaran selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu.
Tradisi turun temurun seperti mudik, berkumpul bersama keluarga, serta saling memohon maaf menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan ini.
Lebaran juga menjadi waktu yang penuh makna untuk bersilaturahmi dan meningkatkan rasa solidaritas di antara sesama.
Baca juga: 6 Buah yang Disarankan untuk Dimakan oleh Penderita Diabetes, Menurut Ahli Diet
Tradisi saling memaafkan dengan mengucapkan kata-kata maaf, baik secara langsung maupun melalui pesan, menjadi ungkapan yang umum terdengar menjelang dan saat Lebaran tiba.
Tujuannya adalah untuk membersihkan hati dan menjaga keharmonisan hubungan antarindividu.
Di tengah semaraknya perayaan, kegiatan amal pun menjadi fokus bagi sebagian besar umat Islam.
Banyak yang memanfaatkan momentum Lebaran untuk menyalurkan zakat dan sedekah kepada yang membutuhkan.
Hal ini merupakan implementasi nyata dari nilai-nilai sosial dan kepedulian yang terkandung dalam ajaran agama Islam.
Idulfitri 2024 menurut Muhammadiyah
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan bahwa 1 Syawal 1445 H atau Lebaran 2024 akan jatuh pada Rabu, 10 April 2024.
Hal ini diumumkan oleh Sekretaris PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti.
Menurutnya, pada Senin Kliwon, 29 Ramadhan 1445 H, atau bertepatan dengan 8 April 2024, terjadi ijtimak jelang Syawal.
Ijtimak merupakan saat berakhirnya Bulan lalu dan munculnya Bulan baru dalam penanggalan Hijriah.
Baca juga: 3 Karbohidrat Tinggi Protein Jadi Solusi Turunkan Gula Darah, Info Tepat untuk Penderita Diabetes
"Ijtimak jelang Syawal 1445 H terjadi pada Selasa Legi, 30 Ramadhan 1445 H, bertepatan dengan 9 April 2024 pukul 01.23.10 detik WIB," terang Sayuti seperti yang dikutip dari laman Kompas.com.
Dia juga menjelaskan bahwa tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam pada 9 April 2024 di Yogyakarta adalah plus 6 derajat 8 menit 28 detik, sehingga menurutnya hilal sudah wujud.
Sementara itu, di wilayah Indonesia lainnya, Bulan sudah berada di atas ufuk pada saat Matahari terbenam.
"Oleh karena itu, di wilayah Indonesia 1 Syawal 1445 H jatuh pada hari Rabu Pahing, 10 April 2024," jelas Sayuti.
Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan penilaian tinggi Bulan dan kondisi geografis wilayah Indonesia, PP Muhammadiyah telah menetapkan tanggal 1 Syawal 1445 H.
Baca juga: Perbedaan Bopeng Akibat Penyakit dan Perlukaan, Seorang Ahli Kulit Membahas Perbedaan Bopeng
Idulfitri 2024 menurut NU
Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara resmi telah mengeluarkan informasi mengenai hilal awal Syawal yang menentukan hari raya Idulfitri 2024.
Dalam e-book berjudul "Informasi Hilal Awal Syawal 1445 H Nahdlatul Ulama" yang diterima oleh Kompas.com pada Rabu (3/4/2024), PBNU menjelaskan bahwa kedudukan hilal di Indonesia telah memenuhi kriteria yang ditetapkan.
Menurut PBNU, kedudukan hilal di Indonesia, terutama dari sisi tinggi hilal mar'ie dan elongasi hilal haqiqy, sudah melewati nilai yang dinyatakan dalam kriteria Imkan Rukyah Nahdlatul Ulama (IRNU).
Kriteria IRNU ini mengacu pada ambang batas posisi Bulan di mana hilal berpotensi dapat dilihat, terutama melalui moda kasat teleskop dan kasat kamera.
Ambang batas tersebut tercapai saat tinggi hilal mar’ie minimal 3 derajat dan elongasi hilal haqiqy minimal 6,4 derajat.
Pada 29 Ramadhan 1445 H dalam kalender Hijriah NU, yang bertepatan dengan Selasa Legi, 9 April 2024, tinggi hilal di Indonesia bervariasi antara plus 4 derajat 52 menit hingga plus 7 derajat 28 menit.
Baca juga: Penjelasan Mengenai Perbedaan Bopeng Akibat Jerawat: Apa yang Perlu Diketahui
Sementara itu, elongasi hilal di Indonesia pada tanggal tersebut bervariasi antara 8 derajat 30 menit hingga 10 derajat 20 menit.
Lama hilal di atas ufuk untuk Indonesia pada tanggal tersebut juga bervariasi antara 23 menit 19 detik hingga 32 menit 47 detik.
Dengan demikian, PBNU memperkirakan kemungkinan besar Idulfitri 2024, atau 1 Syawal 1445 H, akan jatuh pada Rabu, 10 April 2024.
Namun, keputusan resmi dari NU masih menunggu hasil rukyah hilal atau pengamatan hilal di beberapa titik pada 9 April 2024.
Idulfitri 2024 menurut Kemenag
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki menyatakan bahwa pemerintah akan menggelar sidang isbat untuk menentukan hari Idulfitri 2024.
Namun demikian, pemerintah telah memprediksi bahwa Lebaran tahun ini akan jatuh pada Rabu, 10 April 2024.
Jika prediksi ini benar, maka kemungkinan besar awal bulan Syawal 1445 H akan dirayakan secara serentak oleh seluruh umat Islam di Indonesia.
Saiful menyampaikan hal ini seperti yang dilaporkan oleh Kompas.com.
Menurutnya, pada tanggal 9 April 2024, posisi hilal di Indonesia akan memenuhi kriteria yang telah disepakati oleh Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).
Baca juga: 8 Makanan Lezat Idulfitri yang Sehat, Rayakan Hari Raya dengan Gizi Baik untuk Tubuhmu!
Kriteria tersebut meliputi ketinggian hilal minimal 3 derajat dan sudut elongasi minimal 6,0 derajat untuk memastikan visibilitas hilal.
"Pada tanggal 9 April 2024, posisi hilal di Tanah Air telah memenuhi kriteria MABIMS, yaitu setinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6 koma derajat," ujarnya.
Saiful juga menegaskan bahwa prediksi ini akan dikonfirmasi kembali melalui hasil sidang isbat pada tanggal 9 April 2024 petang.
Sidang isbat awal Syawal akan tetap dilaksanakan dengan mempertimbangkan posisi ketinggian hilal secara hisab dan penampakan hilal saat rukyat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lebaran 2024 Tanggal Berapa? Ini Menurut Muhammadiyah, NU, dan Pemerintah".
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/Kompas.com)
Baca berita lainnya di sini.