TRIBUNHEALTH.COM - Fenomena gaslighting semakin sering dibahas dalam berbagai percakapan sehari-hari.
Gaslighting merupakan tindakan manipulatif yang membuat seseorang meragukan kembali pikiran, emosi, serta pengalaman yang sebenarnya ia alami.
Dalam dunia kesehatan mental, pemahaman mengenai galighting sangat penting karena dampaknya dapat mengganggu stabilitas emosi dan psikologis seseorang.
Untuk mengetahui lebih lanjut, terdapat pertanyaan yang diajukan pada psikolog Hafizh Mutiara Nisa, S.Psi, M.Psi, CHt yang merupakan Psikolog Klinik Utama Kasih Ibu Sehati (KUKIS).
Baca juga: Kapan Seseorang Harus Segera Berkonsultasi dengan Dokter Saat Alami Asam Lambung?
Pertanyaan:
Ibu Hafizh, apakah gaslighting itu termasuk kekerasan emosional atau manipulasi?
Nadia, Solo
Psikolog Hafizh Mutiara Nisa, S.Psi, M.Psi, CHt. menjawab:
Gaslighting merupakan salah satu bentuk kekerasan emosional yang termasuk ke dalam kekerasan psikologis.
Tindakan gaslighting ini tujuannya adalah untuk memanipulasi perilaku yang sebenarnya mungkin tidak terjadi, kemudian mengontrol dan mengendalikan respons korban.
Dampaknya, korban gaslighting dapat kehilangan keyakinan terhadap dirinya sendiri, mengalami keraguan di dalam dirinya, dan mempertanyakan kondisi dirinya sendiri, seperti merasa bersalah atau mengira telah melakukan sesuatu yang tidak tepat.
Tujuan utama si pelaku adalah mengontrol dan mengendalikan pikiran atau perilaku korban melalui manipulasi tersebut.
Bagi sahabah health yang ingin menyimak podcast secara lengkap tentang gaslighting bisa klik akun YouTube di bawah ini.
(Tribunhealth.com)
Baca juga: Apa Arti Gaslighting di Dunia Psikologi? Psikolog Ungkap Dampaknya pada Kesehatan Mental